-->

Jangan Bilang Kagum, Jangan Bilang Suka, Bila Balasannya Justru Mencipta Lara

Jangan Bilang Kagum, Jangan Bilang Suka, Bila Balasannya Justru Mencipta Lara
Jangan Bilang Kagum, Jangan Bilang Suka, Bila Balasannya Justru Mencipta Lara
Perasaan kagum dan suka yaitu hak setiap orang untuk diberikan pada siapa. Kita sanggup tiba-tiba menyayangi seseorang begitu saja. Bukan sebab kelebihannya, tapi entah kenapa orang itu terlihat paling istimewa.



Tapi tunggu dulu, tak perlu buru-buru mengungkapkan rasa yang gres saja tiba menyapa hati kita. Pikirkan dengan matang, pahami baaik-baik apa itu benar-benar cinta atau rasa sesaat saja yang tiba untuk menghilang.

Kenapa sih harus tergesa bilang kagum dan suka?

Cinta akan tetap ada di hati meski tak terungkapkan, kemudian kenapa harus tergesa mengucapkannya? Jika itu benar cinta, melihat senyumnya saja sudah terasa bahagia. Lalu kenapa harus merusak senyum cerianya untuk sebuah perasaan yang kita sendiri belum terang mengartikannya?

Tunggulah sebentar saja supaya tak ada hati yang terluka ketika salah mengartikannya

Ketika kita telah mengungkapkan perasaan pada seseorang, memang beban di hati akan berkurang. Dia telah tahu apa yang mengganjal dalam lubuk jiwa kita selama ini yaitu sebuah rasa suka untuknya. Tapi, bukankah tak pernah ada yang sekadar mengungkapkan perasaan? Setiap kita biasanya akan meminta jawaban: adakah rasa yang sama di hatinya?

Ketika alhasil dua hati saling bertautan, akan ada upaya selanjutnya untuk saling membahagiakan. Tapi bagaimana kalau perasaan yang terburu-buru kita memaknainya tiba-tiba hilang begitu saja? Ternyata itu hanya suka sesaat semata. Rasa kagum itu terbang terbawa angin luar dan celakanya justru tergantikan pada sosok lainnya yang kita temui sesudah relasi itu ada.

Bagaimana kita akan menjelaskannya? Mengakhiri relasi yang ada? Ada hati yang patah ketika kita telah salah mengambil langkah. Luka akan kecewanya tidak sanggup disembuhkan oleh kata-kata.
Maaf pun tak kan cukup ketika telah menggoreskan lara, karenanya bijaklah dalam mengungkapkan rasa

Kita memang berhak mengungkapkan perasaan kepada orang yang kita sukai. Tapi sebelum mengungkapkannya alangkah baiknya kita berpikir berulang kali. Dapatkah kita mempertanggung jawabkan apa yang telah kita utarakan. Sungguh, menjatuhkan cinta itu lebih gampang daripada mempertahankan.

Orang bilang: cinta yaitu sebuah rasa yang kita tidak tahu, tak sanggup memilih, akan kita jatuhkan pada siapa. Lalu kalau setiap cinta yang kita rasa diutarakan, akan berapa banyak hati yang harus terpatahkan?

Mungkin itulah kenapa perasaan cinta ditiupkan pada hati yang telah dewasa. Ketika kita telah sanggup untuk mengutarakan, kita pun harus siap untuk mempertanggungjawabkannya. Ada hati yang telah kita beri komitmen meski kita hanya menyampaikan mencintai. Kalaupun kita sudah mencurigai untuk tak memberi harap berlebihan, tapi perasaan yang telah diungkapkan membuatnya tak kuasa untuk membayangkan masa depan. Harapan akan tumbuh tanpa diminta pada jiwa yang telah menyebarkan rasa.

Lebih baik jangan mencoba mendekati hati, kalau tak ada niat untuk selamanya mendampingi. Rasa kagum dan suka baiknya disimpan dalam dada, ketika belum sanggup untuk menghalalkannya.
Advertisement