-->

Mengenal Jenderal Polisi Yang Kerap Cium Tangan Pedagang Renta Dan Jadi Tukang Gali Kubur

Mengenal Jenderal Polisi Yang Kerap Cium Tangan Pedagang Renta Dan Jadi Tukang Gali Kubur
Mengenal Jenderal Polisi Yang Kerap Cium Tangan Pedagang Renta Dan Jadi Tukang Gali Kubur
Menjadi seorang perwira tinggi Polisi, tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Namun hal tersebut tak berlaku bagi seorang Umar Septiono.
Seorang Jenderal Polisi yang sangat dihormat. Bagi dirinya, jabatan hanyalah sebuah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung balasan kelak di akhirat.
Sosoknya yang dikenal membumi, tercermin dengan terang melalui agresi nyatanya di tengah-tengah masyarakat.
Saat terjadi kecelakan lalin di Jalan Lingkar Selatan Mataram, ia turut serta mengevakuasi para korban yang tergeletak.
Umar bahkan terlihat membopong seorang bocah dan memasukannya ke dalam ambulan.
Di lain tempat, ia bahkan tak ragu membantu mengangkat barang-barang berupa sembako.
Dilansir dari news.rakyatku.com, Jenderal bintang dua ini bahkan punya kebiasaan unik yang lain daripada lainnya.
Ia sering menaruh beras sebanyak 10 kg di dalam mobilnya. Bahan masakan pokok itu kerap ia berikan pada mereka yang membutuhkan.
Orang miskin orang terpuji, Allah maha kaya, itu ladang amalan kita semua, datangi mereka. Di kendaraan beroda empat saya, setiap hari selalu tersedia beras minimal 10 karung untuk diberikan pada yang membutuhkan, habis diisi lagi,” ungkap Umar.
Sikap humanisnya yang terlihat kentara adalah, ketika Umar mengunjungi seseorang yang menabrak mobilnya di Tol Cipali beberapa waktu silam.
Ditemani sang ajudan, dirinya bertemu dengan sosok penabrak mobilnya yang ternyata seorang Dosen berjulukan Suyatim. Alih-alih mengamuk dan menuntut ganti rugi, Umar malah bercanda dengan Suyatim.
Sebelum bapak meminta maaf, sudah saya maafkan,” ujar Umar kepada Suyatim dari ntmcpolri.info.
Hal luar dapat lainnya yang mungkin hanya terjadi di Indonesia adalah, Umar Septono ternyata gemar membantu masyarakat menggali kuburan untuk warga yang meninggal. Alasannya pun cukup menciptakan bulu kuduk merinding.
Saya disini (Sulsel) kenapa sering gali kubur orang yang meninggal, mending saya lakukan dari pada suatu ketika tidak ada yang galikan untuk saya,” ujar Umar yang dilansir dari makkasar.tribunnews.com.
Teladan lainnya yang dapat diambil oleh Umar adalah, ia sangat memperhatikan dan menghargai orang lain. Saat turun ke kawasan umum, tak jarang ia menjumpai para pedagang yang kebanyakan telah berusia lanjut.
Tanpa risih dengan pangkatnya sebagai perwira, Umar senatiasa mencium tangan sebagai bentuk penghormatan darinya kepada mereka.
Masih ada banyak kebaikan yang terpatri dari sosok Umar Saptono, dapat kita jadikan sebagai contoh dalam hidup.
Dirinya juga membuktikan, bahwa pangkat dan jabatan yang diemban, hanyalah sarana di dunia untuk meraih pahala dan kebaikan.


Advertisement