Kebahagian bukan diukur dari seberapa hebatnya seseorang, bukan pula diukur dari seberapa kayanya, cantiknya, seberapa tenarnya dan cakepnya. Bahagian itu tidak bisa didefinisikan oleh hal-hal yang demikian.
Karena kebahagian yang bergotong-royong yaitu ketika hati yang mencicipi keabahagian tanpa ada alasannya yaitu lantaran jago atau pun memliki segalanya. Karena yang hebatpun tidak akan mencicipi kebahagian kalau tidak pernah bersyukur dengan apa yang sudah ada pada dirinya.
Bahagia Bukan Milik Dia Yang Hebat Dalam Segala Hal Bukan Pula Milik Dia Yang Memiliki Segalanya
Kebahagian itu tidak berpihak pada siapapun. Mau ia jago dalam segala gal kalau tidak bisa bersyukur maka ia tidak akan mencicipi yang namanya kebahagiaan. Karena kehebatan seseorang itu bukanlah tolak ukur dari kebahgaiaan.Sehingga sehebat apapun orang itu belum tentu ia merasa bahagia. Mungkin pada ketika ia merasa jago dan orang lain mengakui jago ia akan merasa bahagia. Akan tetapi sehabis tidak terlihat jago maka kebahagian yang ia rasakan hilang bersama kehebatan yang telah sirna.
Kekayaan, Ketenaran, Kecantikan, Kehebatan Semua Itu Bukan Tolak Ukur Kebahagian Dan Menjadikan Seseorang Bahagia
Percayalah kebahagian bukan milik mereka yang kaya, yang tenar, yang elok dan yang jago saja. Semua itu bukanlah tolak ukur kebahagiaan oleh alasannya yaitu itu jangan mengejar kebahagian dengan cara ingin hebat, ingin kaya dan ingin tenar.
Kebahagiaan yang bergotong-royong ada didalam hati, meski tanpa hal-hal yang demikian ia akan tetap merasa bahagia. Dan justru orang yang paling senang yaitu mereka yang bisa bersyukur meski tidak mempunyai semua itu.
Kebahagiaan Tidak Akan Didapatkan Olah Dia Yang Memiliki Segalanya Dan Hebat Dalam Segala Hal Namun Tak Bisa Bersyukur
Kebahagian itu letaknya ada dialam hati seseorang. Jika didalam hatinya selalu merasa bahagia, maka tanpa hebatpun, tanpa kaya dan tenarpun ia yaitu orang yang sangat senang lantaran kebahagian itu tidak akan didapatkan oleh hal-hal yang hanya bersifat sementara.Yang jago dalam segala hal, yang mempunyai segalanya pun belum tentu hatinya merasa bahagia. Karen memang kebahagiaan itu bukan terletak pada hal-hal yang demikian. Kaprikornus masuk akal kalau yang hebat, yang tenar dan yang kaya hatinya kosong tidak merasa bahagia.
Bahagia Itu Milik Dia Yang Mampu Menemukan Hal Sederhana Didalam Hidupnya Namun Tetap Mensyukurinya
Kebahagiaan itu hanya milik mereka yang apa adanya, yang bisa menemukan kesederhaan didalam hidupnya namun ia tetap menyukurinya. Ia merasa cukup meski dirinya serba kekurangan.Hatinya selalu merasa senang lantaran tidak merasa iri terhadap orang lain yang lebih kaya, lebih jago dan yang lebih tenar. Sehingga hidupnya damai, tentran dan sangat senang meski dirinya tidak sehebat dan sekaya mereka.
Dengan Bersyukur Membuat Seseorang Merasa Bahagia, Merasa Cukup Dengan Apapun Yang Ada Pada Dirinya Dan Apapun Yang Dimiliki Olehnya
Yang menciptakan seseorang itu senang meski tidak mempunyai apa-apa. Ia tidak kaya, tidak jago dan tidak tenar namun hatinya selalu bahagia, selalu tenang dan tentram.Tak lain orang yang selalu merasa senang itu hanya lantaran tetap mensyukuri apapun yang ada pada dirinya dan yang dimilik olehnya. Tak perlu kaya, tak perlu jago dan tenar kemudian yang mau bersyukur. Hal sederhana apapun kalau disyukuri maka bisa menciptakan seseorang bahagia.
Advertisement