Momen unik bernuansa mistis terjadi di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur. Warga serta turis absurd menemukan seekoar ular raksasa sepanjang 23 meter berwarna putih di gua Istana Ular di desa tersebut.
Menurut warga setempat, istana ular merupakan rumah bagi tak sedikit Piton dengan beberapa ukuran. Bahkan berdasarkan warga setempat ada ular yang sangat besar serta tebal berwarna putih di ujung gua.
Hubungan antara ular dengan penduduk lokal terselubung dalam fakta sejarah bercampur dengan cerita-cerita mitos. Penduduk desa biasanya menceritakan bagaimana, selagi demam isu hujan, ular-ular tersebut keluar dari gua serta seusai itu tak sedikit anjing serta ayam dari desa menghilang.
Sebab tempatnya yang terkenal mistis, untuk memasuki gua tersebut wajib meminta ijin “orang pintar” yang mengenal seluk beluk gua tarsebut. Tanpa seizin orang tersebut, tentu bakal mengalami musibah. Untuk masuk ke lokasi gua ular ini, pengunjung sangat di anjurkan untuk menggunakan jasa pawang dari desa setempat, sekaligus meperbuat ritual kecil sesuai dengan tradisi warga setempat.
Biasanya, satu ekor ayam kecil dijadikan kurban untuk agenda ritual adat. Penemuan ular putih seukuran insan sampaumur itu terjadi ketika seorang warga, Dorateus Manto, menemani delapan bule asal Jerman masuk gua Istana Ular.
“Waktu kami temukan ular itu, bule pribadi mengambil alat ukur untuk mengukur panjang ular tersebut. Saat diukur ular itu tak bergerak. Seusai diukur, gres diketahui persis panjangnya 23 meter,” kata Doroteus, kemarin hari kemudian terhadap Pos Kupang (grup Surya.co.id). Menurutnya, ular putih ditemukan ketika mereka memasuki gua sepanjang 200 meter sampai 500 meter.
Uniknya, ketika ditemukan ular tersebut idak bergerak. Padahal, mata ular terbelalak lebar. “Saat masuk ke dalam gua, kami diberikan tabung oksigen lengkap dengan alatnya oleh bule jadi kami tetap sanggup bernapas lancar mesikipun di kedalaman lima ratus meter,” paparnya.
Ia membahas, tak hanya menemukan ular putih. Ia juga menonton beberapa ular dengan beraneka warna. “Pada kedalaman dua ratus sampai lima ratus meter, ada tak sedikit ular yang berwarna merah, kuning, hitam serta hanya satu ekor yang putih,” tutur Doroteus seraya berkata, beberapa kali ia menginjak ular.
“Kami berlangsung di atas ular serta tak sanggup menghindar lantaran gua dipenuhi ular. Kami melangkah sambil menginjak ular, tetapi ular tak gigit kami,” kata Doroteus. Kepala Desa Galang, Ari Samsung menyebut, ular di gua Istana kerap keluar serta masuk.
Tetapi, bila pengunjung gua Istana Ular membludak, ular pun enggan keluar. “Biasanya di lisan gua kami sanggup temukan dengan gampang tak sedikit ular. Tetapi itu bila kami tiba tak tidak sedikit orang. Kalau tak sedikit orang semacam ketika ini, ularnya menghindar,” kata Ari.
Dia membenarkan adanya ular besar berwarna putih mendiami gua itu. “Saya peribadi terbukti belum sempat menonton pribadi ular putih tetapi warga saya tidak mengecewakan tak sedikit yang telah menonton pribadi ular putih itu. Sejak lama, telah tak jarang warga kami menonton ular besar warna putih itu,” kata Ari.
Advertisement