-->

Simposium Hari Gizi: Potensi Silent Killer Pada Masakan Rumah

Simposium Hari Gizi: Potensi Silent Killer Pada Masakan Rumah
Simposium Hari Gizi: Potensi Silent Killer Pada Masakan Rumah

Masakan rumah sejatinya mayoritas dianggap sebagai sajian paling menyehatkan dibandingkan beli sajian kuliner diluar. Eits.. itu ternyata belum tentu benar. Mengapa? Menurut Simposium yang diselenggarakan Sunco pada 25 Januari 2017 kemudian yang bertepatan dengan Hari Gizi Nasional bahwa ada potensi sillent killer pada sajian kuliner rumahan. Silent Killer disini mengandung arti bahwa tanpa kita sadari sajian kuliner rumah sanggup menjadi pemicu timbulnya suatu penyakit yang sanggup disebabkan dari cara pengolahan yang tidak tepat. Pengolahan sajian kuliner rumah pastinya tidak luput dari penggunaan minyak goreng, tugas minyak goreng yang baik memilih sajian kuliner yang sehat.
 

Menurut Mulina Wijaya, sebagai Deputy Marketing Manager Sunco melihat masyarakat seringkali menganggap minyak goreng yakni hal yang tidak berbahaya. Ada beberapa hal yang diharapkan dalam penggunaan minyak goreng dalam sajian kuliner rumah. 
1.      Jangan memakai minyak secara berulang-ulang. Jika minyak sudah berubah warna  akibat sisa kuliner sebaiknya ganti dengan minyak yang baru
2.      Hindari penggunaan suhu terlalu panas ketika memasak lantaran sanggup membentuk radikal bebas yang sanggup merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.

Terlihat sepele memang tapi efeknya kalau kita hingga lalai sanggup besar lengan berkuasa terhadap kesehatan jangka panjang pada diri kita. Pada dasarnya minyak pada kuliner juga berfungsi untuk meningkatkan energi dalam badan dan membantu peresapan vitamin A,D,E dan K.Dr. Entos Zainal DCN, SP, MPHM Sekretaris Jendral PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi) yang juga hadir sebagai narasumber pada Simposium Sunco yang bertempat di Auditorium Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta menyebutkan pentingnya vitamin A,D,E dan K yang diharapkan oleh badan selain protein dan mineral. Vitamin tersebut mempunyai kegunaan untuk daya tahan badan kita dan memerlukan lemak untuk prosesnya dalam badan kita.

Vitamin, mineral dan protein penting untuk dikonsumsi ketika pertama kehamilan (berhenti haid) hingga 20 ahad pertama atau biasa disebut 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa emas sekaligus masa kritis pertumbuhan dan perkembangan anak. Kombinasi sayur, buah bahkan gula dan garam dalam sajian kuliner rumah juga perlu diperhatikan. Faktanya hanya 6.5% orang indonesia yang mengkonsumsi buah dan sayur. Biasanya para Ibu berusaha "mengakali" itu dengan memasukkan sayuran pada sajian kuliner rumah untuk anak kita.


Sajian kuliner rumah berpotensi silent killer juga sanggup didapatkan dari kuliner yang tidak seimbang gizinya. Disampaikan oleh Theresia Irawati SKM,M.Kes dari Kementerian Kesehatan bahwa gula dan garam mempunyai batas konsumsi menurut Permenkes no.30 tahun 2013.

Gula per orang per hari sebaiknya hanya 50 gram (4 sendok makan)
Garam sebaiknya hanya 2000mg atau 5 gram (1 sendok teh)
Lemak sebaiknya hanya 67 gram (5 sendok makan minyak)

Lebih lanjut dr. Tirta Prawita Sari dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) memperlihatkan perbedaan antara lemak jenuh dan lemak tak jenuh. “British Medical Journal 2015 menyatakan lemak jenuh tidak berafiliasi sebagai penyebab penyakit kardio vaskuler, melainkan lemak trans,’ tegasnya. Lemak trans yakni lemak yang mengalami proses dihidrogenase.

Bagaimana menghindari lemak trans ketika belanja kebutuhan dapur atau dalam kehidupan sehari-hari:
Kurangi konsumsi kuliner yang telah diproses

  • Pilih butter daripada margarin
  • Pilih olive oil atau minyak kelapa daripada minyak sayur
  • Cek label dan hindari produk yang berlabel partially hydrogenated vegetable oil 
  • Untuk menggoreng pilihlah minyak kelapa/kelapa sawit daripada minyak lainnya

Disini Minyak Sunco sanggup menjadi rekomendasi lantaran terbuat kelapa sawit yang lebih sedikit melekat (#dikitnempel) pada kuliner dan mengakibatkan Sunco lebih sehat. Ciri-ciri minyak goreng yang baik (#MinyakGorengBaik) yakni #dikitnempel di makanan, berwarna bening, tidak gampang beku menandakan kandungan lemak jenuhnya sedikit, nampak lebih encer dan tidak gatal atau lengket di tenggorokan ketika diminum. Christian Sugiono sudah membuktikannya di tamat simposium. 
doc.dewinuryanti

Sunco juga mempunyai website yang berisi banyak sekali resep sehat untuk sajian kuliner rumah. Bisa dilihat di www.resepsehat.com dan salah satu yang sudah didemonstrasikan yakni resep mayonaise ala Sunco yang disajikan bersama udang crispy. Untuk mendapat gosip seputar Sunco sanggup cek di FansPage Sunco Indonesia. Kecerdasan anak bangsa berada di tangan kita, untuk menghasilkan kuliner rumahan yang sehat dan seimbang.-RGP-
Advertisement