Iya, seorang istri akan menjadi simalakama dalam kehidupan suaminya, ketika ia tidak bisa menjaga segala keindahan yang ada pada tubuhnya dengan nilai-nilai agama. Bagaimana buah simalakama, jikalau suami terus menerus membiarkan istrinya dengan sifat yang demikian, tentu ia akan menerima marah Allah. Tetapi ketika pasrah dan menentukan untuk mengalah dijalan halal yang paling dibenci Allah (Perceraian), maka hatinya akan sakit lantaran tak bisa melepas cinta yang dirasanya.
Perlu muslimah ketahui, bahwa kiprah seorang perempuan sehabis menjadi seorang istri akan menjadi dua kali lipat. Kehormatan yang biasanya harus ia jaga untuk dirinya sendiri akan menjelma kehormatan suami ketika ia sudah menjadi yang halal bagi suaminya.
Maka celakalah seorang perempuan ketika dirinya tak bisa menyadari akan hal itu ketika sudah menjadi seorang istri, lantaran dirinya akan menjadi simalakama bagi suaminya ketika ia tak bisa menjaga kehormatan dan segala keindahan yang ada pada tubuhnya dengan nilai agama.
Istri Yang Tidak Pandai Menjaga Kehormatannya Akan Membuat Suami Resah Berkepanjangan
Istri yang tidak arif menjaga kehormatan dirinya akan menciptakan suami selalu mencicipi galau yang berkepanjangan. Mengapa demikian, lantaran ketika suami dihadapkan dengan istri yang memiliki perangai jelek inilah ujian Allah yang pertama yang harus ia benahi dalam berumah tangga.
Karena keshalehan seorang istri yaitu penunjang kedua supaya rumah tangga itu bisa selalu sakinah mawaddah warahmah, lantaran penunjang pertamanya sudah jelas, yaitu adanya suami yang shaleh.
Istri Yang Tidak Bisa Menggunakan Malu Sebagai Pengendali Dirinya Akan Membuat Suami Merasa Malu Dimanapun Ia Berada
Istri yang tidak bisa memakai aib sebagai pengendali dirinya akan menciptakan suaminya merasa aib dimanapun ia berada, baik dihadapan insan ataupun dihadapan Allah.
Karena ketika perempuan berlaku seadanya dalam keadaan ia sudah menjadi seorang istri dari suaminya, yang menjadi identitas utama ketika dirinya melaksanakan kesalahan niscaya yang akan disebut pertama kali yaitu nama suaminya. Seperti halnya “Eh, istrinya sifulan sifatnya mah gitu…nggak bisa jaga harga dirinya”, dimana-mana niscaya sudah begitu adanya.
Sebab ketika seorang perempuan sudah berkeluarga, semua yang ada pada dirinya sudah menjadi tanggung jawab dari suaminya. Dan sungguh malang seorang suami yang memiliki istri seorang perempuan yang tidak bisa menjaga kehormtan dirinya dengan baik, lantaran kehormatan yang terletak pada dirinya yaitu kehormatan suaminya. Dan ketika ia menanggalkan kehormatan dirinya, maka ia sudah menanggalkan kehormatan suaminya.
Istri Akan Menjadi Malapetaka Bagi Suami Saat Dirinya Tak Bisa Menghargai Nasehat Bijak Suami
Istri akan menjadi malapetaka bagi suami ketika dirinya tak bisa menghargai nasehat bijak suami. Karena ada sebagian perempuan yang memang terus ngeyel kepada nasehat seorang suami, apalagi ketika wataknya yang memang selalu mau menang sendiri. Ketika ketika itulah ia akan membawa peristiwa pada kehidupan rumah tangganya, jikalau sifatnya cenderung egois dan mau menang sendiri.
Istri Akan Menjadi Musibah Pada Suami Saat Dirinya Tak Pernah Mau Menyadari Tabi’at Buruknya
Istri akan menjadi peristiwa alam pada seorang suami, ketika dirinya tak pernah mau menyadari tabi’at buruknya. Karena ketika seorang istri tak mau menyadari tabi’at buruknya, tak mau mendengar instruksi baik suaminya, maka ia akan menjerumuskan pada suaminya, baik didunia maupun dihadapan Allah kelak.
Istri Akan Menjadi Penyebab Suami Masuk Nerakanya Allah, Saat Dirinya Tak Mampu Menyadari Tanggung Jawabnya
Istri akan menjadi penyebab suami masuk nerakanya Allah, ketika dirinya tak bisa menyadari tanggung jawabnya. Karena ketika seorang istri tak bisa mengingat betapa besar tanggung jawabnya, ia akan berbuat semaunya dan berbuat seadanya tanpa memikirkan bagaimana tanggung jawab suaminya kelak dihadapan Allah.
Semua sifat istri yang demikian, akan menjadi simalakama bagi suami. Mengapa demikian, lantaran ketika suami membiarkan istrinya tetap berlaku demikian, maka dirinya akan rugi dihadapan Allah. Dan ketika ia mengambil jalan pintas untuk melaksanakan cara halal yang dibenci Allah, yaitu perceraian…maka rugilah hatinya, lantaran ia masih sangat mencintainya.
Kaprikornus yang paling sempurna yaitu teruslah para suami bersabar mengahdapi sifat istri yang demikian, ini hanya sebuah ujian sementara supaya kau selalu mengingat kebesaran Allah dalam setiap inci kehidupan rumah tangga yang kau bangun.
Sumber Artikel: humairoh.com
Advertisement