9 Tanda Bahaya Pada Kehamilan |
Informasi Kesehatan | apa kabar? biar anda sehat selalu, kali ini kami akan menyebarkan beberapa warta yang mungkin sanggup berkhasiat bagi anda, khususnya bagi perempuan yang sedang mengandung, berikut ini yaitu beberapa tanda yang harus diwaspadai bagi ibu hamil.
1. Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
Hiperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah berlebihan pada dikala hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menimbulkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk. Sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan sesudah haid terakhir dan umumnya terjadi selama 10 pekan. Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi dilema yang sangat mengganggu jikalau terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan parah (bisa sama sekali tidak sanggup makan/minum) dan bertahan lebih usang (bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh). Mual dan muntah yang terus-menerus akan menimbulkan terjadinya kehilangan cairan tubuh (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh lantaran banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan. Di samping itu, hiperemesis juga sanggup menimbulkan rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di kanal cerna. Jika tidak dirawat dan menerima penanganan yang memadai, hiperemesis sanggup menjurus pada kekurangan gizi dan sanggup membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.
2. Berat tubuh ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu hamil diharapkan mengalami penambahan berat tubuh sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat tubuh yang dibutuhkan menunjukkan kondisi gizi yang jelek pada ibu hamil dan mengatakan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
3. Kurang darah (anemia)
Anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu, pucat, pusing (kadang berkunang-kunang) dan sering sakit-sakitan. Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyebab utama tamat hidup ibu. Ibu hamil yang anemia tidak sanggup memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Pada dikala melahirkan, perempuan yang menderita anemia sanggup mengalami syok lantaran kehilangan banyak darah dan bahkan berisiko pada kematian.
4. Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau koma, tekanan darah tinggi
Gejala-gejala tersebut sanggup merupakan menandakan adanya preeklamsi. Biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 pekan (akhir trimester 2 atau pada trimester 3) walau juga sanggup dijumpai lebih awal. Preeklamsi sanggup diikuti terjadinya eklamsi yang sanggup berakibat fatal jikalau tidak segera ditangani.
5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan janin. Gerakan janin dibutuhkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu mencicipi kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif, harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter.
6. Penyakit Ibu yang besar lengan berkuasa terhadap kehamilan
Beberapa ibu yang mempunyai penyakit menyerupai kencing bagus (diabetes mellitus), penyakit jantung, anemia, dan penyakit lain yang sanggup besar lengan berkuasa pada kehamilan, hendaknya sering kontrol dan berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk meminimalisir akhir jelek yang sanggup muncul dan membahayakan jiwa ibu maupun janin yang dikandung. Bahkan, dianjurkan untuk mempersiapkan diri ketika merencanakan untuk hamil.
7. Perdarahan
Perdarahan sanggup terjadi pada usia kehamilan berapapun, dan sanggup menjadi menandakan adanya ancaman yang mengancam, baik pada ibu maupun janin yang dikandung. Perdarahan pada awal kehamilan sanggup merupakan tanda keguguran. Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan sanggup mengatakan plasenta letak rendah dalam rahim dan sanggup menutup jalan lahir. Perdarahan pada tamat kehamilan sanggup merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim. Perdarahan yang jago dan terus menerus sesudah melahirkan sanggup menimbulkan ibu kekurangan darah dan merupakan tanda ancaman dimana ibu bersalin harus segera menerima proteksi yang sempurna dari bidan atau dokter.
8. Ketuban pecah dini (KPD)
Ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan ketuban dari vagina sesudah kehamilan berusia 22 pekan. Ketuban dinyatakan pecah lebih dini jikalau terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini, hendaknya segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter, lantaran kondisi tersebut sanggup mempermudah terjadinya nanah pada kandungan yang sanggup membahayakan ibu maupun janinnya.
9. Demam tinggi
Demam tinggi sanggup disebabkan lantaran nanah atau penyakit lain. Hendaknya ibu hamil yang mengalami demam tinggi segera memeriksakan diri ke dokter supaya menerima penanganan yang sempurna terkait demam yang dialaminya. Demam tinggi yang tidak ditangani dengan sempurna sanggup meningkatkan risiko terjadinyapersalinan prematur.
Sekian beberapa warta yang aku bagikan biar artikel ini sanggup bermanfaat bagi anda dan orang disekitar anda. Demikian klarifikasi mengenai 9 Tanda Bahaya Pada Kehamilan. Semoga bermanfaat.
Last post : Bola Ayam Saus Asam Manis
Advertisement