Sore ini aku membaca sekilas sebuah artikel gosip dari sebuah koran di Yogyakarta yang berhubungan dengan kota Cilacap. Kampung halaman aku :D. Salah satu hal yang menciptakan aku tertarik pada artikel tersebut yakni judul artikelnya, "Cilacap Daerah dengan Petir Terkuat Di Dunia" ? Karena Saya memang hanya sekilas membacanya, dan juga sedikit tidak percaya dengan apa yang aku baca, lalu aku coba cari artikel lain di internet mengenahi Cicacap dan Petir. Akhirnya aku mendapat artikel dari republika.co.id.
Dari artikel ini aku sanggup memastikan judul artikel di koran yang sebelumnya aku baca tidaklah valid. Karena Cilacap bukan daerah yang terkuat, tapi salah satu daerah yang paling berpotensi Petir di wilayah Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, silahkan baca salinan gosip dari Republika.co.id berikut ini.. :D
REPUBLIKA.CO.ID,
CILACAP - Pakar petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Reynaldo Zoro, menyatakan, potensi terjadinya petir di Indonesia sangat tinggi. "Indonesia terletak pada khatulistiwa yang mempunyai hari guruh (petir) sangat tinggi dengan acara 100 hingga 200 hari guruh per tahun," kata beliau dalam seminar mengenai petir yang diselenggarakan Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap bersama PT Aditech Matra di Cilacap, Senin (31/10).
Dalam hal ini, kata dia, hari guruh atau "thunderstorm days" diketahui dari jumlah sambaran petir dihitung dengan berapa hari guruh terdengar dalam satu tahun. Menurut dia, tempat-tempat yang mempunyai hari guruh yang sama dihubungkan dengan satu garis pada peta yang disebut sebagai "isokeraunic level".
Ia mengatakan, "isokeraunic level" ini dipetakan oleh tubuh meteorologi dunia dan juga oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia. "Hari guruh maksimum di beberapa negara, yakni Eropa sebanyak 30 hari guruh, Amerika 100 hari guruh, Jepang 80 hari guruh, Korea 80 hari guruh, Australia 80 hari guruh, dan Indonesia 200 hari guruh," kata beliau yang juga Ketua Pusat Penelitian Petir ITB.
Bahkan, kata dia, Cilacap merupakan salah satu wilayah Indonesia yang mempunyai potensi guruh atau petir yang sangat tinggi. Dalam hal ini, beliau mencontohkan masalah kebakaran tujuh tangki di kilang Pertamina RU IV Cilacap pada 24 Oktober 1995 akhir terkena sambaran petir.
Secara terpisah, praktisi dari PT Aditech Matra Tulus Leo mengatakan, wilayah Cilacap yang paling rawan petir yakni daerah kilang dan sekitar pabrik (kawasan industri). "Salah satu indikator banyaknya petir yakni banyak industri. Daerah industri banyak kuat terhadap petir alasannya yakni industri banyak menghasilkan aerosol dalam bentuk polusi," katanya.
Selain banyaknya industri, kata dia, wilayah Cilacap bersahabat dengan bahari sehingga gampang terbentuk awan petir. Bahkan, katanya, arus petir di Cilacap cukup tinggi alasannya yakni mencapai 40-50 kilo ampere.
Oleh alasannya yakni itu, lanjutnya, PT Aditech Matra yang bekerjasama dengan ITB telah melaksanakan pemetaan terhadap wilayah rawan petir di Cilacap pascakebakaran di Pertamina RU IV tahun 1995 silam. Upaya itu termasuk memasang sejumlah alat penangkal petir di sekitar kilang minyak tersebut.
Sementara itu, Electrical Expart Pertamina RU IV Cilacap Ahmadin Sormin mengatakan, Pertamina telah memasang penangkal petir di sejumlah area kilang pascakebakaran tahun 1995 silam.
"Pemasangan tersebut merupakan rekomendasi dari para andal petir termasuk dari PT Aditech. Apalagi Pak Reynaldo Zoro tadi menyatakan jikalau Cilacap potensi petirnya sangat tinggi," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya pemasangan alat penangkal petir baru, beliau mengatakan, kemungkinan tersebut tetap ada namun siapa yang akan memasangnya tergantung pemenang tender.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/31/ltx7pf-wuihsatu-tahun-indonesia-miliki-100200-hari-guruh-penuh-petir
tag : petir, cilacap, kekuatan petir, indonesia, pertamina
Advertisement