Bagaimana Cinta itu? Apa arti cinta dan dampak cinta dalam hidup? Cinta ialah sesuatu yang indah, tetapi juga sesuatu yang kadang terasa sangat irasionil. Jatuh cinta dapat menciptakan seseorang berubah segitu rupa, baik perubahan fisik, tingkah laris atau bahkan mental. Perubahan ini sering dilakukan tanpa sadar, bahkan kadang tak dapat dinalar dengan kebijaksanaan sehat. Tapi sebetulnya semua itu terjadi lantaran sedang terjadi proses kimia di badan orang yang sedang jatuh cinta.
Rasa cinta biasanya berawal dari ketertarikan seseorang pada orang lain. Selanjutnya si pencinta mulai menyukai, kalau berlanjut ia pun lantas jatuh cinta. Itu insting dasar insan dan otak kemudian mendukung sehingga terjadilah proses yang kadang terasa irasional itu.
Apa yang dirasakan seseorang ketika jatuh cinta mungkin berbeda dengan orang lain. Tapi sebetulnya proses kimia yang memicu lahirnya perasaan itu intinya sama. Semua perasaan itu timbul lantaran perubahan kimia di otak Anda.
Adalah zat berjulukan dopamin yang bertanggung jawab atas itu semua. Zat ini memicu produksi testoteron yang mempengaruhi kinerja sejumlah organ badan termasuk organ genital. Dopamin inilah yang menciptakan seseorang yang sedang jatuh cinta mengeluarkan keringat lebih banyak. Ini juga yang menciptakan seseorang yang jatuh cinta melihat semesta terasa lebih indah. Testosteron juga menciptakan seseorang lebih berangasan dan itu juga yang melahirkan kesenangan.
Otak seseorang yang dilanda cinta juga akan memproduksi phenylethylamine yang menciptakan pikirannya terfokus pada orang yang membuatnya jatuh cinta. Itu sebabnya ia akan selalu memikirkan orang yang dicintainya dan selalu merindukannya.
Ini juga yang menciptakan seseorang yang jatuh cinta jadi susah tidur dan selalu teringat detail sekecil apapun wacana orang yang dicintainya. Orang yang jatuh cinta juga jadi kehilangan selera makan. Ini disebut fase menyayangi dan tumbuh impian untuk memiliki.
Itulah klarifikasi ilmiah wacana cinta. Meski demikian cinta tetaplah cinta, segala klarifikasi ilmiah ini mungkin tak selalu sempurna untuk menguraikan proses mencintai. Karena cinta itu rumit lantaran terdapa unsur hati/perasaan dan akal/pikiran.
Advertisement