TIDAK semua kesepakatan nikah diawali dengan kemampanan. Banyak pasangan yang memantapkan diri untuk menikah sehabis mereka merasa cocok dan siap membangun keluarga yang sakinah. Itulah pasangan yang jago alasannya yaitu mereka mengawali kesepakatan nikah dengan sebuah keyakinan bahwa kesepakatan nikah yaitu pintu awal pembuka rezeki.
Rezeki itu datangnya dari Allah Swt. dan akan terus bertambah manakala disyukuri. Jangan pernah merasa kurang alasannya yaitu Allah tahu apa yang kita butuhkan. Allah Swt. berkehendak atas apa yang Dia inginkan. Dan Dia tidak akan menciptakan hamba-Nya hidup menderita selama hamba itu mau berjuang meraih rezeki yang halal. Seorang perempuan yang telah memantapkan diri memasuki gerbang kesepakatan nikah dan mengubah statusnya menjadi seorang istri, jangan pernah risau dengan keadaan.
 |
| Sumber : thayyiba.com |
Ada fase dimana awal kesepakatan nikah itu sebuah penyesuaian, baik itu pembiasaan finansial dan juga pembiasaan kepribadian. Masing-masing harus saling memotifasi untuk menghadapi setiap problem yang terjadi. Banyak istri yang tidak siap dikala melihat suaminya menganggur.
Bukannya ia membantu berdoa dan memintakan kemurahan rzeki kepada Allah Swa., ia justru murka dan menyalahkan suami.
Dalam mengarungi perahu rumah tangga, faktor bahan memang diperlukan. Meski uang bukan segalanya, tetap membutuhkan uang. Maka, kiprah seorang suami amat sentral. Ia yaitu pencari nafkah dan tulang punggung keluarga.
Jika Anda dan suami sudah berusaha, maka kiprah selanjutnya yaitu berdoa. Berdoa semoga suami menerima pekerjaan yang layak dan diberkahi Allah Swt. Diantara bacaan doa itu adalah:
Allahumma yaa ghaniyyu yaa hamiid yaa mubdi-u ya mu’iid ya rahiimu ya waduud aghnina bihalaalika ‘an haraamika wa bifadhlika ‘amman siwaaka.
Artinya :
“Ya Allah, Tuhanku yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang Maha Kasih dan Maha Kasih Sayang. Berilah saya kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang engkau haramkan, berilah saya kelebihan dari yang lain dengan berkah karunia-Mu.”
Allahumma yaa ghaniyyu yaa hamiid yaa mubdi-u ya mu’iid ya rahiimu ya waduud aghnina bihalaalika ‘an haraamika wa bifadhlika ‘amman siwaaka.
Artinya :
“Ya Allah, Tuhanku yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang Maha Kasih dan Maha Kasih Sayang. Berilah saya kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang engkau haramkan, berilah saya kelebihan dari yang lain dengan berkah karunia-Mu.”
Doa ini sanggup dibaca setiap simpulan salat Jumat sebanyak 70 kali. Jika diamalkan secara istiqamah, insyaallah bagi orang yang sedang mencari pekerjaan akan segera mendapatkannya.
Sumber : akhwatindonesia.com
Advertisement