Beberapa orangtua memiliki ketakutan jika anak-anak sudah dekat dengan gadget. Hal tersebut sangatlah beralasan karena saat ini banyak bermunculan kasus kecanduan gadget yang membuat anak susah belajar. Memang kenyataannya, saat ini, gadget menjadi teknologi yang memudahkan aktivitas manusia, namun juga membuat orang cenderung menjadi lebih malas beraktivitas.
Tidak hanya dimanfaatkan para orangtua. Bermacam fitur maupun aplikasi berbasis permainan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak yang belum seharusnya menggunakan gadget.
Nielsen, lembaga riset dan media ekonomi asal Inggris dalam surveinya menyebutkan bahwa sebanyak 53% anak yang berusia 6-12 tahun menggunakan gadget untuk bermain game dan mengakses internet. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab anak susah belajar.
Sementara itu, sebanyak 81% responden yang diwakili 4.646 orangtua yang memiliki anak berusia 6-12 tahun memanfaatkan gadget sebagai alat elektronik untuk menerima dan mengirim pesan. Hal ini cuku[ relevan dengan fungsi utama gadget sebagai alat komunikasi.
Jika merujuk data di atas, hal yang perlu dilakukan orangtua dalam mengurangi dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak sekolah tentu bukan dalam bentuk pelarangan. Namun lebih kepada pendampingan, pengawasan, juga pembatasan waktu saat bermain gadget. Bangunlah komunikasi antara orangtua dan anak untuk membuat kesepakatan dalam menggunakan waktu bermain gadget. Selain itu, diperlukan permainan/ situs-situs yang bertemakan pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan seperti Rumah Juara dan situs lainnya.
Sumber infografis: Rumah Juara
Advertisement