-->

Dijodohkan Orangtua Tak Selalu Setragis Dongeng Siti Nurbaya

Dijodohkan Orangtua Tak Selalu Setragis Dongeng Siti Nurbaya
Dijodohkan Orangtua Tak Selalu Setragis Dongeng Siti Nurbaya
Zaman kini  kebanyakan kaum muda menganggap perjodohan yaitu sesuatu hal yang kuno dan menyeramkan. Sekarang kan bukan zamannya siti nurbaya, begitu rata rata orang beropini mengenai perjodohan. Sebenarnya Perjodohan tidak selalu jadi peristiwa kalau kita bisa memikirkannya dengan lebih bijak.



Menikah dengan orang yang tidak kita cintai dan belum pernah kita kenal sebelumnya merupakan suatu hal yang sulit. Apalagi kalau kau  sedang  menjalin hubungan asmara dengan seseorang.  Dan alangkah kecewanya ketika pilihan kau itu tidak mendapatkan restu dari orangtua. Mungkin reaksi kebanyakan orang ketika tahu akan dijodohin yaitu memberontak, kabur dari rumah atau bahkan yang paling ekstrim yaitu mencoba bunuh diri.

Tapi sebelum melaksanakan hal hal yang merugikan diri sendiri, ada baiknya kau mempertimbangkan alasan kenapa orangtua  menjodohkanmu dengan pilihan mereka itu. Semua orangtua ingin menawarkan yang terbaik kepada anaknya, biasanya jodoh yang telah dipilihkan oleh orangtua telah dinilai bobot, bibit dan bebetnya oleh mereka

Menerima perjodohan sanggup menjadi salah satu cara untuk berbakti kepada orangtua. Bayangkan kita belum sanggup berbuat banyak untuk membahagiakan keduanya, apa salahnya untuk menuruti harapan mereka, dengan begitu orangtua akan senang alasannya yaitu merasa dipercaya oleh anaknya sendiri. Apakah masih layak disebut cinta sejati kalau orang yang kita cintai  menjauhkan kita dari keluarga. Kita mengenal keluarga semenjak dari awal kita lahir di dunia, kita dirawat oleh kedua orangtua dengan penuh cinta dan kasih sayang. Seharusnya Seseorang yang ikhlas mencintaimu tidak akan menjauhkan  kamu dari keluarga dan orangtua.

Tapi Bukan berarti juga kita harus mendapatkan calon pilihan orangtua begitu saja, orangtua juga yaitu insan biasa yang bisa khilaf dan salah. Kita harus mencari tahu lebih dahulu wacana calon pendamping hidup kita semoga tidak menyerupai membeli kucing di dalam karung. Kita sanggup bertanya wacana beliau kepada sahabat temannya, melihat akun sosial medianya atau bisa juga dengan bertanya pribadi kepada orangnya

Lalu apakah dengan demikian kita harus meninggalkan orang yang kita cintai demi pilihan orang tua?. Jawabannya yaitu apakah orang yang kau cintai juga mencintaimu?, seberapa besar usahanya untuk segera menghalalkanmu, apakah kau harus menunggu tanpa kepastian?. Pikirkanlah baik baik, bukan untuk menjadi pengkhianat tapi menjadi lebih realistis karna kehidupan sehabis janji nikah bukan hanya wacana dongeng cinta saja, tapi wacana komitmen dan juga perjuangan. Sia sia saja kau berjuang untuk orang yang tidak memperjuangkanmu.  

Mungkin memang sulit menghadirkan rasa cinta kepada orang lain sehabis kita telah lebih dulu menyayangi seseorang. Tapi jangan lupa rasa cinta itu yaitu kuasa dan belakang layar tuhan. Tuhan bisa saja menumbuhkan dan menghilangkannya begitu saja suatu ketika nanti. Saat mengambil keputusan yang penting dalam hidupmu mintalah petunjuk dariNYA, karna  tidak ada seorangpun yang bisa mengira masa depan yang bagaimana yang akan ia jalani nantinya.
Advertisement