-->

Subhanallah…!!! Beginilah 13 Manfaat Yang Besar Dari Bacaan Surat Al-Fatihah,No.6 Dilihat Pati Anda Terkejut

Subhanallah…!!! Beginilah 13 Manfaat Yang Besar Dari Bacaan Surat Al-Fatihah,No.6 Dilihat Pati Anda Terkejut
Subhanallah…!!! Beginilah 13 Manfaat Yang Besar Dari Bacaan Surat Al-Fatihah,No.6 Dilihat Pati Anda Terkejut

Subhanallah…! ! ! beginilah 13 khasiat yang besar dari teks goresan pena al – fatihah, nomor. 6 dilihat pati kau kaget dan juga sebarkan dan juga praktis – mudahan berkhasiat untuk kita semua….

Sahabat islami, Al fatihah tentu segala muslim tahu , dan juga pula sanggup jadi sering kita baca dan juga pula mendengar setia kali kita melaksanakan shalat fardhu dan juga pula sunah. dari masing – masing kita membaca ayat – ayat Al quran sepertinya ada malaikat yang menuliskan pahala buat kita, namun taukah kalian bukan hanya miliki pahala membaca masing – masing ayat Al quran allah meletakkan kelebihan – kelebihan tertentu pada masing – masing huruf, ayat, terlebih lagi goresan pena dalam Al quran, seragam kelebihan membaca goresan pena Al fatihah berikut ini :
dengan lihat hadits – hadits dalam kitab khazinatu Al – asrar hal – hal. 108 – 115, sanggup disimpulkan sebagian kelebihan membaca surah Al – fatihah, salah satunya :
1. diampuni dosa
2. diterima kebaikan
3. kondusif dari murka allah swt.
4. dibebaskan pengecap pembacanya dari api neraka
5. lepas dari azab kubur, azab neraka, dan juga pula azab hari kiamat
6. berjumpa dengan allah swt.
dikala ketika sebelum sebagian ambiya dan juga pula sebagian aulia
7. orang yang membaca Al – fatihah seakan ia sudah membaca kitab taurat, injil, zabur, Al – quran, suhuf idris as. , dan juga pula suhuf ibrahim as. 7 kali.
8. memperoleh derajat yang besar dalam surga.
9. baca Al – fatihah seakan ia telah menyedekahkan emas di jalan allah swt. 10. 10.
10. tiap – masing – masing satu ayat dari Al – fatihah jadi epilog satu pintu neraka
11. rumah yang dibacakan surah Al – fatihah dan juga pula surah Al – lapang dada bakal tidak ditimpa kefakiran dan juga pula banyak kebaikan.
12. membaca surah Al – fatihah, ayat kursi, dan juga pula 2 ayat dari ali imran masing – masing – masing – masing selesai shalat bakal dibalas oleh allah swt. dengan surga, diliat oleh allah swt. 70 kali keseharian, dikerjakan hajat, dimenangkan dari musuh dan juga pendengki.
13. membaca Al – fatihah dan juga surah Al – lapang dada sebelumnya tidur bakal peroleh keamanan dari apapun kecuali maut.
jadi apa yang buat kita malas membaca Al quran? bukankah masing – masing hurufnya di beri pahala oleh allah, mari kita jalani membaca Al quran, sekurang – minimnya one day one ayat, apabila bisa one day one juz, praktis – mudahan kita segala tercantum pula orang – orang yang suka membaca Al quran, dan juga pula masuk syurganya nantinya di hari kiamat. aamiin..



Manfaat belakang layar goresan pena al – fatihah

Tulisan al – fatihah dinamakan pula goresan pena al – kafiyatu as – syafiyah, al – kafiyah yang berarti pencukup dan juga as – syafiah yang berarti pengobatan, sampai di dalam goresan pena tersebut terdapat penyembuh buat bermacam banyak sekali penyakit hati ataupun tubuh.
1. penyakit hati serupa sombong, riya, ujub, dan juga lain – lain bisa dipulihkan dengan al – fatihah.
ibnul qayyim rahimahullah mengatakan[1], “sering saya mendengar syaikul islam ibnu taimiyah rahimahullah berkata, iyya – ka na’budu, yang berarti kepada – mu lah kami menyembah, menggambarkan obat dari penyakit riya’, dan juga iyya – ka nasta’in yang berarti kepada – mu lah kami memohon dukungan menggambarkan obat dari penyakit kesombongan. sampai iyya – ka na’budu bisa menyirnakan penyakit – penyakit hati, dengan menegaskan seseorang hamba hendak tugas ikhals yang menggambarkan semulia – mulianya peran, dan juga iyya – ka nasta’in menyadarkan seseorang hamba hendak kefakiran dan juga kebutuhannya terhadap dukungan allah.
serupa dalam firman – nya allah berkata,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاء إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“wahai sekaligus insan kau ini fakir (perlu) kepada allah, dan juga allah maha kaya lagi maha terpuji” (qs. fatir: 15).
2. al – fatihah buat penyakit tubuh, ada suatu hadits dari teman bubuk said al – khudriy,
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَ سًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم -. فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ
“bahwa terdapat sekelompok teman rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dulu berposisi dalam ekspedisi safar, kemudian melewati sesuatu kampung arab. ketika itu, mereka memohon buat dijamu, tetapi penduduk kampung tersebut enggan buat menjamu. penduduk kampung tersebut lantasberkata kepada para teman yang mampir, “apakah di antara kau terdapat yang bias meruqyah karna pembesar kampung tersebut tersengat fauna ataupun terkena demam. ” di antara para teman kemudian mengatakan, “iya terdapat. ” kemudian iapun menghadiri pembesar kampung tersebut dan juga dia meruqyahnya dengan membaca goresan pena al – fatihah. sampai pembesar kampung itupun sembuh. kemudian yang membacakan ruqyah tadi dikasih seekor kambing, tetapi dia enggan menerimanya, – dan disebutkan – dia ingin mendapatkan sampai dongeng tadi dikisahkan kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. kemudian dia menghadiri nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga menggambarkan kisahnya tadi kepada dia. dia mengatakan, “wahai rasulullah, saya bukanlah meruqyah kecuali dengan membaca goresan pena al – fatihah. ” rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian tersenyum dan juga mengatakan, “bagaimana engkau bias ketahui al – fatihah merupakan ruqyah? ” beliaupun bersabda, “ambil kambing tersebut dari mereka dan juga potongkan untukku sebagiannya berbarengan kalian” (hr. bukhari dan juga muslim).
ibnul qayyim rahimahullah mengatakan,
مكثت بمكة مدة تعتريني أدواء، و لا أجد طبيبا، فكنت أعالج نفسي بالفاتحة، فأرى لها تأثيرا عجيبا، فكنت أصف ذلك لمن يشتكي ألما، و كان كثيرمنهم يبرأ سريعا. 2
“aku sempat menginap di makkah sepanjang sebagian dikala kemudian saya jatuh sakit, saya tidak memperoleh satupun dokter di situ, sampai saya berupaya menyembuhkan diriku seorang diri dengan membaca goresan pena al – fatihah, dan juga saya dapati pergantian yang amat luar biasa, sejak dikala itu saya kerap membagikan tawaran kepada orang – orang yang meringik hendak penyakitnya buat membaca al – fatihah dan juga banyak dari mereka memperoleh kesembuhan dengan kilat. ”
butuh dicermati, membaca al – fatihah buat mengobati pula wajib diiringi dengan kerasa yakin dan juga percaya kepada allah, bila telah bersatu kerasa keyakinan dan kepercayaan kepada allah, sampai teks al – fatihah hendak betul – betul memberikannya kesembuhan.



Keampuhan dan juga kemuliaan goresan pena Al fatihah

Apa goresan pena yang amat mulia dalam Al quran? jawabannya, goresan pena Al fatihah. keampuhan dan juga kemuliaan goresan pena tersebut hendak ditunjukkan dalam isu berikut ini.
Al fatihah, goresan pena amat mulia
bubuk sa’id rafi’ bin Al mu’alla radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan padaku,
أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِى الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ ». فَأَخَذَ بِيَدِى فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ. قَالَ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ) هِىَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِى أُوتِيتُهُ »
“maukah saya ajarkan engkau goresan pena yang amat mulia dalam Al qur’an ketika sebelum engkau keluar masjid? ”
kemudian dia memegang tanganku, sampai kala kami bakal keluar, saya mengatakan, “wahai rasulullah, bahwasanya engkau berkata, “aku hendak mengajarkanmu goresan pena yang amat agung dalam Al qur’an? ”
dia menanggapi, “alhamdulillahi rabbil ‘alamin (seluruh puji untuk allah rabb semesta alam) dan juga Al qur’an Al ‘azhim (Al qur’an yang mulia) yang telah dikasih kepadaku. ” (hr. bukhari nomor. 5006)
sebab goresan pena Al fatihah amat mulia
1 – goresan pena Al fatihah diucap dengan ummul quran
yang namanya ummu berarti induk (bunda). induk berarti daerah rujuknya seluruh suatu. karna seseorang anak bahwa merengek ataupun menangis, tentu yang dicari merupakan ibunya ataupun induknya.
kaitannya dengan Al fatihah, arti Al qur’an seluruhnya berulang pada goresan pena Al fatihah. oleh karenanya, itu alasannya yaitu goresan pena Al fatihah harus dibaca pada tiap raka’at dalam shalat.
dalil bila Al fatihah diucap ummul quran,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ».
dari bubuk hurairah, dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda, “barangsiapa yang shalat kemudian tidak membaca ummul qur’an (ialah Al fatihah) , sampai shalatnya kurang (tidak legal) – dia mengulanginya 3 kali – , artinya tidak sempurna. ”
sampai dikatakan pada bubuk hurairah bila kami shalat di balik imam.
bubuk hurairah mengatakan, “bacalah Al fatihah buat diri kau seorang diri karna saya mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “allah ta’ala berfirman: saya membagi shalat (artinya: Al fatihah) jadi 2 penggalan, ialah antara diri – ku dan juga hamba – ku 2 penggalan dan juga untuk hamba – ku apa yang dia memohon. bila hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (seluruh puji cuma kepunyaan allah) ’, allah ta’ala berfirman: hamba – ku telah memuji – ku. kala hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (yang maha pengasih lagi maha penyayang) ’, allah ta’ala berfirman: hamba – ku telah menyanjung – ku. kala hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (yang memahami hari pembalasan) ’, allah berfirman: hamba – ku telah mengagungkan – ku. dia menyampaikan sesekali: hamba – ku telah berikan kuasa penuh pada – ku. bila dia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (cuma kepada – mu kami menyebah dan juga cuma kepada – mu kami meminta pertolongan) ’, allah berfirman: ini antara – ku dan juga hamba – ku, untuk hamba – ku apa yang dia memohon. bila dia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalur yang lurus, ialah jalur orang yang telah engkau beri nikmat, bukan jalur orang yang dimurkai dan juga bukan jalur orang yang sesat) , allah berfirman: ini buat hamba – ku, untuk hamba – ku apa yang dia memohon. ” (hr. muslim nomor. 395).
2 – goresan pena Al fatihah harus dibaca pada tiap raka’at dalam shalat
dari ‘ubadah bin ash shamit, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“tidak terdapat shalat untuk orang yang tidak membaca fatihatul kitab (Al fatihah). ” (hr. bukhari nomor. 756 dan juga muslim nomor. 394).
baca isu rumaysho. com: makmum membaca Al fatihah di balik imam.
3 – keampuhan goresan pena Al fatihah sanggup diperuntukan teks ruqyah
dalam syarh riyadhus sholihin (4: 671) , syaikh muhammad bin shalih Al ‘utsaimin melaporkan terdapat 2 ketentuan Al fatihah sanggup diperuntukan teks ruqyah ialah:
a – yang membacanya mengimani bila teks tersebut merupakan ruqyah yang berguna,
b – dibacakan pada orang sakit yang mengimani bahwa ruqyah dengan Al fatihah berguna.
dalil bila goresan pena Al fatihah sanggup bagaikan teks ruqyah merupakan hadits dari bubuk sa’id Al khudri berikut ini,
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم -. فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ « خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »
dari bubuk sa’id Al khudri, bila terdapat sekelompok teman rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – dulu berposisi dalam safar (ekspedisi jauh) , kemudian melewati sesuatu kampung arab. ketika itu, mereka memohon buat dijamu, tetapi penduduk kampung tersebut enggan buat menjamu.
penduduk kampung tersebut kemudian menyampaikan pada para teman yang mampir, “apakah di antara kau terdapat yang sanggup meruqyah (melaksanakan penyembuhan dengan membaca ayat – ayat Al qur’an, – pen) karna pembesar kampung tersebut tersengat fauna ataupun terkena demam. ”
di antara para teman kemudian mengatakan, “iya terdapat. ”
kemudian dia juga menghadiri pembesar tersebut dan juga dia meruqyahnya dengan membaca goresan pena Al fatihah.
kesimpulannya, pembesar te
subhanallah…! ! ! beginilah 13 khasiat yang besar dari teks goresan pena al – fatihah, nomor. 6 dilihat pati kau kaget dan juga sebarkan dan juga praktis – mudahan berkhasiat untuk kita semua….
teman islami, Al fatihah tentu segala muslim tahu , dan juga pula sanggup jadi sering kita baca dan juga pula mendengar setia kali kita melaksanakan shalat fardhu dan juga pula sunah. dari masing – masing kita membaca ayat – ayat Al quran sepertinya ada malaikat yang menuliskan pahala buat kita, namun taukah kalian bukan hanya miliki pahala membaca masing – masing ayat Al quran allah meletakkan kelebihan – kelebihan tertentu pada masing – masing huruf, ayat, terlebih lagi goresan pena dalam Al quran, seragam kelebihan membaca goresan pena Al fatihah berikut ini :
dengan lihat hadits – hadits dalam kitab khazinatu Al – asrar hal – hal. 108 – 115, sanggup disimpulkan sebagian kelebihan membaca surah Al – fatihah, salah satunya :
1. diampuni dosa
2. diterima kebaikan
3. kondusif dari murka allah swt.
4. dibebaskan pengecap pembacanya dari api neraka
5. lepas dari azab kubur, azab neraka, dan juga pula azab hari kiamat
6. berjumpa dengan allah swt.
dikala ketika sebelum sebagian ambiya dan juga pula sebagian aulia
7. orang yang membaca Al – fatihah seakan ia sudah membaca kitab taurat, injil, zabur, Al – quran, suhuf idris as. , dan juga pula suhuf ibrahim as. 7 kali.
8. memperoleh derajat yang besar dalam surga.
9. baca Al – fatihah seakan ia telah menyedekahkan emas di jalan allah swt. 10. 10.
10. tiap – masing – masing satu ayat dari Al – fatihah jadi epilog satu pintu neraka
11. rumah yang dibacakan surah Al – fatihah dan juga pula surah Al – lapang dada bakal tidak ditimpa kefakiran dan juga pula banyak kebaikan.
12. membaca surah Al – fatihah, ayat kursi, dan juga pula 2 ayat dari ali imran masing – masing – masing – masing selesai shalat bakal dibalas oleh allah swt. dengan surga, diliat oleh allah swt. 70 kali keseharian, dikerjakan hajat, dimenangkan dari musuh dan juga pendengki.
13. membaca Al – fatihah dan juga surah Al – lapang dada sebelumnya tidur bakal peroleh keamanan dari apapun kecuali maut.
jadi apa yang buat kita malas membaca Al quran? bukankah masing – masing hurufnya di beri pahala oleh allah, mari kita jalani membaca Al quran, sekurang – minimnya one day one ayat, apabila bisa one day one juz, praktis – mudahan kita segala tercantum pula orang – orang yang suka membaca Al quran, dan juga pula masuk syurganya nantinya di hari kiamat. aamiin..



Keampuhan dan juga kemuliaan goresan pena Al fatihah


apa goresan pena yang amat mulia dalam Al quran? jawabannya, goresan pena Al fatihah. keampuhan dan juga kemuliaan goresan pena tersebut hendak ditunjukkan dalam isu berikut ini.
Al fatihah, goresan pena amat mulia
bubuk sa’id rafi’ bin Al mu’alla radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan padaku,
أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِى الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ ». فَأَخَذَ بِيَدِى فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ. قَالَ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ) هِىَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِى أُوتِيتُهُ »
“maukah saya ajarkan engkau goresan pena yang amat mulia dalam Al (AL) qur’an ketika sebelum engkau keluar masjid? ”
kemudian dia memegang tanganku, sampai kala kami bakal keluar, saya mengatakan, “wahai rasulullah, bahwasanya engkau berkata, “aku hendak mengajarkanmu goresan pena yang amat agung dalam Al qur’an? ”
dia menanggapi, “alhamdulillahi rabbil ‘alamin (seluruh puji untuk allah rabb semesta alam) dan juga Al qur’an Al ‘azhim Al qur’an yang mulia) yang telah dikasih kepadaku. ” (hr. bukhari nomor. 5006)
sebab goresan pena Al fatihah amat mulia
1 – goresan pena Al fatihah diucap dengan ummul quran
yang namanya ummu berarti induk (bunda). induk berarti daerah rujuknya seluruh suatu. karna seseorang anak bahwa merengek ataupun menangis, tentu yang dicari merupakan ibunya ataupun induknya.
kaitannya dengan Al fatihah, arti Al qur’an seluruhnya berulang pada goresan pena Al fatihah. oleh karenanya, itu alasannya yaitu goresan pena Al fatihah harus dibaca pada tiap raka’at dalam shalat.
dalil bila Al fatihah diucap ummul quran,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ».
dari bubuk hurairah, dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda, “barangsiapa yang shalat kemudian tidak membaca ummul qur’an (ialah Al (AL) fatihah) , sampai shalatnya kurang (tidak legal) – dia mengulanginya 3 kali – , artinya tidak sempurna. ”
sampai dikatakan pada bubuk hurairah bila kami shalat di balik imam.
bubuk hurairah mengatakan, “bacalah Al fatihah buat diri kau seorang diri karna saya mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “allah ta’ala berfirman: saya membagi shalat (artinya: Al fatihah) jadi 2 penggalan, ialah antara diri – ku dan juga hamba – ku 2 penggalan dan juga untuk hamba – ku apa yang dia memohon. bila hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (seluruh puji cuma kepunyaan allah) ’, allah ta’ala berfirman: hamba – ku telah memuji – ku. kala hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (yang maha pengasih lagi maha penyayang) ’, allah ta’ala berfirman: hamba – ku telah menyanjung – ku. kala hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (yang memahami hari pembalasan) ’, allah berfirman: hamba – ku telah mengagungkan – ku. dia menyampaikan sesekali: hamba – ku telah berikan kuasa penuh pada – ku. bila dia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (cuma kepada – mu kami menyebah dan juga cuma kepada – mu kami meminta pertolongan) ’, allah berfirman: ini antara – ku dan juga hamba – ku, untuk hamba – ku apa yang dia memohon. bila dia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalur yang lurus, ialah jalur orang yang telah engkau beri nikmat, bukan jalur orang yang dimurkai dan juga bukan jalur orang yang sesat) , allah berfirman: ini buat hamba – ku, untuk hamba – ku apa yang dia memohon. ” (hr. muslim nomor. 395).
2 – goresan pena Al fatihah harus dibaca pada tiap raka’at dalam shalat
dari ‘ubadah bin ash shamit, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“tidak terdapat shalat untuk orang yang tidak membaca fatihatul kitab Al fatihah). ” (hr. bukhari nomor. 756 dan juga muslim nomor. 394).
baca isu rumaysho. com: makmum membaca Al fatihah di balik imam.
3 – keampuhan goresan pena Al fatihah sanggup diperuntukan teks ruqyah
dalam syarh riyadhus sholihin (4: 671) , syaikh muhammad bin shalih Al ‘utsaimin melaporkan terdapat 2 ketentuan Al fatihah sanggup diperuntukan teks ruqyah ialah:
a – yang membacanya mengimani bila teks tersebut merupakan ruqyah yang berguna,
b – dibacakan pada orang sakit yang mengimani bahwa ruqyah dengan Al fatihah berguna.
dalil bila goresan pena Al fatihah sanggup bagaikan teks ruqyah merupakan hadits dari bubuk sa’id Al khudri berikut ini,
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم -. فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ « خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »
dari bubuk sa’id Al khudri, bila terdapat sekelompok teman rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – dulu berposisi dalam safar (ekspedisi jauh) , kemudian melewati sesuatu kampung arab. ketika itu, mereka memohon buat dijamu, tetapi penduduk kampung tersebut enggan buat menjamu.
penduduk kampung tersebut kemudian menyampaikan pada para teman yang mampir, “apakah di antara kau terdapat yang sanggup meruqyah (melaksanakan penyembuhan dengan membaca ayat – ayat Al qur’an, – pen) karna pembesar kampung tersebut tersengat fauna ataupun terkena demam. ”
di antara para teman kemudian mengatakan, “iya terdapat. ”
kemudian dia juga menghadiri pembesar tersebut dan juga dia meruqyahnya dengan membaca goresan pena Al (AL) fatihah.
kesimpulannya, pembesar tersebut sembuh. kemudian yang membacakan ruqyah tadi dikasih seekor kambing, tetapi dia enggan menerimanya – dan disebutkan – , dia ingin mendapatkan sampai dongeng tadi dikisahkan pada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
kemudian dia menghadiri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga menggambarkan kisahnya tadi pada dia.
dia mengatakan, “wahai rasulullah, saya bukanlah meruqyah kecuali dengan membaca goresan pena Al fatihah. ” rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian tersenyum dan juga mengatakan, “bagaimana engkau sanggup ketahui Al fatihah merupakan ruqyah (maksudnya: sanggup digunakan buat meruqyah, – pen) ? ” dia juga bersabda, “ambil kambing tersebut dari mereka dan juga potongkan untukku sebagiannya berbarengan kamu. ” (hr. bukhari nomor. 5736 dan juga muslim nomor. 2201).
imam nawawi membikin pecahan menimpa hadits di atas dalam shahih muslim perihal bolehnya mengambil upah dari ruqyah denganAl qur’an ataupun dzikir.
praktis – mudahan berguna. cuma allah yang berikan taufik.
rsebut sembuh. kemudian yang membacakan ruqyah tadi dikasih seekor kambing, tetapi dia enggan menerimanya – dan disebutkan – , dia ingin mendapatkan sampai dongeng tadi dikisahkan pada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
kemudian dia menghadiri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga menggambarkan kisahnya tadi pada dia.
dia mengatakan, “wahai rasulullah, saya bukanlah meruqyah kecuali dengan membaca goresan pena Al fatihah. ” rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian tersenyum dan juga mengatakan, “bagaimana engkau sanggup ketahui Al fatihah merupakan ruqyah (maksudnya: sanggup digunakan buat meruqyah, – pen) ? ” dia juga bersabda, “ambil kambing tersebut dari mereka dan juga potongkan untukku sebagiannya berbarengan kamu. ” (hr. bukhari nomor. 5736 dan juga muslim nomor. 2201).
imam nawawi membikin pecahan menimpa hadits di atas dalam shahih muslim perihal bolehnya mengambil upah dari ruqyah dengan Al qur’an ataupun dzikir.
praktis – mudahan berguna. cuma allah yang berikan taufik.





Sumber :
pejuang-islam .com
muslim .or.id
rumaysho .com
Advertisement