Begitulah hidup, apa yang kita rencanakan dan apa yang kita harapkan terkadang tak sesuai dengan kenyataan, terkadang jauh dari apa yang kita impi-impikan selama ini.
Tetapi meski demikian kita harus selalu menyadari bahwa hidup yang kita jalani ialah milik Allah, lantas untuk apa merasa kesal ketika ingin tak terpenuhi jikalau Allah yang memberi kita proteksi hidup memang tak merestuinya?
Iya, kita hidup ialah lantaran kita menerima proteksi hidup dari Allah, menerima proteksi nikmat dari Allah, jadi planning dan inginpun akan sesuai dengan yang dikehendaki pemiliknya, bukan kita.
Maka, bersabarlah dan ikhlaslah ketika ingin ataupun keinginan tak sesuai dengan apa yang ditakdirkan, lagipula jikalau semua yang kita inginkan gampang didapatkan, lantas kapan kita akan berguru untuk berjuang, bersabar, dan berikhlas hati?
Terkadang Kita Mengeluh Tatkala Keinginan Kita Belum Terpenuhi, Kita Terus Saja Merasa Kesal Dan Mempertanyakan Takdir
Terkadang kita mengeluh tatkala keinginan kita belum saja terpenuhi, kita terus saja merasa kesal ketika yang dihajati tak kunjung tiba, dan kita terus saja mempertanyakan takdir ketika apa yang telah disemogakan dalam doa dan keinginan tak kunjung Allah tetapkan.
Tetapi kita tak pernah sekali mempertanyakan hati, sudah pantaskah kita meminta lebih kepada Allah, sudah bijakkah kita selama ini menjalankan amanah yang telah Allah memutuskan kepada kita?
Namun nyatanya tidak, kita hanya berakal mempertanyakan takdir Allah, namun kita tak pernah sesekali menyadari kiprah menghamba kita dengan penuh hati ketaatan.
Sesuatu Yang Belum Kita Dapatkan Bisa Makara Mengajarkan Kita Tentang Indahnya Keikhlasan
Dan ketika kenginan tak kunjung Allah takdirkan, ataupun telah Allah takdirkan namun tak sesuai dengan harapan, bersabarlah…karena sesuatu yang belum kita dapatkan sanggup jadi mengajarkan kita ihwal indahnya keikhlasan.
Tapi sulit? Iya memang, lantaran syurga itu bukan sesuatu yang sanggup dibeli dengan harga yang murah, butuh kesabaran, perjuangan, dan ketekunan iktikad untuk mendapatkannya, maka sesulit apapun berguru ikhlas, teruslah berusaha untuk tetap damai dan selalu lapang mendapatkan ketentuan Allah.
Karena Jika Semua Yang Diinginkan KIta Dapatkan, Lalu Kapan Kita Akan Belajar Untuk Berjuang Dalam Doa Dan Mengharap Penuh Kepada Allah
Karena jikalau semua yang diinginkan kita dapatkan, kemudian kapan kita akan berguru untuk berjuang dalam doa dan mengharap penuh kepada Allah.
Oleh lantaran itu anggaplah jeda waktu yang diberikan Allah dalam detik-detik pengharapan yang belum ditakdirkan-Nya, sebagai jalan biar kita selalu beristiqamah dan tidak jenuh mengharap kepada Allah, lantaran bila waktunya datang Allah akan menetapkan-Nya dengan begitu indah.
Cobalah Untuk Sedikit Bersabar, Bukan Allah Tak Mengijabah Harap Dan Doa Kita, Tapi Allah Lebih Tahu Kapan Kita Benar-Benar Membutuhkan Yang Kita Inginkan
Cobalah untuk sedikit bersabar menunggu tanggapan doa dari-Nya, lantaran memang bukan Allah tak mengijabah keinginan dan doa kita, tetapi lantaran Allah lebih tahu kapan kita benar-benar membuuhkan yang kita inginkan.
Bukan Allah tidak melihat kebesaran hati yang telah terbingkai oleh keinginan yang embendung, namun Allah hanya ingin melihat seberapa besar kita mengharap kebaikan dari-Nya.
Allah Lebih Mengutamakan Apa Yang Kita Butuhkan Daripada Yang Kita Inginkan, Sebab Itulah Allah Memberi Jeda Atas Harap Dan Doa Yang Kita Panjatkan
Ingat, Allah lebih mengutamakan apa ang kita butuhkan daripada yang kita inginkan, lantaran itulah Allah memberi jeda atas keinginan dan doa yang kita panjatkan, Allah memberi sedikit waktu lagi biar kita semakin memantapkan hati mengarah pada-Nya.
Tahukah kita bahwa jeda yang diberikan Allah ketika ingin kita tak terkabul bergotong-royong sama dengan sebuah pertanyaan “Kamu ingin, apa kau butuh?”
Iya, semacam itulah, dan jikalau pada kesudahannya kita istiqamah dan bersungguh-sungguh, maka sudah niscaya pada kesudahannya Allah akan memutuskan untuk kita.
Sumber Artikel: humairoh.com
Advertisement