Dalam hidup ini tidak mungkin semua orang akan menyukai kita, lantaran manusia terbaik menyerupai nabi Muhammad SAW pun masih saja banyak yang tidak menyukainya.
Ada yang kadang usil membicarakan kekurangan kita, membicarakan keburukan kita, dan bahkan hingga tega hati menfitnah tanpa ada belas kasih.
Maka untukmu yang sekarang tengah digunjingkan, atau rahasia keburukanmu menjadi materi gosipan, semoga saja kau ditabahkan dengan kesabaran dan hati lunak memaafkan.
Sungguh yang harus kau lakukan dalam menghadapi orang-orang yang demikian yakni cukup tersenyum saja, lantaran memang tidak ada gunanya menanggapi mereka dengan amarah.
Kondisikan hati tetap tenang, meski nyatanya rasa gusar lantaran tidak terima terus menyapa hati, lantaran semakin kau menanggapinya maka akan semakin jelek keadaan.
Diam bukan berarti kau lemah, tapi cukup sadar diri saja bahwa semua hal jelek yang ditujukan kepadamu tidak pantas menerima respon, lantaran hanya buang-buang waktu saja.
Dan jikalau kau hingga melayani seruan jelek yang ia tawarkan, lantas tidak ada bedanya kau dengan mereka yang tahunya hanya mengembangkan keburukan.
Kamu harus bisa melawan egomu, jangan biarkan ia menguasai hati, semoga hingga kapanpun kau tetap bisa mengedalikan hati untuk tetap tenang.
Sebab, memang tidak ada gunanya bergelut dalam amarah, lantaran mau menjelaskan menyerupai apapun ia yang membencimu niscaya tidak akan pernah kenal ampun melihat kebaikanmu.
Ada yang kadang usil membicarakan kekurangan kita, membicarakan keburukan kita, dan bahkan hingga tega hati menfitnah tanpa ada belas kasih.
Maka untukmu yang sekarang tengah digunjingkan, atau rahasia keburukanmu menjadi materi gosipan, semoga saja kau ditabahkan dengan kesabaran dan hati lunak memaafkan.
Sungguh yang harus kau lakukan dalam menghadapi orang-orang yang demikian yakni cukup tersenyum saja, lantaran memang tidak ada gunanya menanggapi mereka dengan amarah.
Bersikaplah Seolah Kamu Tidak Peduli, Karena Memang Tidak Ada Gunanya Memanjakan Amarah
Kamu harus pandai-pandai menjaga hatimu dari amarah, bersikaplah seolah kau tidak pernah peduli dengan yang mereka kaatakan, lantaran memang tidak ada guannya memanjakan amarah melayani mereka.Kondisikan hati tetap tenang, meski nyatanya rasa gusar lantaran tidak terima terus menyapa hati, lantaran semakin kau menanggapinya maka akan semakin jelek keadaan.
Biarkan Orang Lain Berbicara Apa Tentangmu, dan Tugasmu Hanya Cukup Diam Dengan Kesabaran
Biarkan orang lain berbicara apapun tentangmu, biarkan orang lain menggunjingmu lewat kekurangan dan keburukanmu, dan tugasmu hanyalah cukup membisu dengan kesabaran.Diam bukan berarti kau lemah, tapi cukup sadar diri saja bahwa semua hal jelek yang ditujukan kepadamu tidak pantas menerima respon, lantaran hanya buang-buang waktu saja.
Jangan Pedulikan Lidah Mereka yang Membentuk Kalimat Menyakitkan, Karena Mereka Berkata Kadang Tanpa Berpikir Dulu
Terserah mereka mau berkata yang menyakitkan kepadamu, jangan pernah pedulikan pengecap mereka yang membentuk kalimat tidak pantas, lantaran kadang mereka berkata-kata tanpa berpikir terlebih dulu.Dan jikalau kau hingga melayani seruan jelek yang ia tawarkan, lantas tidak ada bedanya kau dengan mereka yang tahunya hanya mengembangkan keburukan.
Tersenyum Saja Kepada Mereka, Buktikan Bahwa Kamu Mampu Lebih Bersabar dan Lebih Tegar
Tersenyum saja kepada mereka yang sudah berupaya merusak ketenanganmu, jangan tampakkan bahwa kau tengah geram dan sebagainya, buktikan bahwa kau memang bisa lebih bersabar dan lebih tegar.Kamu harus bisa melawan egomu, jangan biarkan ia menguasai hati, semoga hingga kapanpun kau tetap bisa mengedalikan hati untuk tetap tenang.
Jangan Buang-buang Waktumu Menanggapi Mereka, Anggap Saja Gunjingan Mereka Angin Lewat
Ingat, jangan buang-buang waktumu menangapi mereka, jangan hingga kau terlena melayani mereka dengan amarah dan kebencian, cukup anggap saja gunjingan mereka tentangmu yakni angin lewat.Sebab, memang tidak ada gunanya bergelut dalam amarah, lantaran mau menjelaskan menyerupai apapun ia yang membencimu niscaya tidak akan pernah kenal ampun melihat kebaikanmu.
Advertisement