-->

Manajemen Pemasaran Dan Pengertian Pemasaran

Manajemen Pemasaran Dan Pengertian Pemasaran
Manajemen Pemasaran Dan Pengertian Pemasaran
Sahabat Semangat Inspirasi, Postingan kali ini saya akan memberikan  pembahasan mengenai Manajemen Pemasaran dan Pengertian Pemasaran dimana materi ini sanggup dipakai sebagai referensi dan komplemen wawasan terkait manajemen pemasaran, serta sanggup dipakai sebagai materi atau referensi dalam pembuatan karya tulis ilmiah, baik itu berupa makalah, skrispsi, tesis, desertasi, artikel, dan aneka macam karya tulis lainnya. Berikut ulasannya

BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya yakni :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran yakni acara insan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan impian melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran yakni sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran yakni suatu sistem total dari acara bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang sanggup memuaskan impian dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran yakni sistem keseluruhan dari acara perjuangan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang sanggup memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan korelasi pasar, pemasaran dan pasar. Kita sanggup membedakan antara kebutuhan, impian dan permintaan. Kebutuhan yakni suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan yakni kehendak yang besar lengan berkuasa akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan yakni impian akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu administrasi dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran yakni analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan administrasi yakni proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi sanggup diartikan bahwa Manajemen Pemasaran yakni sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian jadwal yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa administrasi pemasaran yakni sebagai acara yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibentuk yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar semoga tujuan utama dari pemasaran sanggup tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyampaikan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan impian pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan aneka macam cara:
1. Temukan impian pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang sanggup dijual dan jangan berusaha menjual apa yang sanggup dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah berdasarkan cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan acara pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi beropini bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini kiprah administrasi yakni memproduksi barang sebanyak mungkin, alasannya yakni konsumen dianggap akan mendapatkan produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk menyampaikan bahwa konsumen akan menyukai produk yang memperlihatkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas administrasi disini yakni membuat produk berkualitas, alasannya yakni konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan beropini bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyampaikan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan impian pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial beropini bahwa kiprah organisasi yakni menentukan kebutuhan, impian dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer direktur berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mensugesti pemasaran melalui administrasi strategis yang mantap. tujuan alhasil yakni berupaya untuk memenuhi impian semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem yakni sekolompok item atau bagian-bagia yang saling bekerjasama dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Makara sanggup diartikan sistem pemasaran yakni kumpulan lembaga-lembaga yang melaksanakan kiprah pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan efek dan membentuk serta mensugesti korelasi perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling bekerjasama dan saling berkaitan itu meliputi :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau insan yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, biro transportasi, forum keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan sasaran pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan kanal vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
§ Mengendalikan sikap kanal
§ Mencegah perselisihan antara anggota kanal
b. Sistem pemasaran dengan kanal horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan kanal ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan administrasi digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya yakni lokasi perusahaan, ketangguhan penggalan penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yakni pengambilan keputusan-keputusan wacana biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam korelasi dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam seni administrasi pemasaran, ada tiga faktor utama yang mengakibatkan terjadinya perubahan seni administrasi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus diadaptasi dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus diadaptasi dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus diadaptasi dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam seni administrasi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, seni administrasi pemasaran sanggup dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing yakni “A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy berdasarkan Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi seni administrasi pemasaran yakni pernyataan pokok
wacana dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal usul pada sasaran pasar yang ditentukan.

Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi yakni ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, acara pemasaran sanggup dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan sanggup dipakai secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan sanggup melaksanakan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan gosip yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diharapkan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen memakai barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar sanggup bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus sanggup diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus sanggup dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen sanggup dipisahkan secara konseptual dan memberikan jawaban yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif sanggup dibentuk untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam menyebarkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar memakai variabel-variabel permintaan, menyerupai kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan memakai variabel-variabel yang sanggup membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus menetapkan suatu seni administrasi sasaran market.
Perusahaan sanggup menentukan dari empat seni administrasi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, seni administrasi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang dipakai untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna membuat gambaran superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang mempunyai karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk memperlihatkan aneka macam macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan memperlihatkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam menyebarkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan memakai variable-variabel yang sanggup mengkuantifikasi kemungkinan usul dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi keuntungan segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan seni administrasi korporat perusahaan.

Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar memperlihatkan bagaimana suatu produk sanggup dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang sanggup dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini sanggup dilakukan jikalau produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus mencicipi benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini dipakai dengan membedakan pada ketika apa produk tersebut
dikonsumsi.

e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini dipakai dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen sanggup menentukan produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini dipakai untuk bersaing secara pribadi dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan problem yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya yakni sebagian asosiasi tersebut sanggup memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini dipakai untuk memperlihatkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan mempunyai positioning untuk sanggup memecahkan masalah.
Langkah dalam menyebarkan seni administrasi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan sanggup menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam memperlihatkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari sasaran market sehingga sanggup memodifikasi seni administrasi bila dibutuhkan
Pengertian Saluran Distribusi
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai acara untuk menyalurkan atau memberikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah kanal yang dipakai oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen hingga ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Faktor yang mendorong suatu perusahaan memakai distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak bisa menyebarkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar alasannya yakni skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih bahagia memakai dana mereka untuk perluasan daripada untuk melaksanakan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih bahagia membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli pribadi dari masing-masing pabriknya.

Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama kanal distribusi yakni menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan kanal distribusi harus melaksanakan pertimbangan yang baik.


C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar yakni acara membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau sikap yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar yakni proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel sikap pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan impian yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh alasannya yakni itu segmentasi pasar sanggup dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan sikap pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk yakni suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan jadwal pemasaran semoga cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro yakni pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen sanggup memakai pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga sanggup mengalokasikan anggarannya secara lebih sempurna pada aneka macam segmen.
c. Penjual atau produsen sanggup mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari aneka macam segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun kemudian dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mensugesti sikap konsumen yakni :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada impian dan sikap konsumen. Budaya (culture) yakni penyebab paling fundamental teori impian dan sikap seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan kawasan gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat mempunyai beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial yakni bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan sikap yang sama.
Perilaku konsumen juga sanggup dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, menyerupai kelompok kecil, keluarga serta hukum dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi menyerupai umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mensugesti sikap konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk gres yakni barang, jasa, atau pandangan gres yang dianggap gres oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah usang ada, disini konsumen sanggup membuat keputusan untuk mendapatkan / mengadopsinya. Proses adopsi yakni proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama hingga pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan gosip mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari gosip mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk gres tersebut masuk logika atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk gres tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan asumsi nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen menetapkan secara penuh dan teratur memakai produk gres tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe sikap membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, mempunyai resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, menyebarkan keyakinan wacana produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melaksanakan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
  1. Perilaku pembelian alasannya yakni kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian alasannya yakni tidak ada perbedaan faktual diantara aneka macam merek dan harga barang relatif rendah
  1. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada aneka macam pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang mengakibatkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen semoga lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber gosip konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
  1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
  4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
  5. Bagaimana mekanisme penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang mengakibatkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
  1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
  2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : menyerupai faktor harga pendapatan
Advertisement