Inilah Foto Oknum TNI Paling Dicari, Foto Dedi Permana Disebar Kodam terkait Pembunuhan Vera Oktaria
Update perkembangan kasus Pembunuhan dan mutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria. Prada Dedi Permana (DP), laki-laki yang diduga terlibat pada masalah Pembunuhan Vera Oktaria terus dicari tim adonan polisi dan TNI.
Deri Pramana berseragam TNI Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada DP sekaligus nomor telepon yang sanggup dihubungi bagi yang melihat orang yang sekarang sedang dicari tersebut.Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi menuturkan, untuk membatasi ruang gerak terduga oknum Tentara Nasional Indonesia DP Pomdam II/ Swj mengembangkan foto diduga pelaku dengan tujuan semoga sanggup segera ditangkap. “Iya sudah disebar ke Koramil Koramil,” ujar Kapendam, Minggu (12/5/2019). Isi keterangan foto disebar itu “DI CARI PRADA DERI PRAMANA NRP 31190049211297 SISWA DIKJURTAIF DIKMATA GEL ll TA. 2018. DIDUGA PELAKU PEMBUNUHAN SDRI FERA OKTARIA HUBUNGI DENPOM ”/4 NO TLPN 0711-415008”. Tim Pomdam II Sriwijaya dan juga Polda Sumsel serta Polres Muba masih melaksanakan pengejaran terhadap Prada DP yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vera Oktaria. Kodam II Sriwijaya menerjunkan Polisi Militer untuk mengejar DP yang merupakan prajurit yang masih menempuh pendidikan Infantri di Baturaja. Sementara Hasil autopsi terhadap mayat Vera Oktaria, korban mutilasi di Sungai Lilin Muba, wajahnya hitam alasannya yakni diduga ada benturan keras.
Hasil Autopsi Menguak Penyiksaan Dialami Kasir Indomaret, Penjelasan Kapolres “Diduga ia disiksa dulu, sehabis meninggal jenazahnya dengan tangan hingga siku yang sudah dipotong dimasukkan dalam kasur yang disobek,” ujar Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani SE MM.AKBP Andes Purwani SE MM menyampaikan Prada DP yang terkait dengan masalah mutilasi Vera Oktaria masih belum ditemukan. Namun pihaknya berharap hari ini Prada DP sudah sanggup ditemukan. “Mudah-mudahanan hari ini ditangkap dan hari ini akan menyerahkan LP ke Polda Sumsel,” ujarnya, Minggu (12/5/2019). Sementara itu Prada DP diduga menjadi tersangka alasannya yakni polisi sudah mendapatkan kejelasan siapa korban melalui investigasi sidik jarinya. “Dan sudah dilakukan investigasi pada saksi keluarga dan dari sini polisi mendapatkan juga sidik jari pacar Vera Oktaria, yakni Prada DP,” ungkapnya. Alamat rumah Prada DP ternyata tidak jauh dari rumah Vera Oktaria di Plaju. Kemudian ada 6 saksi lain menyerupai pemilik penginapan “Sahabat” di Sungai Lilin, kawasan ditemukan jenazah. Serta penjual tas atau koper yang mengkonfirmasi wajah pelaku dengan gambar yang ditunjukkan oleh polisi dari KTP elektronik dan foto lain. “Setahu saya masih dalam pencarian bersama antara polisi dengan kesatuan tertentu dan saya belum mendapatkan laporan apakah sudah tertangkap,” jelasnya. Kronologis Vera Oktaria (20) wanita cantik kasir minimarket di Palembang ditemukan tidak bernyawa di sebuah hotel di Sungai Lilin Musi Banyuasin, sekitar 132 kilometer dari Kota Palembang. Dikutip Tribunsumsel.com, berikut kronologis berdasarkan garis waktu semenjak dikabarkan hilang hingga ditemukan. Selasa 7 Mei 2019, Tampak Gelisah Malam itu dikala sedang bekerja di Indomaret Jl Jenderal Sudirman, Vera Oktaria terlihat gelisah. Rekan tempatnya bekerja melihat paling tidak ada puluhan kali telepon masuk ke ponselnya. “Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata ‘tidak bisa, tidak bisa’ namun masih saja terdengar suara handphone nya hingga ia pulang bekerja,” ujar Dwi teman sekerja Vera Oktaria. Pukul 23.30, Vera Oktaria pamit pulang Sekitar satu jam kemudian, keluarga Vera Oktaria datang ke toko dan bertanya perihal keberadaan Vera yang belum juga pulang ke rumah. Selasa 8 Mei 2019, Check In Hotel Seorang laki-laki berinisial D check in kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba. “Pemesan kamar tanpa menyertakan KTP dikala menginap, berdasarkan saksi ada dua orang laki-laki dan satu perempuan, diduga korban,” kata Supriadi. Sumber: tribunnews.com
