Untuk perempuan yang ditinggalkan seorang imamnya begitu saja, ingatlah bahwa selalu ada kesudahannya di setiap kesabaranmu.
Banyak sekali alasan bagi seseorang untuk menghianati pasangannya dengan berselingkuh.
Perselingkuhan juga kerap menjadi kasus utama mengapa pasangan yang sudah menjalin kekerabatan ijab kabul yang usang berakhir begitu saja.
Tahukah kau mengapa orang menduakan itu hidupnya tidak sanggup senang dan sanggup jawaban menyakitkan?
Dan Mengapa terkadang orang yang melaksanakan perselingkuhan ibarat menerima jawaban yang menyakitkan contohnya pada kehormatan anak atau saudaranya?
Sesungguhnya seorang muslim sudah dibekali dengan hati yang fitrah, hati yang suci.
Ketika ia berbuat dosa, ia akan resah, dikala ia berbuat maksiat ia akan merasa bersalah.
Ia sadar dosa dan kemaksiatan yaitu malu yang seharusnya tidak di buka di umum, cukup hanya ia dan tuhannya saja yang mengetahui.
Ketika Kehilangan Orang yang Dicintai (Direbut Pelakor), Relakanlah Karena Ada Balasan Surga Untuk Istri yang TabahTidak ada jawaban di sisi-Ku untuk seorang hamba-Ku yang beriman, kalau Aku cabut kekasihnya dari penduduk dunia, kemudian ia merelakannya dengan berharap pahala dari-Ku, kecuali surga
Lebih menentukan marah-marah atau merelakan dengan ikhlas, pilihan yang menciptakan semua orang binggung.
Hilangnya orang yang sangat dicintai memang terasa sangat berat di dalam hati. Namun, orang yang beriman menyadari bahwa Zat yang Mahahidup hanyalah Allah swt, bahwa Allah-lah Al-Malik (Sang Pemilik), bahwa semuanya berasal dari Allah swt dan akan kembali kepada-Nya.
“Dan dosa yaitu sesuatu yang mengganjal di dalam dadda dan engkau tidak suka kalau dilihat orang” (muttafaqun ‘alaih).
Dosa berupa menduakan merupakan dosa besar. Baik yang berupa menduakan cinta apalagi menduakan zina.
Sebab ia mengkhianati suami/istri dan melanggar larangan Allah untuk menjauhi zina. Maka (sebagian) kesudahannya pun akan disegerakan di dunia.
“Dua kasus yang disegerakan kesudahannya di dunia: perbuatan keji dan durhaka” (HR. Hakim; shahih)
Balasan di dunia ini bentuknya bermacam-macam, Yang paling umum dicabutnya kekhusyu’an dalam beribadah dan dicabutnya kedamaian jiwa, jadilah hidupnya tak senang di dunia.
Belum lagi nanti di alam abadi jawaban api neraka yang begitu pedih.
Sedangkan mengenai orang lain yang terkena azab akhir perbuatan dosa seseorang dalam islam tidak dikenal istilah dosa warisan.
Seorang anak yang diselingkuhi atau saudara yang kehormatannya dirusak, bukanlah jawaban secara eksklusif akhir perbuatannya.
Jika pun seorang anak akan mencontoh sikap ayah/ibunya, itu yaitu duduk kasus lain yang seharusnya menjadi perhatian setiap orang bau tanah biar hanya melaksanakan dan mencontohkan yang baik-baik saja.
Advertisement