Kesalahan yang dilakukan pasanganmu ialah ujian bagimu, sebesar dan sefatal apapun seharusnya kau dapat berbesar hati untuk memaafkannya. Tapi mungkin iya, hati tidak akan serta merta dapat lunak dengan kesabaran dan keikhlasan, maka dari itu berguru dan terus berguru itu perlu.
Apalagi ketika ia sudah mengaku menyesal, meminta maaf dengan tulus maka sudah sepantasnya kau memaafkan. Jangan terus hakimi ia dengan kesalahannya di masa lalu, bukankah Allah yang maha tepat saja maha pemaaf?
Maka, sesulit apapun menahan rasa sakit, menahan amarah, dan mencoba memaafkan tetaplah membuka pintu hati, sungguh Allah sayang kepada siapapun yang selalu lunak dengan kesabaran.
Seberapa Besar Kesalahannya di Masa Lalu Biarlah Menjadi Urusan Allah, Tugasmu Sekarang Adalah Menata Kembali Hubungan yang Sempat Hancur
Intinya, seberapa besar kesalahannya di masa kemudian biarlah semua itu menjadi urusan Allah, tugasmu kini ialah menata kembali hubungan yang sempat hancur dengan hati yang lebih lunak dan sabar.
Pasrah saja sama Allah, tidak usah lagi mikir bagaimana bila nanti ia khilaf lagi, alasannya ialah daripada memikirkan hal-hal yang belum terjadi lebih baik berbaik sangka dan berdoa meminta biar hatinya dijaga oleh Allah.
Jangan Terus Menuruti Egomu, Sekarang yang Harus Kamu Lihat Bukan Bagaimana Dia di Masa Lalu, Tapi Bagaimana Penyesalannya Saat Ini
Jangan terus menuruti egomu, jangan menuruti amarahmu, alasannya ialah kini yang harus kau lihat bukan bagaimana ia di masa lalu, bukan bagaimana kesalahannya dulu, tapi bagaimana penyesalannya dikala ini.
Lagipula kau hidup bukan untuk masa lalu, tapi kau hidup untuk masa yang akan datang, maka teruslah memandang baik ke depan, jangan lagi menoleh ke belakang.
Bila Dia Datang Dengan Penuh Tulus dan Berharap Ingin Menjadi Lebih Baik Lagi, Maka Berilah Kesempatan Kedua Agar Dia Memperbaiki
Lantas bila ia tiba dengan penuh tulus dan berharap ingin menjadi peribadi yang lebih baik lagi, maka berilah kesempatan kedua biar ia memperbaiki, alasannya ialah kau pun tidak pernah tahu bagaimana ia di masa mendatang.
Berhusnuddzan saja pada harapan baiknya, setidaknya meski kau tidak percaya kepadanya 100% maka percayalah kepada Allah sepenuhnya, alasannya ialah Allah tidak akan pernah mengecewakanmu.
Pasrahkan Hatimu Kepada Allah, Karena Kamu Akan Benar-benar Terjaga Dari Rasa Kecewa Tatkala Kamu Pasrah Kepada-Nya
Tidak usah merasa ragu, pasrakan hatimu kepada Allah, alasannya ialah kau akan benar-benar terjaga dari rasa kecewa tatkala kau memang pasrah kepada-Nya dengan penuh rasa yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Sudahi hatimu dari mengingat-ngingat kesalahannya terus, alasannya ialah semakin kau mengingatnya maka niscaya rasa sakit yang mendera hatimu tidak akan pernah hilang.
Buka Hatimu Kembali, Karena Sebenci-bencinya Kamu Dengan Kelakuan Buruknya Tentu Rasa Sayangmu Sebenarnya Masih Ada, Bukan?
Tidak usah memungkiri rasa yang masih tersisa dalam hatimu, buka hatimu kembali untuknya, alasannya ialah yang niscaya sebenci-bencinya kau dengan kelakuan buruknya tentu rasa sayangmu sebanrnya masih ada, bukan?
Karenanya, bukakan baginya pintu maaf, beri ia kesempatan untuk memperbaiki masa depannya, alasannya ialah dapat jadi sesudah ini ia akan benar-benar menjadi penyempurna yang akan memuliakanmu.
Sumber Artikel: humairoh.com
Advertisement