Mencintai seseorang yang menjadi pilihan hati ialah suatu hal yang masuk akal saja untuk kita lakukan dalam rangka memperjuangkan rasa yang memang tak sanggup dipaksakan kepada siapa kita jatuh cinta.
Memberikan perhatian lebih atas segala rasa yang muncul dan tak ragu untuk selalu menjaga beliau dalam segala waktu yang memungkinkan kita harus mengorbankan hal lain hanya untuk pertanda keseriusan rasa kita. Iya, sebab cinta sejatinya ialah perihal pertanda bagaimana rasa ini sanggup diwujudkan bukan hanya berhenti pada rangkai akad dan bualan yang nyatanya tak pernah tersampaikan. Bukan hal gampang dan tentunya membutuhkan ketulusan untuk sanggup melaksanakan semua itu, sebab memang kita tak merelakan berjuang untuk sembarang orang. Namun kita harus menyadari bahu-membahu berjuang ialah suatu hal yang pantas dilakukan dari menyayangi hanya saja kita harus sanggup mengerti bagaimana rasa dari sosok yang kita perjuangkan tersebut. Jangan hingga harap kita yang dibutakan oleh rasa nyatanya tak pernah mendapat jawaban yang sama dengan saling mencinta. Memang patah hati ialah konsekuensi yang harus dijalani dari mencintai, namun tidak dengan rasa yang tak dihargai. Sesungguhnya menyayangi dan menyayangi ialah perihal bagaimana kita sanggup memperjuangkan rasa bersama, bukan hanya kita yang berjalan dan memperjuangkan seorang diri lantas beliau malah bersibuk dengan sosok lain yang menurutnya menjadi pilihan untuk berbahagia. Untuk apa kita berjuang demi sosok yang nyatanya hanya mengacuhkan dan tak pernah mengharapkan hadir kita dalam hidupnya. Jika sudah menyerupai ini layaknya memang meninggalkan ialah menjadi sebuah pilihan semoga hati ini tak berlarut dalam kesakitan. Terlebih lagi masuk akal rasanya dikala kita mencicipi lelah sebab berjuang sendiri yang seharusnya berdua mendampingi malah nyatanya bukan menimbulkan kita sebagai pilihan.
Bukan hal gampang untuk berjuang mendapat cinta dan hati seseorang yang kita harapkan menjadi pendamping hidup. Diperlukan ketulusan dan keikhlasan untuk menjalankan dan memperjuangkan waktu serta tenaga kita untuk meyakinkan bahwa sejatinya kita bersiap untuk mempunyai dan saling menjalin senang bersama. Tak ragu pastinya kita ingin memperjuangkan kasih sayang dan cinta kita hanya untuk menjaga dan menunjukkan senang untuk orang yang kita sayangi. Namun bagaimana balasannya dikala orang yang kita perjuangkan saja tak pernah menghargai? Akankah kita bersusah payah dan berjuang seorang diri? Tentunya menjadi suatu hal yang menyakitkan mengingat cinta ialah berjuang berdua bukan hanya diperjuangkan satu hati lantas diacuhkan yang lainnya. Jika sudah menyerupai ini rasanya mundur dan melangkah pergi bukan lagi menjadi sebuah pilihan melainkan keharusan semoga hati ini tak berlarut dalam kesakitan berjuang sendiri sedangkan hati ini sejatinya bersiap untuk mencintai.
Sadarlah tak melulu pilihan kita ialah menjadi suatu hal yang terbaik yang sanggup kita jalankan, sejatinya kita juga perlu mengetahui apakah beliau juga mempunyai rasa yang sama atau sekedar menghadirkan raga penuh kepalsuan. Bukan menjadi suatu hal gampang memang untuk melangkah pergi dari hati yang selama ini bersiap untuk dicintai, namun bagaimana lagi kita tak sanggup memaksakan sebuah rasa berlabuh pada hati yang tak sedikitpun membuatnya luluh. Setidaknya kita sudah berjuang untuk pertanda bahu-membahu menyayangi ialah perihal bukti saling menghargai bukannya saling menjatuhkan dan membiarkan salah satu terpuruk sendiri. Percayalah cinta yang sempurna takkan membiarkan kita terlarut dalam sudut sendiri, melainkan berjuang bersama mewujudkan senang dalam hati.
Advertisement