Tidak semua orang akan kembali baik-baik saja sehabis disakiti, sehabis dikhianati, atau sehabis diperlakukan tidak adil oleh seseorang yang ia percaya dan sayangi.
Namun sebagian orang berkata pula memaafkan itu hal yang mudah, tapi menghilangkan rasa kecewa itu yang benar-benar sulit.
Benarkah? iya, rasa kecewa itu mengusik keadaan hati daripada marah, lantaran bekasnya rasa kecewa itu sangat luar biasa dan niscaya akan snagat terngiang dalam pikiran.
Sekedar Memberi Maaf Saja Tidaklah Susah, yang Susah Itu Benar-benar Ikhlas
Maka dari itu, kadang kita berkata “sekedar memberi maaf memang bukan hal yang susah”, alasannya yaitu yang benar-benar susah itu yaitu berusaha ikhlas.
Berkata “oke saya maafkan” bukan hal yang sulit terlontar dari mulut kita, tapi benar-benar pure melupakan segalanya dengan keikhlasan sangatlah sulit.
Sekedar Memberi Maaf Saja Bukan Hal yang Sulit, Karena yang Sulit Melupakan Bahwa Pernah Tersakiti
Iya, sekedar memberi maaf saja memang bukan hal yang sulit, hanya saja seseorang menjadikannya sulit tatkala di dalam hatinya masih lembap dengan rasa sakit.
Namun siapapun memang akan menegeluh sulit jikalau bekerjasama dengan lupa melupakan rasa sakit, lantaran mirip beling yang retak, diperbaiki dengan lem pun maka niscaya goresannya pun akan membekas dan terlihat.
Sekedar Memberi Maaf Semua Orang Bisa, yang Tidak Bisa Itu Ketika Harus Secepat Mungkin Meredam Sakit
Sekedar memberi maaf semua orang niscaya bisa, jikalau itu hanya sebatas bibir saja, tapi yang benar-benar tulus mengubur dalam-dalam rasa sakit itu jarang sekali terjadi.
Karena sejatinya insan memang selalu gampang memikirkan hal-hal yang menyakitkan daripada yang menyenangkan, maka pantas saja ketika kecewa rasa itu sangat membekas sekali.
Sekedar Memberi Maaf Semua Orang Mudah, Tapi Untuk Benar-benar Tulus Memaafkan Kadang Masih Sangat Sulit
Sekedar memberi maaf semua orang niscaya mudah, tapi yang benar-benar move on dan lupa akan insiden yang menyakiti maka niscaya akan tetap sulit ia lakukan.
Untuk benar-benar tulus memaafkan kadang masih sangat sulit, mengapa? lantaran yang namanya kecewa itu rasa sakitnya lebih besar dari sekedar murka atau tidak terima.
Karena Rasanya Kecewa Itu Lebih Tidak Mengenakkan Dari Rasa Marah Semata. Sebab Itulah Mengapa Menghilangkannya Butuh Perjuangan
Benar, lantaran rasanya kecewa itu lebih tidak mengenakkan di rasa oleh hati ketimbang rasa amarah semata, alasannya yaitu itulah mengapa menghilangkannya juga butuh perjuangan.
Menghilangkannya butuh kesadaran tinggi, mirip benar-benar yakin bahwa Allah akan membalas semuanya dengan sempurna, atau benar-benar yakin bahwa setiap perbuatan tidak akan pernah lupt dari padangan-Nya.
Karenanya, ketika hati masih begitu keras untuk memberi maaf, sedangkan pengecap sudah begitu lunakknya “oke saya maafkan”, maka periksalah hatimu takut ada setan yang terus menyuruhmu untuk angkuh.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang sanggup kami paparkan, Besar impian kami Artikel ini sanggup bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh lantaran itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan supaya Artikel ini sanggup disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menawarkan suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala mirip pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Jangan lupa like, share dan amalkan ya, semoga bermanfaat untuk kita semua
Source: humairoh.com
Karena sejatinya insan memang selalu gampang memikirkan hal-hal yang menyakitkan daripada yang menyenangkan, maka pantas saja ketika kecewa rasa itu sangat membekas sekali.
Sekedar Memberi Maaf Semua Orang Mudah, Tapi Untuk Benar-benar Tulus Memaafkan Kadang Masih Sangat Sulit
Sekedar memberi maaf semua orang niscaya mudah, tapi yang benar-benar move on dan lupa akan insiden yang menyakiti maka niscaya akan tetap sulit ia lakukan.
Untuk benar-benar tulus memaafkan kadang masih sangat sulit, mengapa? lantaran yang namanya kecewa itu rasa sakitnya lebih besar dari sekedar murka atau tidak terima.
Karena Rasanya Kecewa Itu Lebih Tidak Mengenakkan Dari Rasa Marah Semata. Sebab Itulah Mengapa Menghilangkannya Butuh Perjuangan
Benar, lantaran rasanya kecewa itu lebih tidak mengenakkan di rasa oleh hati ketimbang rasa amarah semata, alasannya yaitu itulah mengapa menghilangkannya juga butuh perjuangan.
Menghilangkannya butuh kesadaran tinggi, mirip benar-benar yakin bahwa Allah akan membalas semuanya dengan sempurna, atau benar-benar yakin bahwa setiap perbuatan tidak akan pernah lupt dari padangan-Nya.
Karenanya, ketika hati masih begitu keras untuk memberi maaf, sedangkan pengecap sudah begitu lunakknya “oke saya maafkan”, maka periksalah hatimu takut ada setan yang terus menyuruhmu untuk angkuh.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang sanggup kami paparkan, Besar impian kami Artikel ini sanggup bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh lantaran itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan supaya Artikel ini sanggup disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menawarkan suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala mirip pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Jangan lupa like, share dan amalkan ya, semoga bermanfaat untuk kita semua
Source: humairoh.com
Advertisement