-->

Definisi Administrasi Resiko/ Risiko & Funsinya

Definisi Administrasi Resiko/ Risiko & Funsinya
Definisi Administrasi Resiko/ Risiko & Funsinya

Sahabat Semangat Inspirasi, Kali ini saya akan mengulas Sedikit ihwal manajemen Resiko. Dimana dalam Artikel ini terdapat aneka macam pola sebagai dasar pembuatan makalah dan KTI manajemen. Selain itu, artikel ini juga mengulas ihwal metode penenganan resiko, metode penyelesaian resiko dalam organisasi, pengertain manajemen resiko, definisi manajemen resiko, jenis-jenis resiko dalam organisasi, fungsi manajemen reesiko, arti manajemen resiko, Program manajemen risiko, cara mengidentifikasi resiko, hungan resiko dengan akunting, akuntansi, funsi keuangan, fungsi manajemen, fungsi pemesaran, produksi, dan kiprah manajer dalam penyelesaian persoalan dalam manajemen resiko. Semoga Artikel ini sanggup bermanfaat bagi Sahabat Semangat Inspirasi.

MANAJEMEN RESIKO

Berbagai definisi sanggup diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akhir jelek atau akhir yang merugikan, menyerupai kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode yang menjamin seratus persen bahwa akhir jelek itu setiap kali sanggup dihindarkan,kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.
Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah. Perusahaan asuransi enggan mendapatkan penutupan proteksi risiko perusahaan, lantaran ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko harta yang hendak diasuransikan itu.
Walaupun sesuatu perusahaan telah mengasuransikan risikonya, namun tidak berarti perusahaan itu sudah terlindung sepenuhnya. Perusahaan asuransi hanya menanggung sebagian risiko yang ada. Malah sebagian besar dari risiko perusahaan, harus dihadapi sendiri dan tidak bisa dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, setelah itu mengukur atau menetukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah sanggup dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun taktik untuk memperkecil ataupun mengendalikannya.
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), lantaran bagian-bagian itu ada yang membuat risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.
   Hubungan Dengan Fungsi Akunting
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:
  1. Mengurangi kesempatan pegawai melaksanakan penggelapan, dengan jalan melaksanakan internal control dan internal audit.
  2. Melalui rekening asset pecahan akunting mengidentifikasikan dan megukur exposure kerugian terhadap harta.
  3. Melalui evaluasi rekening menyerupai rekening piutang, pecahan akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.
Hubungan Dengan Fungsi Keuangan
Bagian keuangan melaksanakan banyak penetapan yang mensugesti manajemen risiko. Pertama, manajer risiko biasanya bawahan Direktur Keuangan. Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurun profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam acara manajemen risiko. Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta lantaran tindakan itu.
Hubungan Dengan Marketing
Kegiatan marketing sanggup membuat risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya pecahan marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap acara marketing, dan pecahan manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatny.
 Hubungan Dengan Bagian Produksi
Kegiatan produksi juga banyak membuat risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau memperlihatkan service, pekerja sering kali di-ekspose pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau service yang dijualnya mungkin juga bisa membuat kerusakan atau kecelakaan tubuh bagi pemakainya; oleh lantaran itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari pihak ketiga.
Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance
Bagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian
Hubungan Dengan Bagian Personalia
Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling terang yaitu perancangan, instalasi, dan manajemen program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia biasanya bertugas mengadakan negosiasi dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada acara (penenggungan risiko).
Definisi
Kata risiko banyak digunakan dalam aneka macam pengertian dan sudah biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan bila digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang tubuh teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita menemukan banyak pertentangan dalam pengertian ihwal konsep risiko.
RESIKO SPEKULATIF DAN RESIKO MURNI
Kejadian sesungguhnya kadang kala menyimpang dari asumsi (expectation) ke salah satu dari dua arah.artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita katakan risiko itu spekulaatif. Risiko yaitu kemungkinan kerugian tetapi bila disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung, maka risiko itu dinamakan risiko spekulatif. Contohnya: judi mengakibatkan kemungkinan-kemungkinan ini, mereka berjudi mungkin menang atau kalah.
Lawan dari risiko spekulatif yaitu risiko murni yaitu yang hanya ada kemungkinan kerugian. Seorang pemilik rumah terbuka terhadap kemungkinan kerugian. Risiko ini hanyalah mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Risiko ini disebut risiko murni.
Apakah suatu risiko itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko spekulatif biasanya tidak sanggup diasuransikan. Hanya risiko murni yang sanggup diasuransikan.
SUMBER RISIKO
Hazard mengakibatkan kondisi yang aman terhadp peristiwa yang mengakibatkan kerugian. Dan kerugian yaitu penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) sanggup diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko yaitu penting lantaran mensugesti cara penanganannya.
Risiko Social
Sumber pertama risiko yaitu masyarakat, artinya tindakan orang-orang membuat peristiwa yang mengakibatkan penyimpangan yang merugikan dari keinginan kita. Contohnya: dengan brkembangnya took-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shopliffting). Akan tetapi tidak semua pencuri itu yaitu orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.
Risiko Fisik
Adabanyak risiko fisik yang sebagiannya yaitu fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain:
Kebakaran, kebakaran yaitu penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta.
Cuaca, Iklim yaitu risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.
Petir, mengakibatkan kebakaran yang selanjutnya merusakan harta, membunuh atau mencederai orang.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerahkota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.
Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi yaitu inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.
JENIS-JENIS RISIKO YANG DITANGANI MANAJER RISIKO
Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali bila adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni tertentu, contohnya perusahaan ini gres saja mengambil alih pabrik baru, lantaran itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.
Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko sanggup dikategorikan atas:
  1. kerugian terhadap harta.
  2. tanggung jawab terhadap pihak lain.
  3. kerugian personil.
MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Sebelum memanajemeni risiko, maka harus sanggup diketahui adanya risiko itu, berarti membangun pengertian ihwal sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap acara perusahaan. Dalam keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko tersebut secara tidak sadar. Pengidentifikasian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang perusahaan. Untuk itu diperlukan:
Pertama: Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan
Kedua: untuk memakai checklist itu diharapkan suatu pendekatan yang sistematik untuk menetukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.
Manajer risiko seharusnya menjalankan sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada jasa biro asuransi, broker, atau konsultan.
KLASIFIKASI KERUGIAN
Salah satu alternatif system pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist yaitu sebagai berikut:
A.  Kerugian Hak Milik (Property losses)
  1. Kerugian langssung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
  2. Kerugian tidak langsung, menyerupai keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akhir kerugian langsung
  3. Kerugian pendapatan (net income), menyerupai penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.
  4. B.     Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain (Liability Losses)
Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
  1. Kerugian Personaia (Personnel Losses)
    1. Kerugian bagi perusahaan, lantaran kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
  1. Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.
RISK ANALYSIS QUESTIONNAIRE
Analisis ini menjuruskan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang diharapkan berkenan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat informasi ini, menajer risiko akan mempertimbangkan semua sumber informasi yang digunakan dalam metode-metode lainnya. Bedanya yaitu bahwa pertanyaan dalam questionnaire itu menjuruskan penyelidikan itu.
METODE LAPORAN KEUANGAN
Dengan menganalisis neraca, laporan keuntungan rugi dan catatan lain yang menyokongnya, manajer risiko bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenan dengan harta, utang, dan personalia perusahaan. Dengan menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan keuangan dan anggaran, maka manajer akan sanggup menemukan risiko yang akan dihadapi, sebab transaksi bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik. Maka menurut metode ini setiap asumsi (account) dipelajari secara mendalam mengenai kerugian potensial yang bisa diciptakan oleh account itu.
INPEKSI
Dengan mengamati eksklusif jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai, dan seterusnya, manajer risiko sanggup mempelajari lebih banyak dan menyakinkan ihwal hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin tidak pernah ditemukan dlam laporan tertentu.
Oleh lantaran itu inspeksi eksklusif ke obyek ini merupakan suatu keharusan.
INTERAKSI DENGAN BAGIAN LAIN
Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasikan risiko terutama tergantung pada kerjasama yang erat dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara konstan menjadi awas terhadap risiko yang dihadapi.
Interaksi ini mencakup (1) untuk memperoleh pemahaman yang tepat dari kegiatan suatu pecahan mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer risiko sering mengunjungi manajernya serta sanggup mengadakan Tanya jawab eksklusif dengan pegawai. (2) laporan ekspresi atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu, baik tas inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up to date mengenai perkembangan yang relevan.
ANALISIS LINGKUNGAN
Lingkungan yang relevan yaitu (1) langganan, (2) pemasok, (3) saingan, (4) Undang-undang dan ketentuan-ketentuan lainnya. Dalam menganalisis masing-masing komponen pertimbangan yang penting yaitu (1) sifat hubungannya, (2) keanekaannya, (3) kestabilannya.
Sebagai contoh, apakah produk didistribusikan eksklusif kepada suatu grup pembeli ataukah secara tidak langsung, melalui grosir, pengecer, dan kepada orang banyak? Apakah langganan itu keluarga, perusahaan, ataukah pemerintah? Manakah servis yang penting, pemasok tunggal atau pemasok majemuk?
Kontrak apakah yang telah dibentuk pemasok? Apakah persaingan memerlukan kampanye melalui iklan dan berkemungkinan membangkitkan klaim terhdap produk yang tidak memenuhi syarat? Kewajiban apakah yang paling penting dibebankan oleh pemerintah, konsumen, asosiasi, dan sebagainya.
PENGGUNAAN PIHAK LUAR UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Manajer risiko boleh percaya pada biro asuransi, broker, atau konsultan menajemen risiko untuk melaksanakan pekerjaan yang terinci mengidentifikasikan risiko. Akan tetapi mempercayai saja sepenuhnya pihak luar untuk pengidentifikasikan risiko pada suatu dikala bisa mengandung kelemahan. Pertama, walaupun banyak dari biro asuransi dan broker lebih baik dan lebih berpengalaman menemukan risikko pada aneka macam perusahaan. Kedua, disebabkan oleh waktu dan energi yang dikerahkan dalam mempersiapkan survei menyelurh, terutama bagi perusahaan besar
Tetapi kelemahan inisudah berangsur hilang,karena makin banyak konsultan manajeman risiko yang berpraktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang bersangkutan, dan tidak ada hubungannya dengan dengan perusahaan asuransi yang ingin memasarkan asuransinya.
PEMBAHASAN
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur risiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus menetapkan bagaimana menangani risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar untuk itu
  1. Pengendalian resiko (risk control)
  2. Pembiayaan risiko (risk financing)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
  1. Menghindari risiko
  2. Mengendalikan kerugian
  3. Pemisahan
  4. Kombinasi atau pooling
  5. Pemindahan risiko
Pembiayaan risiko (risk financing) mencakup :
  1. Pemindahan risiko
  2. Menaggung risiko
Masing-masing peralatan itu sanggup dan biasanya sebaliknya dipergunakan dalam kombinasi dengan satu atau lebih peralatan tersebut
MENGHINDARI RISIKO
Salah satu cara menghindari risiko murni yaitu menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
  1. Menolak memiliki, mendapatkan atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya unutk sementara
  2. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Kaprikornus menhindari risiko berarti juga menghilangkan risko itu
Karakteristik Dasarnya
Beberapa karakteristik penghindaran risiko seharusnya diperhatikan :
Pertama : boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko yang dihadapi, maka makin besar ketidakmungkinan menghindardinya. Misalnya kalau ingin menhindari semua risiko tanggung jawab, maka semua kegiatan perlu dihentikan.
Kedua : faedah atau keuntungan potensial yang bakal diterima dari alasannya yaitu pemilikan suatu harta, mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suatu kegiatan, akan hilang, bila dilaksanakan penghindaran risiko.
Ketiga : makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta risiko yang baru.
PEMISAHAN RISIKO
Yang dimaksud dengan pemisahan disini ialah berbagi harta yang menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas kerugian-harapan diperkecil. Kaprikornus memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan kerugian yang akan dialami.
Kombinasi
Kombinasi atau pooling menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan atau kerugian yang akan dialami lebih sanggup diramalkan. Salah satu cara perusahaan megkombinasikan risiko yaitu dengan perkembangan internal.
PEMINDAHAN RESIKO
Pemindahan risiko sanggup dilakukan dengan tiga cara :
  1. Pertama : harta milik atau kegiatan ang menghadapi risiko dapata dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun dengan aneka macam transaksi atau kontrak.
  2. Kedua : Risiko itu sendiri yang dipindahkan
  3. Ketiga : Suatu risk financing transfer membuat suatu loss exposure unutk tranferee. Pembatalan perjanjian itu oleh transferee sanggup dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer
PEMBELANJAAN RISIKO (RISK FINANCING)
Pembelanjaan  (pembiayaan) yang behubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian. Cara ini terdiri dari :
  1. Risk Financing Transfer (memindahkan risiko dengan pembiayaan).
  2. 2.        Risk Retention (risiko ditangani oleh perusahaan yang bersankutan).
RISK FINANCING TRANSFER
Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan pengerahan dana lantaran dijalankan dengan :
  1. Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.
  2. memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab tranferor terhadap kerugian yang bersangkutan.
  3. Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.
Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari dana eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, bila kerugian itu nanti sungguh terjadi. Risk financing tranfer sanggup dilakukan dengan cara :
  1. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.
  2. Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (nonisurance transfer)
MENANGGUNG SENDIRI RISIKO (RISK RETENTION)
Metode yang paling umum penangan risiko ialah penanggungan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan (unplanned retention) bisa bersifat aktif atau direncanakan (planned retention). Dikatakan pasif atau tidak terencana, bila manajer risiko tidak memperhatikan ihwal adanya eksposure dan lantaran itu tidak melakuka perjuangan apa pun untuk menanganinya. Sedikit sekali perusahaan yang telah mengidentifikasikan semua exposure terhadap kerugian harta benda, kerugian tanggung-gugat dan kerugian personil. Sebagai akibatnya, penanggungan risiko yang tidak berkala ini, merupakan hal yang umum dijumpai bahkan tak terelakan.
Alasan Perusahaan Melakukan Retention
Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melaksanakan retention sanggup digolongkan ke dalam salah satu kategori tersebut :
  1. Keharusan, lantaran tidak tersedia alternatif lain.
  2. Biaya.
  3. Kerugian-harapan.
  4. Opportunity Cost.
  5. Kualitas pertanggungan
  6. Pajak
Manfaat dan Biaya Asuransi
Idemnification. Manfaat asuransi yang bekerjsama yaitu mengganti kerugian bagi mereka yang menderita kerugian tak diharapkan. Mereka-mereka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh keuntungan lantaran orang-orang ini dipulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus dibayar pemerintah berkurang.
Mengurangi ketidakpastian (Reduction of Uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang aktual dari asuransi muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu sanggup :
  1. menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual
  2. mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.
Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tertanggung dan bagi masyarakat. Pertama, melalui hapusnya ketidakpastian yang bekerjasama dengan risiko yang dipertanggungkan, asuransi melenyapkan ketegangan mental dan fisik yang diakibatkan oleh kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan risiko itu. Kedua, lantaran asuransi mengurangi risiko individu dan risiko social, ia juga mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya ketidakpastian, juga akan mendorong akumulasi modal baru, lantaran investor potensial berkurang keragu-raguannya, periode perencanaannya diperpanjang, kredit umumnya lebih diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun.
Perusahaan Asuransi Sebagai Sumber Dana Untuk Investasi
Perusahaan asuransi sebagai salah satu forum keuangan bukan bank sanggup mengerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain di luar asuransi, tidak hanya lantaran risiko yang kecil tetapi juga lantaran adanya suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang tersedia selalu melebihi cadangan pembayaran klaim..
Rinkasan manfaat
Dengan singkat sanggup disimpulkan bahwa manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi yaitu :
  1. Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.
  2. mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan kekhawatiran;
  3. menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan stuktur harga yang optimum;
  4. menyediakan dana untuk investasi;
  5. memperbaiki posisi persaiangan perusahaan kecil. Sebagai pelengkap perusahaan asuransi dalam praktek berperan pula dalam acara penting pengendalian kerugian.
SUATU PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PEMILIHAN METODE PENANGANAN RISIKO
Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap persoalan yang mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan maupun yang bekerjasama dengan faktor manusia, maka seringkali manajer resiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu abgian saja dari total acara manajemen risskonya. Malahan secara periodik, manajemen risiko harus memperluas peninjauannya. Peninjauan ini bisa dilakukan sendiri bisa dengan derma konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain dari derma konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain, dari manajemen resiko pendekatan cara sistem mendorong perusahaan unutk mempertimbangkan secara serentak aspek-aspek operasi manajemenasuransi hendaknya mengikuti cara itu. Alasan mengapa harus dilakukan peninjauan filosofi total risiko dan prosedurnya yaitu perlunya untuk membangun kebijaksanaan manajemen risiko yang sejalan dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui kekerabatan timbal balik antara aneka macam bidang dan aneka macam keputusan bidang resiko.
Pendaftaran Sementara
Dalam langkah pertama, manajer resiko harus menetapkan kombinasi penutupan asuransi yang sanggup memperlihatkan proteksi terbaik terhahdap resikoyang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya ialah untuk mengadakan proteksi yang paling lengkap dengan biaya yang paling murah.
Membuat Daftar Yang Telah Diperbaiki
Setelah daftar sementara itu lengkap, manajer resiko kemudian meninjau kontrak-kontrak dalam masing-masing golongan. Sebagai contoh kontrak-kontrak yang dikeluarkan dari golongan yang esensial mungkin mencakup proteksi terhadap
  1. Kerugian yang bisa dipindahkan kepada pihak laindengan biaya yang lebih murah dari premi asuransi
  2. Kerugian yang bisa dicegah atau dikurangi sedemikian rupa sehingga tidak lagi merupakan kerugian yang parah
  3. Kerugian yang terjadi demikian seringnya sehingga kerugian itu sanggup diperkirakan dengan seksama.
PENDEKATAN KUANTITATIF DALAM PROSES PEMILIHAN METODE PENANGANAN RESIKO
Penerapan pendekatan ini agak terbatas, disebabkan oleh beberapa kendala sebagai berikut :
  1. Data yang diharapkan tidak ada atau tidak mencukupi
  2. Kemungkinan kurangnya pengalaman penggunaan cara ini
Walaupun adanya keterbatasan tersebut, pendekatan ini sangat bermanfaat dalam menetapkan sesuatu keputusan manajemen yang penting.
PENGARUH KECEMASAN DALAM MENETAPKAN KEPUTUSAN
Kecemasan ihwal kemungkinan terjadinya kerugian belum diperhitungkn secara biaya. Nilai kecemasan tentu saja itu merupakan faktor yang sangat subyektif.
Tujuan manajemen risiko akan mensugesti faktor kecemasan tersebut alasannya yaitu :
  1. Tujuan manajemen risiko menentukan seberapa besar pentingnya faktor kecemasan itu seharusnya ditempatkan pada kerugian potensial.
  2. Tujuan manajemen risiko mencerminkan perilaku perusahaan yang bersangkutan rehadap risiko
METODE KECEMASAN
Peninjauan Metode Kecemasan
Dengan metode kecemasan, manajer risiko menentukan keputusan dalam waktu yang usang (long run) akan menghasilkan kerugian rata-rata pertahun yang paling rendah. Termasuk di dalam kerugian tersebut yaitu suatu nilai yang dibebankan untuk menanggung kecemasan alasannya yaitu dengan fluktuasi kerugian lebih dari tahun ke tahun.
EKSPOSURE KERUGIAN TERHADAP PENDAPATAN
Kerugian harta yang sifatnya eksklusif dan tidak langsung, yang dibicarakan disini intinya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi dikala hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja. Kerugian tak eksklusif itu tidak terbatas hingga kerugian harta saja, tetapi termasuk kerugian-kerugian tak lanngsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian atau perbaikan. Peursahaan mungkin mengalami menurunnya pendapatan bila harta yang rusak itu mengganggu produksi dan kegiatan lain, seluruhnya maupun sebagai alhasil antara lain :
  1. Menurunnya pendapatan atau
  2. Meningkatnya biaya-biaya
Manajer risiko juga menemukan suatu hal yang lebih sulit unutk mengukur kerugian potensial dan exposure terhadap pendapatan higienis lantaran banyak variable yang tersangkut. Bab inimenggambarkan eksposure pendapatan yang utama dan kerugian potensialnya. Beberapa peristiwa utama yang menurunkan pendapatan sebagai akhir dari kerugian kebetulan yang terjadi terhadap hak milik termasuk :
  1. Kerugian sewa
  2. Terganggunya kegiatan perusahaan
  3. Terganggnya operasi perusahaan pemasok atau pemakai
  4. Berkurangnya keuntungan pada barang jadi
  5. Pengumpulan piutang mengecil
KERUGIAN SEWA
Seandainya bangunan secara tidak sengaja rusak atau hancur, dan apabila perjanjian menyebutkan bahwa penyewa tidak bertanggung jawab untuk membayar sewa selam periode hak milik tersebut tidak sanggup dipergunakan, maka si pemilik menderita rugi sewa, dikurangi beberapa biaya selama masa untuk memperbaiki gedung itu hingga semula.
TERGANGGUNYA KEGIATAN PERUSAHAAN
Karena harta dirusak atau dirubuhkan, perusahaan atau organisasi lain mungkin akan menutup atau mengurangi kegiatan. Kerugian lantaran terganggunya sperti itu mencakup :
  1. Laba higienis perusahaan yang akan diperoleh bila perusahaan tidak terganggu
  2. Pengeluaran (biaya) yang tetap yang haus dibayar, menyerupai honor pegawai, penyusutan, premi asuransi dan sebagainya.
Kerugian Netto atas keuntungan akan tergantung atas :
  1. Keadaan perekonomian.
  2. Keadaan umm perusahaan-perusahaan dalam kelompok industri itu.
  3. Keadaan perusahaan itu sendiri.
TERGANGGUNYA KESATUAN PERUSAHAAN
Beberapa perusahaan hanya terganggu pada satu pemasok untuk penyelidikan tenaga, materi atau peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan pemasok tunggal, akan mengakibatkan terganggunya pula kegiatan produksi dan penjualan perusahaan.
KERUGIAN ATAS PENDAPATAN YANG BERKENANN DENGAN BARANG JADI.
Sepeti yang diuraikan di atas, kegiatan perusahaan pabrik dianggap terganggu bila proses produksi, dan penjualan terganggu. Karenanya bila barang jadi rusak atau terpaksa dimusnahkan maka pengusaha pabrik akan mengalami kerugian terhadap pendapatan, lantaran tidak bisa dijualnya barang jadi itu semestinya.
PENGUMPULAN PIUTANG YANG SEMAKIN MENGECIL
Seandainya catatan piutang suatu perusahaan rusak atau hilang, hal ini bisa mengakibatkan kesulitan yang semakin besar terhadap pengumpulan piutang dari langganan. Semakin besar jumlah langganan dan rata-rata semakin piutang semakin kecil, maka kesulitan yang lebih besar akan terjadi.
KESIMPULAN
Didalam suatu manajemen perusahaan, aneka macam metode dan perencanaan digunakan oleh peusahaan untuk mendapatkan suatu pemasukan yang besar dengan memperkirakan dan mempertimbangkan aneka macam aspek dan biaya yang dikeluarkan. Disamping itu, pelaksanaan metode dan perencanaan tidak terlepas dari adanya risiko yang terjadi dalam bidang-bidang yang dikelola perusahaan. Perusahaan melaksanakan penanggulangan risiko dengan membentuk manajemen risiko yang diharapkan sanggup memperkecil dan bisa untuk menghilangkan risiko tersebut.
Dalam buku manajemen risiko ini, saya yang menyusun makalah ini mencoba untuk menjabarkan bagaimana perusahaan dalam mengelola manajemennya supaya risiko tersebut sanggup dihindarkan untuk terciptanya suatu kelancaran dalam pengelolan perusahaan tersebut. Kaprikornus dalam kiprah ini saya sebagai penyusun makalah mencoba meringkas bagaimana perusahaan menghilangkan risiko yang terjadi dalam perusahaan.

PENUTUP
Perusahaan dalam mengelola sistem manajemennya memerlukan perincian dan perencanaan yang tepat. Dalam menjalankan semua aspek manajemennya, tidak terlepas adanya risiko-risiko yang terdapat didalam bidang-bidang manajemennya. Risiko bisa menurut atas persoalan yang terjadi didalam perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan. Tanpa disengaja risiko tersebut akan menghambat jalannya kegiatan perusahaan. Apakah perusahaan mengambil langkah-langkah dalam menghadapi risiko atau perusahaan akan memakai derma pihak luar dalam menghilangkan suatu risiko yang terjadi diperusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan mengambil keputusan terbaik yang akan menentukan apakah perusahaan tersebut bisa menjalankan bidangnya dengan mengurangi atau menghilangkan risiko atau perusahaan tersebut akan terus terhanyut dalam suatu persoalan yang ditimbulkan oleh risiko yang ada didalam manajemennya

Keyword terkait


pengertian manajemen risiko bank
pengertian manajemen risiko perbankan
definisi pengertian manajemen risiko
manajemen risiko di lingkungan pemerintah
pelatihan manajemen risiko
sertifikasi manajemen risiko
manajemen risiko pengendalian internal terpadu
pengertian manajemen resiko
Definisi manajemen risiko
pengertian manajemen risiko
Program manajemen risiko
Advertisement