-->

Ramadan Ke-17, Ini Amalan Yang Dilakukan Rasulullah Saw Dalam Peringati Malam Nuzulul Quran

Ramadan Ke-17, Ini Amalan Yang Dilakukan Rasulullah Saw Dalam Peringati Malam Nuzulul Quran
Ramadan Ke-17, Ini Amalan Yang Dilakukan Rasulullah Saw Dalam Peringati Malam Nuzulul Quran
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya  ialah istilah yang merujuk kepada insiden penting penurunan Al Alquran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.
Al Alquran diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu sekitar 23 tahun.
Diyakini peristiwa Nuzulul Quran ini pada malam 17 Ramadan
 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. البقرة 185
 'Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Alquran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185)

Peringatan terhadap turunnya Al quran diwujudkan oleh masyarakat dalam banyak sekali acara, ada yang dengan mengadakan pengajian umum.
Dari mereka ada yang merayakannya dengan pertunjukan pentas seni, semisal qasidah, anasyid dan lainnya.
Dan tidak jarang pula yang memperingatinya dengan mengadakan pesta makan-makan.
Lalu bagaimanakah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabatnya dan juga ulama’ terdahulu sesudah mereka memperingati insiden ini?
Seperti dikutip dari Muslim.or.id, penuturan sobat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu wacana apa yang dia lakukan.


كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . رواه البخاري
 “Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)

Demikianlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermudarasah, membaca Al Alquran bersama Malaikat Jibril alaihissalam di luar salat.
Dan ternyata itu belum cukup bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia masih merasa perlu untuk membaca Al Qur an dalam Salatnya.
Seberapa banyak dan seberapa lama Rasulullah SAW membaca Al Alquran dalam salatnya?
Simaklah penguturan sobat Huzaifah radhiallahu ‘anhu wacana pengalaman dia shalat tarawih bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Pada suatu malam di bulan Ramadan, saya shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya dia membaca doa:
الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
Selanjutnya dia mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa dia akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata dia terus membaca. Sayapun kembali mengira: dia akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata dia terus membaca hingga simpulan Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian dia menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga simpulan surat. Setiap kali dia melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, dia berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. …. Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga simpulan malam, di dikala Bilal memberi tahu dia bahwa waktu shalat subuh telah datang dia hanya shalat empat rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)

Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Al Alquran pada bulan ramadan.

Tidak hanya berhenti pada mudarasah, Rasulullah SAW juga banyak membaca Al Alquran pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, dia membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.
Inilah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadan, dan demikianlah cara Rasulullah SAW memperingati Nuzulul Quran.

Advertisement