Selain zina dalam pengertian yang sebenarnya, ada pula sejumlah perbuatan yang menciptakan perempuan seperti melaksanakan zina atau memikul dosa ibarat dosanya zina.
Agaknya perbuatan ini sangat marak dilakukan oleh para perempuan di zaman modern ini. Mereka menggunakan parfum dikala keluar rumah sehingga baunya tercium oleh kaum pria yang bukan mahramnya. Dari amis yang menarik, kesannya pria sanggup tertarik dan syahwatnya sanggup tergoda.
Yang mengenaskan, parfum itu justru hanya digunakan dikala keluar rumah sehingga pria lain menikmati wanginya sementara ketika mereka berduaan dengan suaminya justru tidak menggunakan wewangian tersebut.
Rasulullah menyebut perempuan yang menggunakan parfum dikala keluar rumah sehingga pria lain mencium baunya dengan sebutan perempuan pezina. Na’udzubillah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Wanita mana saja yang menggunakan parfum kemudian lewat pada suatu kaum supaya mereka mencium amis parfum itu, maka perempuan itu telah berzina” (HR. An Nasa’i)
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِىَ زَانِيَةٌ
“Wanita mana saja yang menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium amis parfum itu maka perempuan itu telah berzina” (HR. Ahmad)
Di zaman sekarang, praktik riba marak terjadi. Banyak orang merasa tak berdosa bergelimang dengan riba. Bukan hanya kaum laki-laki, kaum perempuan juga tidak sedikit yang terlibat dalam praktik riba. Entah sebagai pelaku, pencatat, marketing, maupun pengguna riba.
Padahal, riba merupakan dosa besar yang dosanya lebih berat daripada dosa zina. Satu dirham yang dimakan dari hasil riba lebih besar dari pada zina 36 kali. Sedangkan dosa riba yang paling kecil, kalau dilakukan laki-laki, ibarat berzina dengan ibu kandungnya sendiri. Sebaliknya, sanggup diqiyaskan kalau riba itu dilakukan oleh wanita, dosanya ibarat berzina dengan ayah kandungnya sendiri. Na’udzu billah.
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan ia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melaksanakan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi)
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan ialah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
Bersentuhan kulit dengan pria yang bukan mahramnya sering kali dianggap biasa. Padahal itu termasuk dalam kategori zina tangan. Baik persentuhan, apalagi kalau saling raba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ
“Zina tangan ialah dengan meraba (menyentuh)” (HR. Muslim)
Begitu hebatnya dosa persentuhan pria dan perempuan yang bukan mahramnya ini hingga oleh Rasulullah disabdakan lebih baik seseorang ditusuk dengan jarum besi.
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Seseorang yang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi itu lebih baik daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani)
Dalam kitab Ad Daa’ wa Ad Dawaa’, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan salah satu penyakit dalam kategori kesucian diri ialah perbuatan lesbi.
“Disebutkan dalam sebagian atsar yang marfu’: Jika seorang perempuan mendatangi perempuan yang lain maka keduanya ialah pezina” tulis Ibnu Qayyim.
Menurut Ibnu Qayyim, lesbi tidak sanggup disamakan atau diqiyaskan dengan homoseks alasannya dalam lesbi tidak ada kemaluan yang masuk. Sehingga tidak ada eksekusi hadd atas perbuatan tersebut. Meskipun demikian, ia termasuk dalam kategori zina secara umum sebagaimana zina mata, zina tangan, zina kaki dan zina mulut.
Mungkin perbuatan ini lebih ringan daripada perbuatan-perbuatan pada poin sebelumnya. Namun ia juga disebut sebagai bab dari zina.
Zina mata contohnya memandang lawan jenis dengan pandangan syahwat, berlama-lama menikmati melihat wajah dan badan lawan jenis, apalagi kalau hingga melotot dan kemudian terbayang-bayang ketika sudah berpisah.
Zina indera pendengaran contohnya mendengar perkataan-perkataan yang membangkitkan syahwat.
Zina lisan contohnya mengucapkan kata-kata yang tak senonoh dan memancing syahwat. Melembut-lembutkan bunyi di depan lawan jenis sehingga memancing ketertarikan. Berbicara mendayu-dayu dan merayu, serta sejenisnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bab untuk berzina dan ini suatu yang niscaya terjadi, tidak sanggup tidak. Zina kedua mata ialah dengan melihat. Zina kedua indera pendengaran dengan mendengar. Zina lisan ialah dengan berbicara. Zina tangan ialah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki ialah dengan melangkah. Zina hati ialah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)
Demikian lima perbuatan yang menciptakan perempuan seperti melaksanakan zina atau memikul dosa ibarat dosanya zina. Semoga kita dimudahkan Allah untuk menjauhinya. amin.
Wallahu A'lam
1. Memakai parfum biar pria mencium baunya
Agaknya perbuatan ini sangat marak dilakukan oleh para perempuan di zaman modern ini. Mereka menggunakan parfum dikala keluar rumah sehingga baunya tercium oleh kaum pria yang bukan mahramnya. Dari amis yang menarik, kesannya pria sanggup tertarik dan syahwatnya sanggup tergoda.
Yang mengenaskan, parfum itu justru hanya digunakan dikala keluar rumah sehingga pria lain menikmati wanginya sementara ketika mereka berduaan dengan suaminya justru tidak menggunakan wewangian tersebut.
Rasulullah menyebut perempuan yang menggunakan parfum dikala keluar rumah sehingga pria lain mencium baunya dengan sebutan perempuan pezina. Na’udzubillah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Wanita mana saja yang menggunakan parfum kemudian lewat pada suatu kaum supaya mereka mencium amis parfum itu, maka perempuan itu telah berzina” (HR. An Nasa’i)
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِىَ زَانِيَةٌ
“Wanita mana saja yang menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium amis parfum itu maka perempuan itu telah berzina” (HR. Ahmad)
2. Riba dan memakan harta riba
Di zaman sekarang, praktik riba marak terjadi. Banyak orang merasa tak berdosa bergelimang dengan riba. Bukan hanya kaum laki-laki, kaum perempuan juga tidak sedikit yang terlibat dalam praktik riba. Entah sebagai pelaku, pencatat, marketing, maupun pengguna riba.
Padahal, riba merupakan dosa besar yang dosanya lebih berat daripada dosa zina. Satu dirham yang dimakan dari hasil riba lebih besar dari pada zina 36 kali. Sedangkan dosa riba yang paling kecil, kalau dilakukan laki-laki, ibarat berzina dengan ibu kandungnya sendiri. Sebaliknya, sanggup diqiyaskan kalau riba itu dilakukan oleh wanita, dosanya ibarat berzina dengan ayah kandungnya sendiri. Na’udzu billah.
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan ia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melaksanakan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi)
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan ialah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
3. Bersentuhan kulit dengan pria yang bukan mahramnya
Bersentuhan kulit dengan pria yang bukan mahramnya sering kali dianggap biasa. Padahal itu termasuk dalam kategori zina tangan. Baik persentuhan, apalagi kalau saling raba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ
“Zina tangan ialah dengan meraba (menyentuh)” (HR. Muslim)
Begitu hebatnya dosa persentuhan pria dan perempuan yang bukan mahramnya ini hingga oleh Rasulullah disabdakan lebih baik seseorang ditusuk dengan jarum besi.
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Seseorang yang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi itu lebih baik daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani)
4. Lesbi
Dalam kitab Ad Daa’ wa Ad Dawaa’, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan salah satu penyakit dalam kategori kesucian diri ialah perbuatan lesbi.
“Disebutkan dalam sebagian atsar yang marfu’: Jika seorang perempuan mendatangi perempuan yang lain maka keduanya ialah pezina” tulis Ibnu Qayyim.
Menurut Ibnu Qayyim, lesbi tidak sanggup disamakan atau diqiyaskan dengan homoseks alasannya dalam lesbi tidak ada kemaluan yang masuk. Sehingga tidak ada eksekusi hadd atas perbuatan tersebut. Meskipun demikian, ia termasuk dalam kategori zina secara umum sebagaimana zina mata, zina tangan, zina kaki dan zina mulut.
5. Zina mata dan anggota badan lainnya
Mungkin perbuatan ini lebih ringan daripada perbuatan-perbuatan pada poin sebelumnya. Namun ia juga disebut sebagai bab dari zina.
Zina mata contohnya memandang lawan jenis dengan pandangan syahwat, berlama-lama menikmati melihat wajah dan badan lawan jenis, apalagi kalau hingga melotot dan kemudian terbayang-bayang ketika sudah berpisah.
Zina indera pendengaran contohnya mendengar perkataan-perkataan yang membangkitkan syahwat.
Zina lisan contohnya mengucapkan kata-kata yang tak senonoh dan memancing syahwat. Melembut-lembutkan bunyi di depan lawan jenis sehingga memancing ketertarikan. Berbicara mendayu-dayu dan merayu, serta sejenisnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bab untuk berzina dan ini suatu yang niscaya terjadi, tidak sanggup tidak. Zina kedua mata ialah dengan melihat. Zina kedua indera pendengaran dengan mendengar. Zina lisan ialah dengan berbicara. Zina tangan ialah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki ialah dengan melangkah. Zina hati ialah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)
Demikian lima perbuatan yang menciptakan perempuan seperti melaksanakan zina atau memikul dosa ibarat dosanya zina. Semoga kita dimudahkan Allah untuk menjauhinya. amin.
Wallahu A'lam
Advertisement