Kerja rem harus sanggup dipercaya, yakni ketika pengemudi menginjak pedal rem maka proses pengereman harus terjadi. Apabila terjadi kegagalan pengereman maka akan beresiko terjadinya kecelakaan.
Salah satu faktor yang menjamin kerja dari sistem rem hidrolik yaitu kualitas dari minyak rem (brake fluid) yang digunakan. Kualitas dari minyak rem akan mempengaruhi efisiensi ketika melaksanakan pengereman.
Oleh alasannya ialah itu, minyak rem juga harus diperiksa dan diganti secara rutin. Waktu penggantian minyak rem pada umumnya dilakukan selama 2 tahun atau ketika kendaraan telah menempuh jarak 30.000 km.
Namun tidak sedikit orang yang bertanya “Mengapa minyak rem harus diganti selama 2 tahun sekali atau 30.000 km sekali ? padahal jumlah minyak rem tidak berkurang”.
Jika mereka tidak mengetahui alasan kenapa minyak rem harus diganti maka sering kali pemilik kendaraan akan menolak atau mengabaikan untuk melaksanakan penggantian minyak rem dengan alasan jumlah minyak rem masih cukup.
Kinerja minyak rem selain dipengaruhi lantaran jumlahnya juga dipengaruhi lantaran kualitasnya. Kualitas yang rendah maka akan menciptakan kinerja pengeremannya menurun.
Minyak rem mempunyai sifat higroskopis yaitu sifat yang sanggup menyerap kelembaban sehingga minyak rem yang sudah usang dipakai maka akan terhadap kandungan air di dalamnya. Air yang terkandung di dalam minyak rem akan menurunkan titik didih minyak rem.
Baca juga : Jenis-jenis minyak rem
Baca juga : Jenis-jenis minyak rem
Saat proses pengereman terjadi maka akan timbul panas yang diakibatkan dari tabrakan dari kanvas rem dengan tromol (pada rem tromol) atau dari pad rem dengan piringan (pada rem cakram). Panas yang ditimbulkan ini nantinya juga akan diserap oleh minyak rem. Ketika titik didih minyak rem rendah maka minyak rem sanggup mendidih dan berkembang menjadi uap.
Uap yang terjadi ini sanggup menjadikan insiden vapor lock. Vapor lock merupakan keadaan dimana adanya uap pada sistem hidrolik rem sehingga gaya pengereman sanggup terganggu atau terhalang lantaran uap.
Apabila vapor lock terjadi pada sistem rem hidrolik ini maka ketika pengemudi menginjak pedal rem, tenaga tersebut akan dipakai untuk menekan uap yang ada pada sistem rem terlebih dahulu sehingga pengemudi perlu menginjak pedal rem berulang-ulang biar terjadi proses pengereman.
Selain terjadinya vapor lock, duduk perkara kedua yang sanggup terjadi akhir kualitas minyak rem yang menurun ialah akan timbul karat. Karat atau korosi ini disebabkan lantaran adanya reaksi antara materi logam besi dengan air yang terkandung di dalam minyak rem.
Apabila terjadi karat maka karat ini nantinya akan sanggup mengganggu kinerja dari proses pengereman lantaran kotoran yang disebabkan oleh karat ini sanggup menyumbat susukan hidrolik pada sistem rem serta sanggup mengganggu kinerja piston pada master silinder dan silinder roda atau kaliper rem.
Oleh alasannya ialah itulah kenapa minyak rem harus diganti secara rutin biar tidak terjadi kegagalan ketika proses pengereman.
Saat melaksanakan penggantian minyak rem, gunakan spesifikasi minyak rem sesuai dengan rekomendasi pabriknya atau jangan mencampur minyak rem yang berbeda spesifikasinya misal minyak rem dengan DOT 4 dicampur dengan DOT 5.
Selain itu, walaupun spesifikasinya sama jangan pernah melaksanakan pencampuran minyak rem berbeda merek lantaran dikuatirkan setiap brand minyak rem mempunyai titik asuh yang berbeda sehingga nantinya sanggup menjadikan proses pengereman menjadi tidak stabil.
Advertisement