Mengapa Rasulullah Melarang Umatnya Bernafas dalam Gelas Ketika Minum?
Mengapa Rasulullah melarang umatnya minum bernafas dalam gelas? Karena berdasarkan penelitian, ketika minum sambil bernafas, terjadi reaksi kimia yang tidak baik bagi kesehatan.
Adab ketika minum yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ialah menahan nafas ketika meneguk air di dalam baskom atau gelas. Hal tersebut terus dikaji oleh para pakar kontemporer untuk meneliti pesan tersirat dibalik perintah tersebut.
Ternyata, larangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hal ini terbukti. Larangan ini diterapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada 14 kala yang lalu, jauh sebelum kita hidup di bumi.
Penelitian menunjukkan
bahwasannya dikala bernafas terjadi dua proses yang dialami yakni menghirup udara dan menghembuskan udara. Ketika kita menghirup udara, udara yang kita hirup ialah oksigen. Oksigen ialah gas unsur kimia yang diharapkan untuk proses metabolisme pada makhluk hidup tertentu termasuk manusia. Lain halnya ketika menghembuskan nafas, udara yang keluar ialah udara yang sudah bercampur dengan karbon, sisa-sisa badan yang beterbangan di dalam tubuh, dan sedikit oksigen yang dikeluarkan dalam bentuk gas karbon dioksida.
Dalam dunia kimia digambarkan jikalau karbon dioksida (udara hembusan nafas) bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat. Hal ini sanggup mengakibatkan naiknya tingkat keasaman dalam darah, sehingga akan menciptakan darah kita menjadi lebih asam yang mengakibatkan PH darah menurun atau disebut asidosis. Jika PH darah menurun, badan akan berusahan untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah gas karbon dioksida dalam darah sehingga pernafasan kita menjadi lebih dalam dan cepat.
Bernafas ketika minum juga sanggup mengakibatkan ginjal berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Jika selalu meniup masakan dan minuman sebelum mengkonsumsinya maka badan akan terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam yang sanggup mengakibatkan terjadinya asidosis berat. Asidosis berat sanggup mengakibatkan kelelahan yang berlebihan, mual, mengantuk, dan kebingungan. Jika asidosis semakin memburuk, tekanan darah sanggup turun, mengakibatkan syok, koma, dan kematian.
Kesimpulan
Kesehatan ialah salah satu nikmat yang harus disyukuri dan salah satu cara mensyukurinya ialah dengan menjaganya. Oleh alasannya ialah itu, jagalah kesehatan alasannya ialah itu termasuk bab dari mensyukuri nikmat Allah Yang Maha Kuasa.
Dalam artikel ini, kita sebagai umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki satu keistimewaan. Jika hal ini dipraktekan oleh orang yang bukan islam ia hanya akan menerima akibat berupa kesehatan dan jikalau hal ini dipraktekan oleh umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka ada satu laba lainnya selain kesehatan yaitu pahala. Sudah menerima kesehatan plus pahala lagi, kurang apa coba?
Jangan cuma dibaca ya, tapi juga dipraktekan. Supaya sanggup manfaatnya.
Mengapa Rasulullah melarang umatnya minum bernafas dalam gelas? Karena berdasarkan penelitian, ketika minum sambil bernafas, terjadi reaksi kimia yang tidak baik bagi kesehatan.
Adab ketika minum yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ialah menahan nafas ketika meneguk air di dalam baskom atau gelas. Hal tersebut terus dikaji oleh para pakar kontemporer untuk meneliti pesan tersirat dibalik perintah tersebut.
Ternyata, larangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hal ini terbukti. Larangan ini diterapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada 14 kala yang lalu, jauh sebelum kita hidup di bumi.
Penelitian menunjukkan
bahwasannya dikala bernafas terjadi dua proses yang dialami yakni menghirup udara dan menghembuskan udara. Ketika kita menghirup udara, udara yang kita hirup ialah oksigen. Oksigen ialah gas unsur kimia yang diharapkan untuk proses metabolisme pada makhluk hidup tertentu termasuk manusia. Lain halnya ketika menghembuskan nafas, udara yang keluar ialah udara yang sudah bercampur dengan karbon, sisa-sisa badan yang beterbangan di dalam tubuh, dan sedikit oksigen yang dikeluarkan dalam bentuk gas karbon dioksida.
Dalam dunia kimia digambarkan jikalau karbon dioksida (udara hembusan nafas) bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat. Hal ini sanggup mengakibatkan naiknya tingkat keasaman dalam darah, sehingga akan menciptakan darah kita menjadi lebih asam yang mengakibatkan PH darah menurun atau disebut asidosis. Jika PH darah menurun, badan akan berusahan untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah gas karbon dioksida dalam darah sehingga pernafasan kita menjadi lebih dalam dan cepat.
Bernafas ketika minum juga sanggup mengakibatkan ginjal berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Jika selalu meniup masakan dan minuman sebelum mengkonsumsinya maka badan akan terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam yang sanggup mengakibatkan terjadinya asidosis berat. Asidosis berat sanggup mengakibatkan kelelahan yang berlebihan, mual, mengantuk, dan kebingungan. Jika asidosis semakin memburuk, tekanan darah sanggup turun, mengakibatkan syok, koma, dan kematian.
Kesimpulan
Kesehatan ialah salah satu nikmat yang harus disyukuri dan salah satu cara mensyukurinya ialah dengan menjaganya. Oleh alasannya ialah itu, jagalah kesehatan alasannya ialah itu termasuk bab dari mensyukuri nikmat Allah Yang Maha Kuasa.
Dalam artikel ini, kita sebagai umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki satu keistimewaan. Jika hal ini dipraktekan oleh orang yang bukan islam ia hanya akan menerima akibat berupa kesehatan dan jikalau hal ini dipraktekan oleh umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka ada satu laba lainnya selain kesehatan yaitu pahala. Sudah menerima kesehatan plus pahala lagi, kurang apa coba?
Jangan cuma dibaca ya, tapi juga dipraktekan. Supaya sanggup manfaatnya.
Advertisement