-->

[Acara] Tolak Jadi Target, Dukung Pemerintah Pengesahan Tembakau Untuk Generasi Emas

[Acara] Tolak Jadi Target, Dukung Pemerintah Pengesahan Tembakau Untuk Generasi Emas
[Acara] Tolak Jadi Target, Dukung Pemerintah Pengesahan Tembakau Untuk Generasi Emas

Tolak jadi target atau tagar #Tolakjaditarget menjadi tagar aksesori dari peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2016. Tagar #SuarakanKebenaran sebelumnya sudah menjadi belahan dari rangkaian jadwal peringatan HTTS 2016 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

#TolakJadiTarget
Target yang dimaksudkan dalam tagar Kemenkes tersebut ialah bawah umur dengan usia dibawah 18 tahun. Menurut data yang disampaikan oleh dr. H. Mohamad Subuh, MPPM dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, memberikan di jadwal puncak HTTS 2016 bahwa Indonesia peringkat ketiga dunia untuk perokok terbanyak dan sebesar 20% ialah perokok usia 18 tahun kebawah. Sebanyak 239 ribu penduduk Indonesia ialah perokok anak dengan usia dibawah 10 tahun dan juga terbagi menjadi usia10-14 tahun dan 15-19 tahun. Remaja menjadi sasaran industri rokok, alasannya ialah dewasa ialah “kendaraan baru” industri rokok berdasarkan smoke free agent. Jika para dewasa dan bawah umur tidak merokok, industri rokok sanggup melarat dan kita sanggup menghilangkan predikat Indonesia sebagai Baby Smoker Country.

Yang lebih mengejutkan lagi ialah perokok perempuan di Indonesia sebesar 2,7% dari total perokok masuk dalam peringkat pertama perokok perempuan terbanyak. Apakah kita harus gembira dengan peringkat itu? Tentu saja tidak. Hal ini menggambarkan betapa buruknya sistem pengendalian tembakau di Indonesia. Perokok beresiko 2-4 kali lipat menimbulkan jantung koroner dan menimbulkan penurunan kualitas anak bangsa.

Kemeriahan Puncak Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016
Ira Koesno & Lula Kamal - doc.pribadi
Kemenkes RI berkomitmen dan mengharapkan tugas serta masyarakat sanggup menjadi modal dasar untuk memperingati HTTS 2016 bersama. Bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki terselenggara puncak jadwal HTTS 2016 yang berisi dua (2) sesi obrolan interaktif yang dipandu oleh pembawa acara, Ira Koesno dan Lula Kamal.


Pemenang bersama dr. M Subuh - doc.pribadi
Penyakit akhir dari paparan merokok termasuk dalam penyakit tidak menular. Untuk itu dr. Lily S. Sulistyowati, MM., sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, menginformasikan bahwa sasaran RPJMN harus sanggup menurunkan prevalensi perokok usia 18 tahun kbawah yang semula 7,2% menjadi 5 %. Selain itu Kemenkes RI telah menjalankan banyak sekali rangkaian jadwal untuk HTTS 2016, diantaranya peluncuran iklan anti rokok “Suara Hati Ana” pada 27 Mei 2016, Talkshow di satu SD, 5 Sekolah Menengah Pertama dan 4 Sekolah Menengan Atas atau sederajat dan lomba menggambar yang pemenangnya diumumkan di jadwal ini.


Lebih lanjut dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, sebagai perwakilan Menteri Kesehatan RI memberikan bahwa sudah saatnya kita memberikan kebenaran, gosip soal rokok dan bahayanya. Menghentikan aktifitas merokok penduduk Indonesia dan menjaga seoptimal mungkin masyarakat yang sehat dan sejahtera. Untuk itu tagar #SuarakanKebenaran menjadi tagar Kemenkes memperingati HTTS 2016.

H. Fatahillah dari Sekda Provinsi DKI Jakarta juga memperlihatkan sambutannya mewakili Gubernur DKI Jakarta. Dalam sambutannya memberikan impian bersama untuk membuat suatu jadwal agresi yang sanggup melindungi kesehatan semua. Jakarta harus menuju kesadaran ancaman rokok dan melindungi hak sehat smua orang. 

Sesi pertama obrolan interaktif diisi oleh Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan RI., Ibu Rohika Kurniadi Sari dari  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, H. Suir Syam, M.Kes, MMR., dari Komisi IX dewan perwakilan rakyat RI, dan dr. H. Mohamad Subuh, MPPM.
Kenangan untuk Narsum Sesi I - doc.pribadi
Dari sesi pertama obrolan terang pemaparan dari kementerian terkait dari para narasumber sudah berperan dalam mengatur dan membatasi perokok. Mulai dari kementerian pendidikan yang sudah mengatur batasan untuk tidak boleh merokok di lingkungan sekolah dan pelarangan kerjasama dengan industri rokok dengan sekolah. Kabupaten layak anak harus memiliki sekolah ramah anak tanpa rokok sebagai indikator dari kemenpppa.


Acara HTTS 2016 dimeriahkan oleh pertunjukkan Pantomim dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Pemutaran behind the scene talkshow interaktif Suarakan Kebenaran, Pertunjukan tari dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tangerang, Sam bimbo mnyanyikan lagu “Balada seorang biduan” dan “Sajadah Panjang” mengantarkan kesesi kedua obrolan interaktif.
Sesi kedua dipandu oleh Ira Koesno bersama narasumber yaitu Buya Ahmad Safii Maarif, Ketua Komnas Anak, Aris Merdeka Sirait, Abdillah Absan dari forum demografi FEUI dan Sam Bimbo. Keempat narasumber setuju harus adanya kesadaran dari diri sendiri, harus ada gerakan masif yang dimulai dari keluarga semoga rumah bebas rokok dan jangan merokok didepan anak, alasannya ialah anak ialah peniru ulung. Selain itu juga mari kita dukung pemerintah untuk mengawasi iklan industri rokok yang gampang mensugesti anak dan dewasa untuk mencoba merokok serta untuk membuat lebih banyak lagi daerah tanpa rokok.

Ratifikasi Tembakau Kuncinya
 Ratifikasi Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) menjadi kunci dari pengaturan tembakau di Indonesia ibarat di negara lain yang sudah berhasil mengontrol tembakau di Indonesia. Perwakilan dari World Health Organization (WHO) telah mendapatkan pemberian berpengaruh dari pemerintah untuk kontrol tembakau dan mengajak bersama untuk memerangi rokok dan epidemiknya.


Senada dengan itu, Suir Syam menegaskan bahwa Presiden harus segera tandatangani pengesahan tembakau. Buya pun turut menegaskan bahwa kemauan negara harus lebih ditampakkan dengan pengesahan FCTC alasannya ialah tidak akan ada ruginya. Di Indonesia hanya ada tiga (3) propinsi yang menghasilkan tembakau, bahkan orang yg bekerja di industri rokok sndiri tidak merokok. Kebenaran bahwasanya ialah bahwa dampak merokok sangat merugikan dan tidak ada yg menguntungkan dari asap rokok. Kematian ialah kepastian dalam hidup ini. Mari bersama kita sadarkan negara untuk meningkatkan kualitas hdup dan Perangi Rokok untuk menyongsong generasi emas.

Untuk yang sudah merokok, hentikan! Karena asap rokokmu sanggup membahayakan orang di sekitarmu. Tips dari Sam Bimbo untuk menghentikan kebiasaan jelek merokok dengan mengulum cengkeh. Di tamat jadwal HTTS 2016, Taufik Ismail membacakan puisinya dan ditutup oleh pertunjukan tari dari HR Dance. -RGP-


Advertisement