Dalam setiap keadaan sebetulnya kita harus selalu berguru untuk berilmu mengendalikan hati, perasaan, dan pikiran, alasannya ialah pangkal senang yang seutuhnya ialah dari tiga hal tersebut.
Jika hati kita baik selalu terkondisi dengan kebaikan maka niscaya kita akan gampang mencicipi bahagia. Lalu bagaimana dengan perasaan? iya perasaan pun demikian, jikalau kita menjaga perasaan kita dengan baik maka yang kita rasakan pun niscaya akan baik.
Dan bagaimana perihal pikiran? terlebih pikiran, alasannya ialah seseorang menjadi sangat tidak senang bila pikirannya selalu terbiasa berpikir buruk.
Oleh karenanya, latihlah hati, pikiran dan perasaan untuk terkendali dengan baik, alasannya ialah percaya atau tidak siapapun orangnya bila ia terampil mengendalikan hati dan pikirannya maka niscaya ia paling gampang bahagia.
Bahagia Itu Datangnya Dari Hati Dan Pikiran, Bila Hati dan Pikiranmu Tenang Maka Bahagiamu Akan Muncul Dengan Sendirinya
Karena senang itu datangnya dari hati dan pikiran, bukan dari apa-apa yang kita miliki. Maka untukmu yang ketika ini sedang tidak bahagia, cobalah periksa hatimu, mungkin ketika ini kau tidak sedang bisa mengendalikan hati dan pikiranmu.
Karena bila hati dan pikiranmu tetap damai maka niscaya bahagimu akan muncul dengan sendirinya, dan ia akan terus menyandingmu walau kau dalam kesulitan sekalipun.
Tidak Peduli Dalam Kondisi Hidup Paling Berat Sekalipun, Jika Kamu Mampu Mengedalikan Hatimu Dengan Sabar Pasti Kamu Tetap Baik-baik Saja
Iya, tidak peduli dalam kondisi paling berat sekalipun, jikalau memang intinya kau termasuk orang yang bisa mengendalikan hatimu dengan sabar yang tiada henti, maka niscaya kau akan tetap baik-baik saja.
Kamu tidak akan pernah merasa terbebani dengan apa yang tengah kau alami, alasannya ialah yang terperinci keyakinanmu kepada Allah sudah niscaya lebih besar.
Tidak Peduli Dalam Musibah Paling Besar Sekalipun, Jika Kamu Mampu Mengendalikan Pikiran Dengan Berbaik Sangka Pasti Kamu Akan Tetap Tegar
Dan tidak peduli dalam peristiwa alam yang paling besar sekalipun, jikalau kau memmapukan dirimu mengendalikan pikiranmu dengan berbaik sangka secara terus menerus, maka niscaya kau akan tetap tegar menjalaninya.
Karena sungguh tidak ada peristiwa alam besar, tidak ada peristiwa alam yang memberatkan, jikalau kau sendiri bisa mengolah keadaan menjadi nasihat dengan terus mengendalikan pikiranmu dengan kesabaran dan keikhlasan.
Bahagia Itu Sebenarnya Sebuah Pilihan, Jika Kamu Memilih Untuk Belajar Mengendalikan Hatimu Maka Pasti Kamu Akan Bahagia
Sebab itulah mengapa ada kata-kata “jangan lupa bahagia”, yang artinya kau bisa menentukan tetap senang dalam belenggu yang kau alami, apabila kau sendiri mau mengendalikan hati dan pikiranmu.
Kamu pula harus tahu, senang itu ialah sebuah pilihan, jikalau kau menentukan untuk berguru mengendalikan hatimu dengan baik maka niscaya kau akan senang selamanya.
Bahagia Itu Bukan Tuntutan, Tapi Sebuah Kerelaan Hati, Perasaan, dan Pikiran Untuk Selalu Yakin Kepada Ketetapan-Nya
Bahagia itu juga bukan sebuah tuntutan, tapi sebuah kerelaan hati, perasaan, dan pikiran untuk selalu yakin kepada ketetapan-Nya, sehingga dalam kesedihan atau tidak rasa senang itu tetap menyanding.
Kaprikornus latihlah hati untuk selalu bisa rela dan yakin akan ketetapan-Nya, biar sampai
kapanpun dan dalam kondisi menyerupai apapun kau bisa tetap bahagia.
Sejatinya Semua Orang Mampu Bahagia Seutuhnya, Jika Dia Mau Berusaha Menjaga Hati dan Pikirannya Dengan Baik Serta Bijaksana
Karena sejatinya semua orang akan bisa senang seutuhnya, jikalau ia sendiri mau berusaha menjaga hati dan pikirannya dengan baik serta bijaksana dalam mendapatkan ketentuan-Nya.
Sebab senang dan kebaik-baik sajaan itu datangnya dari hati dan pikiran yang sengaja kita lunakkan biar tetap terkendali dengan baik.
Sumber Artikel: humairoh.com
Advertisement