-->

Menteri Keuangan Indonesia dan Lukisan Wajah Perempuan di Selembar Kertas di Fiji

Menteri Keuangan Indonesia dan Lukisan Wajah Perempuan di Selembar Kertas di Fiji
Menteri Keuangan Indonesia dan Lukisan Wajah Perempuan di Selembar Kertas di Fiji
Coretan Sketsa Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Menkeu SMI) juga sama seperti kebanyakan orang. Ketika sedang iseng dan luang, biasanya kita mencoret-coret kertas dengan gambar yang sesuai kehendak hati. Begitu juga dengan beliau, ketika sedang menunggu waktu rapat, Menkeu SMI menggambar dengan pensil wajah seorang wanita. Ini dilakukan di tengah jadwal yang padat dan setelah perjalanan panjang 20 jam menuju Fiji.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bersama rombongan menghadiri acara pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) ke 52 di Nadi, Fiji. Perjalanan dimulai Selasa malam 30 April 2019 pukul 23.30 WIB. Kami transit di Sydney sekitar 5 jam sebelum akhirnya tiba di Fiji pukul 20.30 waktu Fiji. Setiba di Fiji dari perjalanan panjang, Menkeu memutuskan untuk mengadakan dinner meeting untuk membahas beberapa bahan dan aktifitas selama acara di Fiji. Rapat selesai Rabu 1 Mei 2019 pukul 23.00


Hari Kamis 2 Mei 2019 acara sangat padat. Diawali dengan pertemuan Menkeu dengan Menteri Ekonomi Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyum, yang juga merangkap sebagai Jaksa Agung dan Menteri Komunikasi. Menteri Khaiyum memyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah membantu pada saat Fiji mengalami bencana alam. Penerintah Fiji juga mengundang investor dari Indonesia pada sektor turisme dan energi.

Selepas pertemuan, acara berikutnya adalah interview dengan CNBC International. Menteri Keuangan menjelaskan mengenai isue terkini perpajakan terkait tax reform, dana repatriasi dalam rangka program tax amnesty, penerimaan negara dan capaian Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara konsisten.

Setelah itu acara berlanjut dengan wawancara oleh majalah The Banker. Bersamaan dengan wawancara, Majalah The Banker menyampaikan plakat kepada Menteri Keuangan Indonesia sebagai Finance Minister of the Year of 2019 yang telah diumumkan Januari 2019 lalu.

Dalam wawancara tersebut dibahas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan terus dijaga dalam level yang tepat tanpa mengakumulasi utang yang eksesif. Pemerintah Indonesia juga akan fokus dalam isu struktural yang mempengaruhi kredibilitas Indonesia. Kuncinya adalah perbaikan dalam infrastruktur, pendidikan dan birokrasi.

Pertemuan selanjutnya adalah dengan Menteri Keuangan Georgia Ivane Matchavariani. Beliau memberikan apresiasi atas pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB di Bali tahun 2018. Negara Georgia sedang mengikuti bidding untuk menjadi tuan rumah Annual Meeting ADB di tahun 2021 dan meminta dukungan Indonesia. Menteri Keuangan menyatakan dukungannya kepada Georgia untuk menjadi tuan rumah Annual Meeting ADB tahun 2021 dan akan konsultasi dengan Presiden ADB mengenai hal ini.

Acara selanjutnya adalah Constituency Meetings ADB. Pada kesempatan tersebut, Menkeu SMI menyatakan bahwa tahun 2019 perlu diwaspadai karena situasi akan sangat volatile. Pertumbuhan ekonomi global menurun berdasarkan prediksi IMF, masih berlangsungnya trade tension antara US dan China, banyak negara menerapkan inward looking. ADB sebagai MDB (Multilateral Development Bank), perlu meningkatan ambisi bukan hanya sebagai development bank tetapi juga sebagai knowledge bank.

Pada pukul 12.15 waktu Fiji, Menkeu SMI menghadiri pertemuan Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) yang membahas keinginan Jepang untuk menjadi lead berharap bahwa program SEADRIF akan optimal. MoU terkait SEADRIF telah ditandatangani oleh 6 negara (Singapore, Lao PDR, Filipina, Cambodia, Myanmar) termasuk Indonesia.

Menurut Menkeu SMI ada 3 prinsip dalam disaster risk management: institusi harus fleksibel dan dinamis, diselaraskan dengan program nasional dan regional dari negara, SEADRIF harus menyeimbangkan peran publik dan swasta.

Pada pertemuan inilah Menkeu SMI menggambar wajah seorang wanita. Dalam waktu kurang lebih 3-5 menit, gambar tersebut selesai dilakukan dan diperlihatkan kepada kami saat menjelang makan siang bersama.

Sesusai makan siang dan sholat, acara dilanjutkan dengan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3). Pertemuan ini membahas perkembangan ekonomi regional dan global serta respons yang diperlukan dalam mempertahankan stabilitas pertumbuhan ekonomi dan sistem keuangan di kawasan. Pertemuan ini juga menyepakati perlunya peningkatan kesiagaan kawasan dalam menghadapi meningkatnya ketidakpastian serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Menjelang sore hari, acara dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan Menkeu Jepang Taro Aso. Menkeu yang juga merangkap Deputi Perdana Menteri Jepang ini menyampaikan selamat atas beroperasinya MRT di Jakarta dan berharap permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta akan berkurang. Menteri Keuangan menyampaikan bahwa fokus pemerintahan Presiden Jokowi jika terpilih adalah tetap melanjutkan pembangunan di bidang human capital, kesehatan dan pendidikan.

Acara terakhir hari itu adalah jamuan makan malam oleh Duta Besar RI beserta jajarannya di sebuah restoran yang menyajikan masakan ikan laut. Dalam acara santai tersebut dihadiri juga oleh Deputi Gubernur Bank Imdomesia Dody Budi Waluyo. Kami juga sempat bertemu dengan Perdana Menteri Fiji yang sedang bersantap malam di restoran repi pantai tersebut. Jamuan makan berakhir sekitar pukul 20.00 dan setelah itu kembali ke hotel dan beristirahat untuk bersiap pada acara yang tidak kalah padat di keesokan harinya.

Nadi, Fiji, 2 Mei 2019
Advertisement