Siapapun kau ketika ini, dimanapun kau berada, dan menyerupai apapun profesimu, tetaplah hati-hati deagn perasaan “Lebih baik” dari orang lain.
Karena kalau perasaan yang dibiarkan demikian terus bersarang dihati, maka beliau akan menjatuhkanmu pada kesombongan.
Berapa Banyak Kita Merasa Bisa, Merasa Lebih, Sering Merendahkan Sesama, Hanya Karena Duninya Tak Lebih Baik Dari Kita. Ingat, Itulah Sombong!
Oleh alasannya yaitu itu, yuk koreksi kita bantu-membantu sehabat, berapa banyak kita merasa bisa, merasa lebih, merasa hebat, dan sering merendahkan orang lain hanya alasannya yaitu dunianya tak lebih baik dari kita.
Pernah? Atau malah memang kita sangat sering? Bila iya, maka sadarilah bahwa itu sombong!
Kadang Kita Tak Merasa Bahwa Telah Berlaku Sombong, Dari Saking Percaya Dirinya Mengakui Apa Yang Menjadi Milik Bukan Lagi Titipan Ilahi
Kadang kita tak merasa sama sekali bahwa telah berlaku sombong, alasannya yaitu saking percaya dirinay mengakui apa yang menajdi milik bukanlah titipan ilahi.
Kita kadang merasa sangat bahagia dengan apa yang telah kita capai dalam hidup ini, hingga jadinya untuk melihat kebawahpun kita tak lagi mampu.
Sering Kita Merasa Bangga Karena Sudah Sukses, Karena Sudan Pintar, Dan Menjadi Seseorang Yang Dihormati, Hingga Lupa Caranya Merendahkan Hati
Sering kita merasa besar hati alasannya yaitu sudah sukses, alasannya yaitu sudah pintar, dan menjadi seseorang yang dihormati, hingga kadang lupa caranya merendahkan hati.
Buktinya, tak sedikit dari kita yang apabila kesuksesan maupun kehebatannya dihina oleh orang lain, beliau merasa sangat murka dan sangat tidak terima.
Padahal siapa kita? Toh sehebat apapun kita, sesukses apapun kehidupan yang kita miliki, semuanya yaitu titipan Allah.
Kadang Kita Merasa Sangat Jengkel Saat Orang Lain Meremehkan Kita, Padahal Untuk Apa Marah? Sebab Kita Beserta Yang Kita Miliki Adalah Milik Allah
Kadang kita merasa sangat jengkel ketika orang lain meremehkan kita, padahal untuk apa marah? Sebab kita beserta yang kita miliki yaitu milik Allah. Kita tidak berhak marah, alasannya yaitu yang harusnya murka yaitu Allah.
Maka tetaplah ingat, seberapa tidak senangnya hati kita alasannya yaitu orang lain menghina kita, tetap tundukkan hati untuk bersabar.
Jangan membenci, jangan mendendam, apalagi hingga bertingkahlaku yang jadinya hanya akan menciptakan diri hina. Jangan!
Jadi Belajarlah Untuk Terus Merendahkan Hati, Agar Kita Tak Gampang Sombong, Dan Tak Gampang Amarah Saat Orang Lain Menghina
Kaprikornus belajarlah untuk terus merendahkan hati, supaya kita tak simpel menyombongkan diri, dan tidka pula simpel amarah ketika orang lain menghina.
Selalu sadarilah bahwa kehebatan, kesuksesan, kepandaian, harta, jabatan, dan bahkan semua yang melekat pada diri kita yaitu sebuah titipan, yaitu amanah yang harus selalu kita pertanggung jawabkan dengan baik dan benar.
Sumber Artikel: humairoh.com
Advertisement