Sistem AC merupakan sistem pelengkap pada kendaraan beroda empat yang yang dipakai untuk memperlihatkan kenyamanan pengendara ketika berada di dalam mobil. Sistem AC ini berfungsi untuk mengatur temperatur udara, mengatur kelembaban udara, mensirkulasikan udara dan membersihkan udara.
Pada sistem AC pendingin ruangan terdapat beberapa komponen-komponen didalamnya. Komponen-komponen sistem AC antara lain ialah kompresor, kondensor, receiver dryer, katup perluasan dan evaporator.
Kinerja sistem AC sangat tergantung dari berfungsinyakomponen-komponen tersebut. Berikut ini ialah beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan sistem AC menjadi tidak hambar :
Refrigerant kurang atau habis
Refrigerant atau sering juga disebut freon merupakan fluida yang dipakai pada sistem AC sebagai media penyerap panas atau pendingin udara. Jika jumlah refrigerant pada sistem AC kurang maka akan mengakibatkan kinerja pendinginan sistem AC akan kurang optimal sehingga sanggup mengakibatkan SC kurang dingin.
Apabila refrigerant pada sistem AC kosong atau habis maka sistem AC sama sekali tidak akan hambar dan kalau AC dinyalakan maka yang dihembuskan hanyalah udara yang tidak didinginkan.
Refrigerant pada sistem AC tidak akan berkurang jumlahnya selama pada sistem AC tersebut tidak terjadi kebocoran. Bila terjadi kebocoran tentunya akan membua jumlah refrigerant berkurang. Penyebab kobocoran refrigerant ini harus diidentifikasi dan segera ditindak lanjuti dengan cara melaksanakan perbaikan pada sistem yang diidentifikasi sebagai penyebab kebocoran.
Kondensor kotor
Kondensor pada sistem AC berfungsi untuk menyerap panas dari refrigerant. Pada kondensor terdapat sirip-sirip yang berfungsi menambah atau memperluas bidang pendinginan. Bila pada serpihan sirip-sirip kondensor ini kotor atau menekuk maka pendinginan freon pada kondensor tidak akan optimal sehingga akan mengakibatkan sistem AC menjadi kurang dingin.
Magnetic clutch tidak berfungsi
Megnetic clutch pada sistem AC berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran pully aktivis AC dengan kompresor AC. Bila switch AC on maka magnetic clutch akan aktif sehingga pully akan terhubung dengan kompresor. Apabila ketika ada problem pada sistem kelistrikan magnetic clutch yang mengakibatkan ketika switch AC on dan magnetic clutch tidak aktif maka akan menciptakan putaran dari pully tidak diteruskan ke kompresor AC sehingga kompresor AC tidak akan memompa refrigerant ke sistem. Akibatnya sistem AC tidak akan bekerja dan AC tidak akan dingin, hanya udara saja yang dihembuskan.
Cooling fan AC/ extra fan rusak
Cooling fan atau extra fan merupakan kipas pendingin yang berfungsi untuk mengalirkan udara melewati kondensor AC. Udara ini berfungsi untuk menyerap panas pada kondensor sehingga apabila extra fan ini rusak mati atau lemah putarannya maka akan menciptakan sistem pendinginan refrigerant pada kondensor kurang optimal sehingga sistem AC menjadi kurang dingin.
Begitu pula apabila putaran dari extra fan ini terbalik maka balasannya juga sama akan menciptakan kurang optimalnya proses pendinginan kondensor sehingga AC juga kurang dingin.
V-belt AC putus
V-belt merupakan komponen yang dipakai untu menghubungkan putaran dari mesin ke pully AC. Bila v-belt AC ini putus maka putaran dari poros engkol tidak akan terhubung dengan pully AC sehingga ketika AC dinyalakan kompresor tidak akan berputar. Akibatnya sistem AC tidak hambar dan hanya udara tanpa pendinginan yang dihembuskan.
Kompresor AC rusak
Kompresor AC merupakan komponen pada sistem AC yang berfungsi untuk mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem AC, apabila terjadi kerusakan pada kompresor maka refrigerant tidak akan disirkulasikan ke seluruh sistem AC, balasannya sistem AC menjadi tidak dingin.
Blower rusak
Blower merupakan komponen pada sistem AC yang berfungsi untuk menghembuskan udara untuk melewati evaporator. Bila blower rusak maka udara tidak akan dihembuskan untuk melewati evaporator menuju ke ruang kabin atau ruang didalam kendaraan sehingga ketika sistem AC dinyalakan akan menciptakan sistem AC menjadi kurang dingin.
Evaporator kotor
Evaporator merupakan komponen sistem AC yang berfungsi untuk menyerap panas pada udara dan menyalurkannya ke refrigerant yang hambar sehingga udara yang melewati evaprator akan menjadi dingin. Pada evaporator juga dilengkapi dengan sirip-sirip untuk menambah bidang perembesan panas udara, apabila sirip-sirip ini kotor atau menekuk maka perembesan panas udara menjadi kurang optimal sehingga mengakibatkan AC menjadi kurang dingin.
Katup perluasan tersumbat
Katup perluasan berfungsi untuk mengkabutkan refrigerant supaya tekanan dan temperatur refrigerant turun. Pada katup perluasan terdapat lubang atau kanal yang kecil, apabila kanal ini tersumbat balasannya refrigerant tidak sanggup dikabutkan, balasannya sistem AC menjadi kurang dingin. Penyumbatan pada katup perluasan sanggup disebabkan lantaran kotoran atau adanya air yang membeku sehingga menutup kanal ekspansi.
Kotoran dan air harus dihilangkan, oleh alasannya ialah itu pada sistem AC terdapat receiver dryer yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan menyerap air, apabila receiver dryer rusak maka kotoran dan air tidak akan disaring dan diserap.
Tekanan sistem AC berlebihan
Apabila tekanan refrigerant pada sistem AC hiperbola maka akan terjadi over heat pada sistem AC dan sanggup merusakkan komponen-komponen pada sistem AC. Oleh alasannya ialah itu pada sistem AC terdapat pengamanan untuk mencegah terjadinya tekanan berlebih, salah satunya pada receiver dryer tedapat melt bolt yaitu baut yang sanggup meleleh ketika terjadi over heat lantaran tekanan yang berlebihan. Jika baut ini meleleh maka refrigerant akan dibuang keluar. Selain itu, pada beberapa tipe sistem AC dilengkapi dengan temperature switch yang mana temperaure switch akan bekerja memutukan ajaran listrik ke magnetic clutch ketika terjadi over heat. Ketika magnetic clutch tidak dialiri arus maka magnetic clutch akan off dan mengakibatkan putaran pully AC tidak diteruskan ke kompresor.
Kelebihan oli kompresor
Pemberian oli yang terlalu banyak akan mengakibatkan kapasitas refrigerant yang masuk ke dalam sistem AC juga akan berkurang sehingga jumlah refrigerant menjadi sedikit. Jika jumlah refrigerant sedikit maka sistem AC tidak akan bekerja secara optimal dan mengakibatkan AC menjadi kurang dingin.
Pemakaian refrigerant yang salah
Pemakaian refrigerant yang salah sanggup juga menjadi salah satu penyebab AC menjadi tidak dingin. Misalnya pada sistem AC direkomendasikan oleh pabrik memakai refrigerant R134a namun diisi dengan refrigerant R12 maka hal tersebut akan mempengaruhi kinerja sistem AC.
Advertisement