-->

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional
Manajemen Operasional
Manajemen Operasional - Apa itu Manajemen Operasional? Bagaimana mananajemen Operasional? Rumus-rumus dalam administrasi Operasional. Semua Hal tersebut akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini baik itu dalam materi administrasi operasional umum, administrasi opersi, manajemen permintaan, manajemen persediaan, maupun pemetaan proses bisnis.
Teori Manajemen Operasional dari beberapa para ahli
Pengertian Manajemen
Pengertian administrasi berdasarkan T. Hani Handoko ( 2003 : 3 ) yaitu Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya biar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian administrasi berdasarkan Melayu S.P Hasibuan ( 2006 : 2 ) adalah:
”Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya insan dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah: ”Pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan akomodasi dalam perjuangan untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Operasional
Sedangkan pengertian administrasi operasional berdasarkan Richard L. Daft ( 2006 : 216) adala
”Bidang administrasi yang mengkhususkan pada produksi barang, serta memakai alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.”
Operasional berasal dari kata operasi yang mempunyai arti berdasarkan Subagyo (2000:1) ialah “kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau membuat manfaat gres dari suatu barang atau jasa.”
Menurut Soentoro ali idris (2000:1) dalam bukunya cara gampang mencar ilmu Manajemen Operasi bahwa dari Perkembangan dari konsep administrasi produksi yang menyangkut kasus produksi produk riel. Kaprikornus operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya.
Pengertian Target
Menurut Fandy Tjiptono (2007:65) Target yaitu mengevaluasi daya tarik masing – masing segmen dengan memakai variable – variable yang bisa menguantifikasi kemungkinan seruan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, biaya memproduksi produk dan jasa yang diinginkan pelanggan, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar.
Menurut Ali Hasan (2008:191) Target yaitu “sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan menentukan satu atau lebih segmen untuk dilayani”
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 1404) Target yaitu “Sasaran atau batas ketentuan yang telah ditetapkan untuk dicapai”.
Pengertian Realisasi
Menurut M.Dahlan Y.B (2003:978) ”Realisasi yaitu Pelaksanaan Sesuatu sehingga menjadi nyata”
Menurut Ali hasan (2008:239) ”Realisasi yaitu tindakan yang faktual atau adanya pergerakan/perubahan dari planning yang sudah dibuat atau dikerjakan”
Menurut Diklat BP3IP (2006:13) realisasi dalam kontek pembahasan bongkar / muat berati hasil yang dicapai dalam periode waktu tertentu dengan memakai sumber daya perusahaan:
a) Sumber daya insan ialah kemampuan dari crew kapal dalam melaksanakan mekanisme bongkar / muat sampai kegiatan bongkar / muat berlangsung dengan cepat dan aman.
b) Aspek manajerial atau system administrasi ialah kemampuan sebuah perusahaan dan kapal dalam melaksanakan sistem administrasi bongkar / muat sampai kapal dalam melaksanakan bongkar / muat dengan kondusif dan cepat sehingga kapal sanggup beroperasi dengan lancar.
c) Peralatan penunjang kegiatan bongkar / muat ialah semua peralatan yang menunjang kegiatan bongkar / muat menyerupai : Mobile crane, Sling, forklift dan lain – lain yang menunjang kelancaran kegiatan bongkar / muat.
Ada beberapa definisi administrasi operasi dari banyak sekali buku teks. Hampir semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Kumpulan kegiatan untuk membuat nilai dalam suatu produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output. [Heizer and Render, 9th ed]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang membuat dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas administrasi [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita sanggup melihat komponen-komponen pembentuknya menyerupai pada gambar berikut:
Aktivitas manajemen
Kita sanggup memakai pengertian yang lebih mudah dari administrasi yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaksanakan perbaikan. Pengertian umum administrasi yang mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih sempurna bila digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari kegiatan manajemen. Setiap proses niscaya mempunyai input dan output. Input sanggup berupa material, materi baku, komponen, materi bakar, uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses dikatakan baik bila bisa memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah hasil kegiatan penilaian terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses sanggup menjadi pemicu kegiatan perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses sanggup menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality, Cost, Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas yang sanggup diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin baik bila sanggup melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian responsif yaitu fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas sampai keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih kondusif harus terus diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi yaitu ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas yaitu ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian sasaran atau tujuan proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Kumpulan kegiatan untuk membuat nilai dalam suatu produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output. [Heizer and Render, 9th ed]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang membuat dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas administrasi [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita sanggup melihat komponen-komponen pembentuknya menyerupai pada gambar berikut:
Aktivitas manajemen
Kita sanggup memakai pengertian yang lebih mudah dari administrasi yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaksanakan perbaikan. Pengertian umum administrasi yang mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih sempurna bila digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.

 Semua Hal tersebut akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini baik itu dalam materi ma Manajemen Operasional
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari kegiatan manajemen. Setiap proses niscaya mempunyai input dan output. Input sanggup berupa material, materi baku, komponen, materi bakar, uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses dikatakan baik bila bisa memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah hasil kegiatan penilaian terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses sanggup menjadi pemicu kegiatan perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses sanggup menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality, Cost, Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas yang sanggup diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin baik bila sanggup melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian responsif yaitu fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas sampai keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih kondusif harus terus diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi yaitu ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas yaitu ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian sasaran atau tujuan proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
Pengertian Dan Definisi Manajemen Operasional
Manajemen Operasional yaitu perjuangan pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, materi mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi banyak sekali produk barang dan jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses administrasi : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan seruan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan kiprah pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan planning produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas insiden yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas insiden yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas insiden yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas insiden yang timbul alasannya yaitu kontradiksi dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan akomodasi yang dipakai
 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
 Persediaan : keputusan persediaan meliputi mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan materi baku dipesan
 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja meliputi seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Manajemen Operasional
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, planning ekspansi
 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang digunakan untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk membuat barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 Proses produksi yang kontinyu
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang memutuskan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan taktik bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui pemfokusan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi penemuan produk dan pengenalan produk gres :
 Harga bukan kasus dalam pemasaran.
 Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting alasannya yaitu diharapkan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan biar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan bangunan pabrik
 Penyusunan peralatan pabrik
 Penerangan, pengaturan bunyi rebut, dan udara dalam pabrik.
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik yaitu penting, alasannya yaitu mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Manajemen Operasional
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya yaitu biar perusahaan sanggup beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
 Lingkungan masyarakat
 Kedekatan dengan pasar
 Tenaga kerja
 Kedekatan dengan materi mentah dari pemasok
 Fasilitas dan biaya transportasi
 Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
 Harga tanah
 Dominasi masyarakat
 Peraturan tenaga kerja
 Rencana tata ruang
 Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
 Tingkat pajak
 Cuaca/iklim
 Keamanan
 Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency yaitu penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan sumber materi baku saja
 Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
 Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
 Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya buruk sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
 Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi akomodasi prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
 Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
 Melihat kemungkinan beberapa alternatif tempat yang akan dipilih.
 Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
 Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Pemilihan Berbagai Alternatif Lokasi :
Sekian dulu artikel kuliah mengenai “Manajemen Operasional”.
Manajemen operasional yaitu bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada kasus tenaga kerja, barang-barang menyerupai mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijualbelikan.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada kasus produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya, secara definisi, administrasi operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi kasus produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi administrasi operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah administrasi operasional.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan yaitu hal yang terpenting bagi seseorang biar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya administrasi operasional yang tengah dijalankan. Oleh alasannya yaitu itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional.
Struktur Manajemen Operasional
Dalam kasus administrasi operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam sistem administrasi operasional yaitu manajer operasional. Mereka-mereka ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya administrasi operasional. Tugas dari seorang manajer yaitu melaksanakan dan memetakan fungsi-fungsi administrasi sesuai dengan tugasnya, contohnya membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta mempunyai jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan administrasi operasional secara keseluruhan.
Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta waktu yang sempurna dalam memanjakan konsumen, sesuai dengan seruan para konsumen, maka rasanya pas, bila para manajer operasional memanjakan konsumen selayaknya yaitu raja.
Dalam dunia administrasi operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga mempunyai tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi.
Dari fungsi operasi juga ada bab yang mesti dijabarkan dalam pengembangannya, menyerupai harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola administrasi operasional.
Jika kita melihat dari segi ruang lingkup administrasi operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri. Kita tentu harus melaksanakan seleksi dari perencanaan suatu desain produk tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, menentukan lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat rancangan kiprah pekerjaan. langkah terakhir, menyusun taktik dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik.
Sementara itu, adanya penyusunan planning produk dan operasi dalam administrasi operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi administrasi sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada administrasi operasional.
Langkah-Langkah Manajemen Operasional
Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan keputusan dalam administrasi operasional, yaitu pengambilan keputusan dari insiden yang pasti, dari insiden yang mengandung risiko, dari insiden yang belum pasti, dan insiden yang lahir dari pertentangan-pertentangan dari keadaan lain. Selain itu, ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai proses fisik sebuah produk maupun dari akomodasi yang dipakai. Juga dari sisi kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah, beserta pemilihan tempat dan waktu yang tepat.
Ada juga administrasi operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas materi sampai kapan materi tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pertolongan gaji, pertolongan kompensansi atau promosi, sampai PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria yang dimaksud yaitu langkah sebagai salah satu jenis pengambilan keputusan dalam administrasi operasional.
Strategi Manajeman Operasional
Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan keputusan-keputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan taktik yang akan digunakan dalam teori administrasi operasional. Salah satu taktik dalam memutuskan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan bisnis lewat perencanaan formal sehingga bisa menghasilkan pola pengambilan keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan dikala bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.
Sedikitnya, ada dua tipe dalam pengambilan strategi. Pertama, dengan memakai biaya rendah yang ditekan dari biaya produksi, namun tetap memakai teknologi bagus, tapi biaya tenaga kerja diusahakan rendah, dan tingkat persediaannya juga rendah, tapi tetap menjaga mutu. Mutu yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa berjalan berbarengan bila bab keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak mati. Yang kedua yaitu dengan memakai taktik invasi dalam membuat produk atau pengenalan produk baru. Pada bab ini, tidak usah terlalu memikirkan harga pemasaran alasannya yaitu tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
Dan yang berikutnya yaitu perencanaan pabrik atau dalam bahasa absurd disebut factoy planning. Ini yaitu langkah yang penting dalam kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam hal teori administrasi operasional. Di antara perencanaan pabrik itu yaitu penentuan lokasi pabrik, bangunan, peralatan, sampai penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik. Pemilihan lokasi pabrik sangat penting alasannya yaitu bisa mempengaruhi dalam daya saing dengan perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan adanya kemungkinan terjadi ekspansi.
Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, bersahabat dengan pasar, dan tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman materi pemasok, biaya transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik administrasi operasional.

Menghitung rata-rata level inventori

Dalam administrasi persediaan rata-rata level inventori merupakan salah satu parameter yang penting dan sering digunakan. Berdasarkan angka inilah perusahaan sanggup mengukur berapa besar dana mereka yang diserap oleh inventori. Jangan kaget kalau ternyata ada perusahaan yang mempunyai rata-rata level inventori berbulan-bulan yang kalau di-uang-kan menjadi sangat besar. Oleh alasannya yaitu itu dalam administrasi persediaan rata-rata level inventori ini perlu dikelola dengan baik. Sebagaimana tujuan dari administrasi operasi, dalam hal ini pun kita menginginkan untuk sanggup menurunkan rata-rata level inventori sekecil mungkin tanpa mengurangi service level.
Apa saja yang kita perlukan untuk menghitung rata-rata level inventori? Jika safety stock (SS) kita anggap yaitu level inventori yang harus selalu ada setiap saat, maka level inventori sebelum mendapatkan order yaitu sebanyak  SS.Dalam metoda Q (atau continuous review), ketika mendapatkan pesanan sebanyak Q maka level inventori menjadi Q + SS. Dengan demikian secara rata-rata kita sanggup hitung rata-rata level inventori yaitu Q/2 + SS. Hasil yang diperoleh yaitu dalam unit. bila kita mengetahui rata-rata demand per perioda, maka kita sanggup konversikan ke dalam satuan waktu dengan cara membaginya dengan rata-rata demand per perioda. Misalnya rata-rata level inventori 100 unit, sedangkan rata-rata demand per ahad yaitu 50, maka rata-rata level inventori yaitu untuk selama 2 minggu.
Advertisement