Pada kendaraan untuk menghidupkan mesinnya diperlukan suatu pemicu sebagai aktivis mula supaya mesin sanggup hidup. Pemicu ini disebut dengan sistem starter.
Sistem starter merupakan sistem yang dipakai sebagai aktivis mula mesin kendaraan dengan cara memutarkan poros engkol (crank shaft) supaya sanggup terjadi proses pembakaran pertama kali.
Sistem starter dibedakan menjadi dua jenis yaitu sistem starter elektrik dan sistem starter dengan kaki (kick starter), namun pada kendaraan kendaraan beroda empat hanya memakai sistem starter elektrik saja.
Pada sistem starter elektrik terdiri dari beberapa komponen, salah satu komponen sistem starter elektrik ini ialah motor starter.
Motor starter ini sanggup bekerja ketika ada ajaran listrik yang menuju ke motor starter. Ketika motor starter berputar maka motor starter ini akan menggerakkan pinion gear. Pinion gear selanjutnya akan menggerakkan fly wheel supaya mesin sanggup hidup pertama kali. Ketika mesin sudah hidup sepenuhnya maka motor starter sudah tidak diperlukan lagi untuk memutarkan fly wheel.
Jenis-jenis motor starter yang dipakai pada sistem starter elektrik pada umumnya dibagi menjadi tiga jenis atau tipe menurut cara kerjanya yaitu motor starter tipe konvensional, motor starter tipe reduksi dan motor starter tipe planetary.
Motor starter tipe konvensional
Tipe motor starter yang pertama ialah motor starter tipe konvensional. Pada motor starter tipe konvensional ini bekerja tanpa adanya pereduksian roda gigi alasannya ialah motor starter tipe konvensional hanya mempunyai satu buah gear yaitu pinion gear saja.
Tanpa adanya pereduksian roda gigi maka moment putar yang dihasilkan pada motor starter tipe ini kecil dan tidak sebesar tipe motor starter lainnya.
Kelebihan motor starter tipe konvensional ini ialah konstruksinya yang sederhana dibandingkan dengan tipe motor starter lainnya.
Poros armature pada motor starter konvensional ini eksklusif bekerjasama dengan pinion gear, yang mana pinion gear akan eksklusif memutarkan fly wheel ketika switch starter di on kan.
Motor starter tipe reduksi
Tipe motor starter yang kedua ialah motor starter tipe reduksi. Pada motor starter tipe reduksi ini bekerjanya dengan adanya pereduksian roda gigi. Pada tipe motor starter ini terdapat roda-roda gigi yang saling mereduksi sehingga akan menurunkan putaran pinion gearnya, namun akan didapatkan momen putar yang lebih besar dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional.
Pada motor starter tipe ini mempunyai konstruksi yang lebih rumit dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional. Poros armature pada motor starter tipe reduksi ini tidak eksklusif terhubung dengan pinion gear, namun memakai pemanis roda-roda gigi reduksi untuk memutarkan pinion gearnya.
Motor starter tipe planetary
Tipe motor starter yang ketiga ialah motor starter tipe planetary. Cara kerja motor starter tipe planetary ini hampir sama dengan motor starter tipe reduksi yaitu sama-sama adanya pereduksian roda gigi untuk menambah moment putar yang lebih besar.
Pada tipe ini, pereduksian putaran dilakukan oleh roda-roda gigi planetay. Roda gigi planetary merupakan roda gigi yang tersusun dari sun gear, planetary gear dan ring gear.
Konstruksi motor starter tipe planetary ini sama rumitnya dengan motor starter tipe reduksi, komponen planetary gear ini terletak diantara poros armature dengan pinion gear. Poros armature pada tipe ini terhubung dengan sun gear sedangkan ring gear terhubung dengan pinion gear.
Fungsi planetary gear ini ialah untuk menghasilkan momen putar yang besar ketika diawal untuk memutarkan fly wheel dan ketika fly wheel mulai berputar maka kecepatan putaran pada motor starter akan bertambah.
Advertisement