-->

Resmikan IAIN Madura, Menag: Tanggung Jawab Memelihara Nilai Islam Semakin Besar

Resmikan IAIN Madura, Menag: Tanggung Jawab Memelihara Nilai Islam Semakin Besar
Resmikan IAIN Madura, Menag: Tanggung Jawab Memelihara Nilai Islam Semakin Besar

Resmikan IAIN Madura, Menag: Tanggung Jawab Memelihara Nilai Islam Semakin Besar



Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan peralihan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Peresmian IAIN Madura oleh Menteri Agama diawali dengan Seminar Nasional 'Meneguhkan Peran PTKI Sebagai Pusat Studi Islam Wasatahiyah' di Kampus IAIN Madura di bilangan Jalan Raya Panglegur Kilometer 4 Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (05/07).

Turut hadir sejumlah rektor yang tergabung dalam Forum Rektor diantaranya Rektor UIN Surabaya, IAIN Kediri, IAIN Jember, Palopo, Bangka Belitung dan rektor PTKI lainnya. Tampak juga Kakanwil Kemenag Jatim, Direktur PTKI Arsal Salim, Kepala Biro Ortala Afrizal Zen, Kepala Biro Humas Data dan Informasi, Mastuki, Kepala Pusat Lektur Khazanah Keagamaan Badan Litbang Kemenag, Muhammad Zen Sekdakab Pamekasan dan Forkominda Pamekasan.  

"Sebenarnya saya berharap yang berdiri di podium ini adalah Presiden Joko Widodo karena Bapak Presiden sangat konsen mengembangkan PTKI di Indonesia. Ini adalah wujud dari pemerintah yang sangat bersunguh-sunguh agar kualitas pendidikan keagamaan PTKIN terus meningkat," ujar Menag.

Dikatakan Menag, saat ini terdapat sebanyak 58 PTKIN di Indonesia dengan rincian 7 STAIN, 34 IAIN dan 17 UIN. Dengan peralihan status STAIN menjadi IAIN tentunya akan memiliki tangung jawab besar dalam menjaga dan memelihara nilai-nilai Islam. Menag pun mengajak civitas akademika IAIN Madura untuk menyadari alih status STAIN menjadi IAIN tidak hanya semata dilihat dari perspektif adminitratif. Misalnya prodi yang semakin banyak, struktur kelembagaan dan anggaran yang tentu yang semakin besar. 

"Namun yang ingin saya tekankan bahwa dengan menjadi IAIN, tangungjawab kita sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari PTKIN di Indonesia juga semakin besar," kata Menag.

Menurut Menag tangungjawab yang utama di pundak PTKI adalah bagaimana nilai-nilai Islam yang menjadi warisan para pendahulu tidak hanya mampu dipelihara dengan baik, melainkan juga ditutut agar bisa berinovasi menghadirkan manfaat dan memiliki kemaslahatan yang kontektual sesuai kekinian serta antisipasi ke depan.

"Maka PTKI menduduki posisi terdepan mengemban tangungjawab ini. PTKI tidak hanya sebatas wadah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi komunitas kalangan santri tapi yang tidak kalah pentingnya PTKI haruslah mampu berdiri paling depan mejaga nilai-nilai Islam di tanah air tercinta," sambung Menag.

Peresmian peralihan status STAIN Pamekasan menjadi IAIN Madura ditandai dengan pelepasan balon oleh Menag Lukman Hakim didampingi Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim, penyerahan Alquran terjemahan bahasa Madura dilanjutkan penandatanganan prasasti Gedung Baru Fakultas Tarbiyah 4 Lantai dengan 27 ruang kuliah yang dibiayai dana SBSN PBS tahun 2017 dengan total anggaran Rp19.899.000.000,
Advertisement