Merasa geram sebab diperlakukan jelek itu ialah rasa yang manusiawi, tidak terima dan ingin sekali membalas. Tapi dikala kau membalas dengan hal yang sama apakah kau akan puas? tidak, bahkan kau akan ketagihan melaksanakan yang lebih.
Karena begitulah nafsu dan hati yang tengah dikuasai oleh setan. Tenanglah, jangan kau pikir Allah hanya melihat saja, tidak! sebab Allah niscaya menyiapkan akhir untukmu dan untuk ia yang berbuat tidak pantas kepadamu.
Maka bila orang lain melukaimu, menyakitimu, tidak usah kau berlaku hal yang sama. Sungguh orang yang melukaimu akan terluka pada waktunya.
Apakah itu kutukan? tidak, itu bukan sebuah ketukan, tapi yang namanya pembalasan Allah tentu takkan akan pernah luput dan salah alamat.
Lantas tidak usah kau merasa gusar sebab rasa sakitmu, tidak usah kau gelisah sebab lukamu yang tidak kunjung mengering, tahanlah semua itu dengan kesabaran.
Karena semua perih dan luka yang membara akan mengering secara perlahan bila kau bisa bersabar, dan kau bisa berdamai dengan keadaan dengan terus mencoba mengembalikan segalanya kepada Allah.
Jangan biarkan hatimu keruh dengan sebuah kutukan, jangan biarkan hatimu keruh dengan kebencian, jangan pernah biarkan hatimu menghitam dengan dendam, biarkanlah Allah saja yang mengurusnya untukmu.
Kamu cukup jaga hatimu tetap elegan dengan terus mencar ilmu memaafkan, mengikhlaskan, dan bersabar, sebab kau akan semakin Allah berikan kebaikan bila kau menyerah pada amarah.
Kamu hanya harus fokus membandingkan hatimu dengan keikhlasan, sebab semakin kau lapang dada maka akan semakin Allah siapkan akhir yang pantas untuknya.
Lagipula, bila dengan sabarmu, bila dengan ikhlasmu, dan bila dengan lunaknya kau memaafkannya, Allah menjaminnya akhir yang setimpal untuk apa kau masih ingin membalasnya?
Percayalah pembalasan Allah itu niscaya sangat tepat dan melebihi apa yang kau inginkan selama ini, maka jangan pernah kau kalah dengan amarahmu.
Sungguh kau itu orang yang baik dan tetap jadilah orang yang baik, tetaplah kau elegan dengan kesabaran dan keikhlasan.
Kamu pun istimewa di hadapan Allah, maka bersabarlah dalam lukamu, bersabarlah dalam sakitmu, bersabarlah dalam perih yang kau rasakan, biar Allah semakin menyiapkan akhir terbaik untukmu.
Allah tidak akan pernah buta terhadap usahamu dalam menahan sabar, maka meski sulit atau bahkan sangat sulit kau harus bisa mencar ilmu menahan sabarmu.
Advertisement