hutang sanggup membawakan seorang ke dalam surga, dan juga kebalikannya sanggup menjerumuskan seorang ke dalam neraka.
planet merdeka – di dalam kehidupan tiap hari ini, lebih banyak didominasi insan tidak terlepas dari yang namanya hutang piutang. sebab di antara mereka terdapat yang memerlukan dan juga terdapat pula yang diperlukan. demikianlah kondisi insan sebagaimana allah tetapkan, terdapat yang dilapangkan rezekinya hingga berlimpah ruah dan juga terdapat pula yang dipersempit rezekinya, tidak bisa memadai kebutuhan pokoknya hingga – hingga mendorongnya dengan terpaksa buat berhutang ataupun mencari sumbangan dari orang – orang yang ditatap sanggup dan juga bersedia memberinya pinjaman.
dalam pemikiran islam, hutang – piutang merupakan muamalah yang dibolehkan, tetapi diwajibkan buat pelengkap hati – hati dalam menerapkannya. karna utang sanggup membawakan seorang ke dalam surga, dan juga kebalikannya pula sanggup menjerumuskan seorang ke dalam api neraka.
walaupun berhutang itu boleh, cuma aja islam menyuruh umatnya biar menjauhi hutang semaksimal bisa jadi bila beliau sanggup membeli dengan tunai ataupun tidak dalam kondisi kesempitan ekonomi. karna bagi rasulullah shallallahu alaihi wasallam, hutang itu bisa memunculkan imbas kurang baik dan juga petaka untuk pelakunya di dunia dan juga akhirat. antara lain:
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
“semua dosa orang yang mati syahid hendak diampuni (oleh allah) , kecuali hutangnya. ” (hr. muslim iii/1502 nomor. 1886, dari jalur abdullah bin ‘amr bin al – ‘ash radhiyallahu ‘anhu).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari bubuk qatadah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya rasulullah sempat bangun di tengah – tengah para teman, kemudian beliau menegaskan mereka jikalau jihad di jalur allah dan juga kepercayaan kepada – nya merupakan amalan yang amat afdhol (utama). sesudah itu berdirilah seseorang teman, kemudian bertanya, “wahai rasulullah, gimana pendapatmu bila saya gugur di jalur allah, apakah dosa – dosaku hendak terhapus dariku? ” hingga jawab rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepadanya: “ya, bila engkau gugur di jalur allah dalam kondisi tabah mengharapkan pahala, maju pantang melarikan diri. ” sesudah itu rasulullah bersabda: “kecuali hutang (tidak hendak diampuni/dihapuskan oleh allah, pent) , karna sesungguhnya jibril ’alaihissalam mengantarkan tentang itu kepadaku. ” (hr. muslim iii/1501 nomor: 1885, at – tirmidzi iv/412 nomor: 1712, dan juga an – nasa’i vi: 34 nomor. 3157. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani dalam irwa – ul ghalil nomor: 1197).
« مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ »
“barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya (baca: wafat dunia) dalam kondisi terbebas dari 3 perihal, tentu beliau hendak masuk surga, ialah:
(1) leluasa dari sombong,
(2) leluasa dari khianat, dan
(3) leluasa dari tanggungan hutang. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor: 2412, dan juga at – tirmidzi iv/138 nomor: 1573. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari bubuk hurairah radhiyallahu ‘anhu, jikalau rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
« نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ »
“jiwa orang mukmin tergantung pada hutangnya hingga dilunasi. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor. 2413, dan juga at – tirmidzi iii/389 nomor. 1078. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
« مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ »
maksudnya: “barangsiapa wafat dunia dalam kondisi menanggung hutang satu dinar ataupun satu dirham, hingga dibayarilah (dengan diambilkan) dari kebaikannya; karna di situ tidak terdapat lagi dinar dan juga tidak (pula) dirham. ”. (hr. ibnu majah ii/807 nomor: 2414. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
demikianlah sebagian imbas kurang baik dan juga ancaman berhutang yang hendak mengenai pelakunya di dunia dan juga akhirat.
dan juga ancaman berhutang hendak terus menjadi dahsyat apabila tercantunm di dalamnya faktor riba (baca: bunga) walaupun cuma sedikit, 0, 1 persen. ataupun bilamana seorang kala berhutang kpd sahabat , di dalam hatinya beliau telah bernazar tidak hendak melunasi hutangnya, ataupun bersengaja mengulur – ulur pelunasan hutangnya yg telah jatuh tempo. karna perbuatan semacam ini merupakan wujud kezholiman kepada sahabat yg hendak membinasakan pelakunya dan juga jadi kegelapan menurutnya pada hari kiamat.
gampang – mudahan allah ta’ala melindungi kita seluruh dari ancaman berhutang di dunia dan juga akhirat. dan juga gampang – mudahan allah melimpahkan kpd kita rezeki yg luas, halal dan juga berkah.. .
( sumber: https: //planet. merdeka. com/metro/ini – jawaban – orang – yang – suka – berhutang – tapi – gak – pernah – melunasi – hutangnya. html )
planet merdeka – di dalam kehidupan tiap hari ini, lebih banyak didominasi insan tidak terlepas dari yang namanya hutang piutang. sebab di antara mereka terdapat yang memerlukan dan juga terdapat pula yang diperlukan. demikianlah kondisi insan sebagaimana allah tetapkan, terdapat yang dilapangkan rezekinya hingga berlimpah ruah dan juga terdapat pula yang dipersempit rezekinya, tidak bisa memadai kebutuhan pokoknya hingga – hingga mendorongnya dengan terpaksa buat berhutang ataupun mencari sumbangan dari orang – orang yang ditatap sanggup dan juga bersedia memberinya pinjaman.
dalam pemikiran islam, hutang – piutang merupakan muamalah yang dibolehkan, tetapi diwajibkan buat pelengkap hati – hati dalam menerapkannya. karna utang sanggup membawakan seorang ke dalam surga, dan juga kebalikannya pula sanggup menjerumuskan seorang ke dalam api neraka.
walaupun berhutang itu boleh, cuma aja islam menyuruh umatnya biar menjauhi hutang semaksimal bisa jadi bila beliau sanggup membeli dengan tunai ataupun tidak dalam kondisi kesempitan ekonomi. karna bagi rasulullah shallallahu alaihi wasallam, hutang itu bisa memunculkan imbas kurang baik dan juga petaka untuk pelakunya di dunia dan juga akhirat. antara lain:
- hutang menggambarkan pemicu kesedihan di malam hari, dan juga kehinaan di siang hari.
- hutang bisa membahayakan akhlaq. artinya bisa memunculkan perilaku yang kurang baik untuk orang yang suka (hoby) berhutang, serupa suka berdusta dan juga ingkar janji.
- tanggungan hutang yang dibawa mati tidak hendak diampuni oleh allah pada hari kiamat.
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
“semua dosa orang yang mati syahid hendak diampuni (oleh allah) , kecuali hutangnya. ” (hr. muslim iii/1502 nomor. 1886, dari jalur abdullah bin ‘amr bin al – ‘ash radhiyallahu ‘anhu).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari bubuk qatadah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya rasulullah sempat bangun di tengah – tengah para teman, kemudian beliau menegaskan mereka jikalau jihad di jalur allah dan juga kepercayaan kepada – nya merupakan amalan yang amat afdhol (utama). sesudah itu berdirilah seseorang teman, kemudian bertanya, “wahai rasulullah, gimana pendapatmu bila saya gugur di jalur allah, apakah dosa – dosaku hendak terhapus dariku? ” hingga jawab rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepadanya: “ya, bila engkau gugur di jalur allah dalam kondisi tabah mengharapkan pahala, maju pantang melarikan diri. ” sesudah itu rasulullah bersabda: “kecuali hutang (tidak hendak diampuni/dihapuskan oleh allah, pent) , karna sesungguhnya jibril ’alaihissalam mengantarkan tentang itu kepadaku. ” (hr. muslim iii/1501 nomor: 1885, at – tirmidzi iv/412 nomor: 1712, dan juga an – nasa’i vi: 34 nomor. 3157. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani dalam irwa – ul ghalil nomor: 1197).
- orang yang mati dalam kondisi memiliki hutang hendak terhalang dan juga tertunda dari masuk surga.
« مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ »
“barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya (baca: wafat dunia) dalam kondisi terbebas dari 3 perihal, tentu beliau hendak masuk surga, ialah:
(1) leluasa dari sombong,
(2) leluasa dari khianat, dan
(3) leluasa dari tanggungan hutang. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor: 2412, dan juga at – tirmidzi iv/138 nomor: 1573. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari bubuk hurairah radhiyallahu ‘anhu, jikalau rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
« نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ »
“jiwa orang mukmin tergantung pada hutangnya hingga dilunasi. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor. 2413, dan juga at – tirmidzi iii/389 nomor. 1078. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
- pahala kebaikan orang yang mati dalam kondisi berhutang hendak jadi tebusan untuk hutangnya pada hari kiamat.
« مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ »
maksudnya: “barangsiapa wafat dunia dalam kondisi menanggung hutang satu dinar ataupun satu dirham, hingga dibayarilah (dengan diambilkan) dari kebaikannya; karna di situ tidak terdapat lagi dinar dan juga tidak (pula) dirham. ”. (hr. ibnu majah ii/807 nomor: 2414. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
demikianlah sebagian imbas kurang baik dan juga ancaman berhutang yang hendak mengenai pelakunya di dunia dan juga akhirat.
dan juga ancaman berhutang hendak terus menjadi dahsyat apabila tercantunm di dalamnya faktor riba (baca: bunga) walaupun cuma sedikit, 0, 1 persen. ataupun bilamana seorang kala berhutang kpd sahabat , di dalam hatinya beliau telah bernazar tidak hendak melunasi hutangnya, ataupun bersengaja mengulur – ulur pelunasan hutangnya yg telah jatuh tempo. karna perbuatan semacam ini merupakan wujud kezholiman kepada sahabat yg hendak membinasakan pelakunya dan juga jadi kegelapan menurutnya pada hari kiamat.
gampang – mudahan allah ta’ala melindungi kita seluruh dari ancaman berhutang di dunia dan juga akhirat. dan juga gampang – mudahan allah melimpahkan kpd kita rezeki yg luas, halal dan juga berkah.. .
( sumber: https: //planet. merdeka. com/metro/ini – jawaban – orang – yang – suka – berhutang – tapi – gak – pernah – melunasi – hutangnya. html )
Advertisement